ETIKA BISNIS

FRAUD PEMBAGIAN KOMISI SALES

ADE ROCHMANU ● IDA ROSITASARI ● NASYCHUN ● MAULANA MUFTI ● M. CHUSAENI
WHAT IS FRAUD ?
 TINDAKAN SENGAJA MELANGGAR
KETENTUAN INTERNAL (SISTEM DAN
PROSEDUR SERTA KODE ETIK) DAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU, DEMI KEPENTINGAN
PRIBADI ATAU PIHAK LAIN YANG
BERPOTENSI MERUGIKAN SATU PIHAK
BAIK FINANSIAL MAUPUN NON
FINANSIAL
KRONOLOGI FRAUD

DI DALAM SEORANG SALES MENJUAL RUMAH, SALES AKAN MENDAPATKAN KOMISI ATAS
PENJUALAN RUMAH YANG IA LAKUKAN SELAIN MENGEJAR TARGET BULANAN MAUPUN
TAHUNAN. SUMBER KOMISI DIDAPAT MELALUI 2 CARA.

SALES MENJUAL
SECARA INDIVIDU
(TANPA PERANTARA)

DOWNLINE (MASTER-Q)

SALES MENJUAL
MELALUI PERANTARA

BROKER
KRONOLOGI FRAUD

MASALAH MULAI MUNCUL PADA PEMBAGIAN KOMISI SALES SAAT IA MENJUAL INDIVIDU DAN
MELALUI DOWNLINE. TERJADI KETIDAKSEIMBANGAN KOMISI SAAT SALES MENJUAL SECARA
INDIVIDU DAN MELALUI PERANTARA

1%
SALES MENJUAL
SECARA INDIVIDU
(TANPA PERANTARA)

SALES MENJUAL
DOWNLINE
(MASTER-Q) 0,5% 1,5%
MELALUI PERANTARA

BROKER
0,5% 2%
MODUS FRAUD

SALES MEMBUAT DOWNLINE PALSU AGAR KOMISI YANG IA DAPAT MENJADI LEBIH BANYAK
DENGAN CARA BEKERJASAMA DENGAN DOWNLINE PALSU (KARYAWAN INTERNAL) SEHINGGA
KOMISI YANG IA DAPATKAN BISA DIBAGI SESUAI DENGAN PERJANJIAN DI AWAL DENGAN
DOWNLINE PALSU TERSEBUT.

DOWNLINE CUSTOMER SALES DEAL!!!

SALES CUSTOMER DEAL!!!

DOWNLINE
PELAKU FRAUD

SALES
DOWNLINE (KARYAWAN INTERNAL)

KORBAN FRAUD

PERUSAHAAN
SOLUSI FRAUD

KEBIJAKAN PEMBAGIAN KOMISI UNTUK SALES DIBUAT SAMA ANTARA SAAT SALES MENJUAL
SENDIRI ATAU MENGGUNAKAN PERANTARA DAN DIHARAPKAN TIDAK AKAN TERJADI
PENYALAHGUNAAN PERATURAN PEMBAGIAN KOMISI.

1%
SALES MENJUAL
SECARA INDIVIDU
(TANPA PERANTARA)

SALES MENJUAL
DOWNLINE
(MASTER-Q) 1% 1,5%
MELALUI PERANTARA

BROKER
1% 2%
 KONDISI YANG MEMBUKA PELUANG FRAUD

• PENGAWASAN YANG LEMAH

• TIDAK ADA PEMERIKSAAN INTERNAL
• MENGANGGAP SEPELE KONTROL
 PENYEBAB TERJADINYA FRAUD

OPPORTUNITY

FRAUD
TRIANGLE
MOTIVATION RATIONALIZATION

• MASALAH DAN KEBUTUHAN
KEUANGAN
• PERILAKU YANG BURUK
• KETIDAKPUASAN KERJA
• GAYA HIDUP
• PENGARUH BURUK DARI LINGKUNGAN
• LEMAHNYA KONTROL INTERNAL
• KURANG EFEKTIFNYA KONTROL YANG
DITERAPKAN
• KURANGNYA PENGAWASAN ATASAN
• KURANG DISIPLIN
• PEMBENARAN ATAS FRAUD YANG
DILAKUKAN
• PELAKU MENGANGGAP TINDAKAN
TERSEBUT BUKAN “FRAUD” KARENA
YANG LAIN JUGA MELAKUKAN
 PENYEBAB TERJADINYA FRAUD

SITUASI
KARAKTERISTIK KESEMPATAN/
LINGKUNGAN
PRIBADI OPPORTUNITY
KERJA

FRAUD
 PREVENTING FRAUD

• MEMATUHI CORE VALUE

• MEMBANGUN LINGKUNGAN
YANG POSITIF
• MEMILIKI INTEGRITAS DAN
INTEGRITY & PROFESIONALISME YANG TINGGI
ACCOUNTABILITY • MENGHINDARI CONFLICT OF
INTEREST
• BERANI MENYAMPAIKAN
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
YANG TERJADI
 PREVENTING FRAUD

• MELAKUKAN SELEKSI YANG KETAT

TERHADAP REKRUTMEN
• PEMERIKSAAN LATAR BELAKANG
DENGAN SEKSAMA
• MENGIMPLIKASIKAN ROTASI, SERTA
REPEAT OFFENDERS
MUTASI
 PREVENTING FRAUD

• MEMATUHI PROSEDUR YANG

BERLAKU YANG TELAH
DITETAPKAN
• PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
INTERNAL DARI ATASAN
SUPERVISION • DUAL CONTROL
• ARAHAN DAN INSTRUKSI YANG
JELAS
 PREVENTING FRAUD

• SUPERVISOR HARUS PEDULI

TERHADAP PERUBAHAN GAYA
HIDUP DAN PERILAKU BAWAHAN
SERTA MENINGKATKAN FUNGSI
AWARE OF RED KONTROL SUPERVISI
FLAG • MONITOR “RED FLAG” SECARA
KONSISTEN
TERIMAKASIH