Anda di halaman 1dari 31

TUTORIAL

“KELAINAN REFRAKSI”
Pembimbing: dr. Hasri Darni, Sp. M Oleh: Dwi Suci Hariyati
Sahlan Abadi
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
ANATOMI MEDIA REFRAKSI
EMETROPIA

Cahaya sejajar masuk ke mata tanpa adanya akomodasi


dan bayangan jatuh tepat di makula lutea
AKOMODASI
kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat
kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa
bertambah kuat
AKOMODASI

Teori akomodasi Thsernig Teori akomodasi Hemholtz

yang dapat berubah bentuk


adalah bagian lensa superfisial Zonula Zinn kendor akibat
atau korteks lensa. waktu kontraksi otot siliar sirkuler
akomodasi terjadi tegangan pada lensa yang elastis menjadi
zonula Zinni  nukleus lensa cembung dan diater menjadi
terjepit lalu bag superfisial kecil
mencembung
AMETROPIA

Cahaya sejajar masuk ke mata dengan adanya


akomodasi dan bayangan jatuh tidak tepat di makula
lutea

AKSIAL REFRAKTIF
AMETROPIA

terjadi akibat sumbu bola mata


lebih panjang atau lebih pendek
sehingga bayangan benda
difokuskan didepan atau
dibelakang retina
AKSIAL

kelainan sistem pembiasan


sinar dalam mata. Bila daya bias
kuat maka bayangan benda
terletak didepan retina
(miopia) atau bila daya bias
kurang maka bayangan benda
akan terletak dibelakang retina
REFRAKTIF (hipermetropia refraktif)
AMETROPIA
MIOPIA
Keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana
sinar sejajar masuk ke dalam mata jauh difokuskan di
depan retina oleh mata yang tidak berakomodasi
MIOPIA

KLASIFIKASI MIOPIA

BENTUK DERAJAT PERJALANAN

• Miopia • Miopia • Miopia


Refraktif Ringan Stasioner
• Miopia • Miopia • Miopia
Aksial Sedang Progresif
• Berat atau • Miopia
MIOPIA
 BERDASARKAN BENTUKNYA

Miopia Refraktif
• Pembiasan media penglihatan kornea
dan lensa lebih kuat
Miopia Aksial
• Akibat panjangnya sumbu bola mata,
dengan kelengkongan kornea dan lensa
yang normal
MIOPIA
 BERDASARKAN DERAJATNYA

RINGAN SEDANG
BERAT
< daripada1- > Antara 3-6
> 6 Dioptri
3 Dioptri Dioptri
MIOPIA
 BERDASARKAN PERJALANNANNYA

Miopia • Miopia yang menetap setelah dewasa


Stasioner

• Bertambah terus pada dewasa :


Miopia Panjangnya bola mata
Progresif

Miopia • Berjalan progresif


Maligna
MIOPIA
GEJALA
 Sakit kepala
 Juling
 Kelopak mata sempit

Pemeriksaan Funduskopi:
Miopik kresen
Miopia tinggi:
 Degenerasi makula
 Degenerasi retina bagian perifer
MIOPIA
PENGOBATAN
Kacamata sferis negatif kecil→penglihatan maksimal
HIPERMETROPIA
keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana
sinar sejajar masuk ke dalam bola mata jauh
difokuskan di belakang retina oleh mata yang tidak
berakomodasi
HIPERMETROPIA

KLASIFIKASI HIPERMETROPIA

BENTUK ETIOLOGI DERAJAT

• Hipermetropia • Hipermetropia • Hipermetropia


Kongenial aksial ringan
• Hipermetropia • hipermetropia • hipermetropia
simple kurvaktur sedang
• Hipermetropia • Hipermetropia • hipermetropia
didapat refraktif tinggi
HIPERMETROPIA
 BERDASARKAN BENTUKNYA

Hipermetropia
•disebabkan bola mata pendek atau kecil
kongenital

•lanjutan hipermetropia anak yang tidak


Hipermetropia simple
berkurang, jarang >5 dioptri

Hipermetropia didapat •Setelah bedah pengeluaran lensa pada katarak


HIPERMETROPIA
 BERDASARKAN ETIOLOGINYA
Hipermetropia Aksial
Bola mata pendek, sumbu anteroposterior
pendek
Hipermetropia Kurvatur
Kelengkuan kornea atau lensa lemah

Hipermetropia Refraktif
Indeks bias yang lemah
HIPERMETROPIA
 BERDASARKAN DERAJATNYA

BERAT
SEDANG > Spheris
+6.25 Diopti
RINGAN Spheris
+3.25- +6.00
Spheris + Dioptri
0.25-Spheris
+3.00 dioptri
HIPERMETROPIA
GEJALA
 Pada anak tidak memberikan keluhan
 Penglihatan dekat dan jauh kabur
 Saakit kepala
 Silau
 Kadang rasa juling atau lihat ganda
HIPERMETROPIA
PENGOBATAN
Kacamata sferis positif maksimal→penglihatan maksimal
ASTIGMAT
Sinar tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam
pada retina akan tetapi pada 2 garis titik api yang saling
tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan
permukaan kornea
ASTIGMAT

• Astigmat yang • Astigmat yang terjadi


memperlihatkan kekuatan tidak mempunyai
pembiasan bertambah meridian saling tegak
atau berkurang perlahan- lurus
lahan secara teratur dari
satu mridian ke meridian
berikutnya

REGULER IRREGULER
ASTIGMAT
GEJALA
 Penglihatan buram
 Menengok untuk lebih jelas
 Membaca lebih dekat
ASTIGMAT
PENGOBATAN

 Astigmat Regular  Astigmat Iregular


PRESBIOPIA
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan
dengan proses penuaan, yang mulai dirasakan pada usia
sekitar 40 tahun dan lensa mata tidak kenyal atau
berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa

PENYEBAB:
- penurunan
elastisitas
kapsul
- kelemahan
pada otot- otot
siliaris
PRESBIOPIA
GEJALA
 sulit melihat pada jarak dekat
 gejala astenopik
 mata lelah
 Berair
 sering panas setelah membaca
PRESBIOPIA
 PEMERIKSAAN
Jaeger Chart
PRESBIOPIA

jarak baca biasanya 33cm maka addisi +3,0 dioptri


adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada
seseorang, pada keadaan ini mata tidak melakukan
akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm

Anda mungkin juga menyukai