Anda di halaman 1dari 54

Telinga dalam (labirin) memiliki fungsi pendengaran

dan vestibular. Telinga dalam terbagi menjadi labirin


tulang dan labirin membran. Labirin tulang dan membran
memiliki bagian vestibular dan khoklear.
Labirin membran berisi cairan endolimfe sedangkan
ruang antara labirin tulang dan labirin membran berisi
cairan perilimfe.
Utrikulus dan sakulus
mengandung makula yang
diliputi sel rambut. Sel rambut
ini ditutupi oleh sel gelatinosa
yang ditembus oleh silia.
Pada lapisan ini juga terdapat
otolit yang mengandung
kalsium dan memiliki berat
jenis lebih besar daripada
endolimfe. Karena pengaruh
gravitasi, maka gaya dari otolit
membengkokan silia sel
rambut dan menimbulkan
rangsangan pada reseptor
Koklea terdiri dari :
skala vestibuli
Skala media
Skala timpani
Organ corti terletak diatas
membran basilar,
mengandung organel
penting untuk mekanisme
saraf perifer pendengaran.
GANGGUAN PADA TELINGA DALAM
Tuli sensorineural koklea :
 Tuli sensorineural: Aplasia
Labirinitis
merupakan ketulian yang Intoksikasi obat
terjadi karena kelainan Tuli mendadak
yang terdapat pada Trauma kapitis
Trauma akustik dan pajangan
koklea(telinga dalam), bising
nervus villi, atau pada
pusat pendengaran
Tuli sensorineural retrokoklea:
Nauroma akustik
Tumor sudut pons-serebellum
Mieloma multipel
Cedera otak
Perdarahan otak
Kelainan otak lainnya
↑ volume (diatas volume rata-rata)

Lawan bicara mengulang percakapan

Orang lain berbicara tidak jelas

Tidak jelas mendengar suara percakapan

Sulit mendengar di tempat bising


Kongenital

Tumor

Infeksi virus

Trauma

Penyakit SSP

Radang

Ototoksik
Ketulian akibat degenerasi/ ketuaan

Tuli sensorineural dan simetris bilateral

Patologi: Degenerasi epitel sensorik koklear atau neuron N. VIII


Berkurangnya pendengaran scr perlahan & progresif pd ke2 telinga

Suara seperti bergumam

Sulit mendengar pembicaraan sekitarnya

Suara berfrekuensi rendah

Bila intensitas suara ditinggikannyeri

Tinnitus
Kurangi paparan Gunakan alat
bising pelindung telinga

Latihan membaca
Gunakan alat gerak bibir &
bantu dengar latihan
mendengar
Tes berbisik

Pemeriksaan Tes penala

Audiometri
nada murni
Ototoksik
• Efek samping obat yang merusak sel-sel
sensorik organo Corti atau vestibuler

Gejala
• Penurunan pendengaran
• Tinitus
• Kadang-kadang dengan vertigo
Gol.analgetik - antipiretik

Gol. Anti helmentik

Gol. Anti malaria

Gol. Diuretik

Gol. AB Aminoglikosida

Bahan-bahan kimia
Gol. Analgetik-
Antineoplastik Gol.Diuretik
antipiretik
• Salisilat • Bleomisin • Furosemid
• Kinin • Nitrogen • Asam
• Klorokuin mustard etakrinat
• Cis-platinum • Bumetanid
• Asetazolamid
• Manitol
 Gangguan keseimbangan atau gangguan sistem
vestibularis

Perifer Sentral
Meniere disease Insudisiensi vertebrobasilar
BPPV Posterointeferior celleberal
Vestibular neuronitis Artery syndrom
Labirinitis Migrain basilar
Obat vestibulotoksik Cellebelar disease
Trauma kepala Multiple sclerosis
Fistula perilimfe Tumor batang otak
Sifilis Ventrikel empat
Neuroma akustik Epilepsi
Cervical vertigo
KELAINAN KESEIMBANGAN
(VERTIGO)
Vertigo :
Sensasi berputar-putar baik dirinya
sendiri ataupun sekelilingnya yang
berputar.
Berdasarkan Lokasi Kelainan
Patologi :
 Vertigo Sentral
 Vertigo Perifir
Berdasarkan terjadinya :
 Vertigo Spontan
 Vertigo Induksi
Berdasarkan vertigonya :
 Vertigo Subyektif
 Vertigo Obyektif
Kelainan / Penyakit Telinga (Labyrinth)
dan Vertigo :
 Labyrinthitis
 Trauma Fisik / Akustik
 Otosklerosis
 Obat-obat ototoksik
 Endolimfatik hidrops (Meniere)
 Penyakit lain yang berkaitan dengan
perubahan aliran darah ke susunan
vestibuler
LABYRINITHITIS (LABIRINITIS)
Labyrinthitis (Labirinitis) :
Infeksi pada membran labyrinth yang
disebabkan oleh bakteri atau virus.
Labyrinthitis (Labirinitis) :

General / Umum
~ Vertigo Berat dan Tulis Saraf Berat

Sirkumskripta (Terbatas)
~ Vertigo saja / Tuli Saraf saja
Dua Bentuk :

1. Serosa : - Difus
- Sirkumskripta

2. Supuratif : - Akut Difus


- Kronik Difus
Terapi :
~ Medikamentosa (antibiotika dll.) dulu
~ Operatif
TRAUMA FISIK / AKUSTIK
Trauma Fisik / Akustik :
Benturan pada telinga, fraktur dasar
tengkorak atau fraktur tulang
temporal dan suara ledakan yang
keras dapat menimbulkan vertigo
TRAUMA TELINGA
Trauma telinga yang dapat
menimbulkan gejala vertigo :
 Trauma mekanik
 Taruma tekanan
 Trauma akustik
 Trauma operasi
OTOSKLEROSIS
Otosklerosis :
perubahan degeneratif juga dapat terjadi
pada susunan vestibuler yang dapat
ditunjukkan dengan mikroskop elektron
MENIERE
Endolimfatik Hidrops (Meniere):
Penyakit ini sangat sukar didiagnosis
karena memerlukan alat-alat yang
sangat canggih.
Meniere’s syndrome / disease mempunyai gejala
TRIAS :

 Gangguan keseimbangan dari yang ringan


ringan sampai yang berat berupa vertigo

 Gangguan pendengaran yang berupa kurang


pendengaran maupun tinitus bernada tinggi

 Gangguan vegetatif
TINITUS
Tinitus :
kelainan sensasi suara pada seseorang
yang tidak ada hubungannya dengan
rangsangan sumber suara dari luar
Secara Umum Tinitus terdiri dari :
 Tinitus Subyektif
 Tinitus Obyektif
Ciri Tinitus Obyektif :
Suara atau bising dapat didengar oleh
penderita dan orang lain
Ciri Tinitus Subyektif :
Suara atau bising hanya dapat didengar
oleh penderita
Penyebab Tinitus Obyektif :

1. Kelainan Vaskuler
a. “Arterio-venous shunt”
 Kongenital malformasi arterio-
venous
 “Acquired arteriovenous shunt”
Glomus jugulare dan Glomus
tympanicum
b. “Arterial bruits”
 “High riding carotid artery”
 Stenosis Karotis
 “Vascular local”
 “Persistent stapedial artery”
c. “Venous hums”
 Hipertensi
 “Dehiscent” bulbus jugularis
2. Patensi tuba Eustachius
3. “Palatal myoclonus”
4. “Idiopathic stapedial muscle spasm”
Penyebab Tinitus Subyektif
(Herry Supardjo) :
 Kelainan telinga luar
 Kelainan telinga tengah
 Kelainan telinga dalam
 Kelainan saraf akustikus dan serebral
 Reflektoris
 Psikogen
Penyebab Tinitus Subyektif
(Alexander J. Schleuning, II) :
 Faktor otologi
 Fungsi metabolisme
 Kelainan neurologi
 Faktor farmakologi
 Faktor gigi
 Faktor psikogen
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan THT
3. Pemeriksaan Radiologis
4. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam anamnesis :

 lamanya tinitus
 unilateral atau bilateral
 kualitas tinitus
 tinitus pada umumnya disertai
dengan kurang pendengaran
PENATALAKSANAAN :
Tinitus Obyektif :
keberhasilan pengobatan tergantung
dari kelainan anatomi yang terkena.
Tinitus Subyektif :
 Medikamentosa
 Pembedahan
 “Tinnitus masker” dan Alat Pembantu
Mendengar (APM)
 “Walkman” mini stereo sistem
 Perawatan secara “Biofeedback” dan
psikoterapi

Anda mungkin juga menyukai