Anamnesis?
Pemeriksaan fisik?
Edema
II . Underfill Model
Albumin plasma menurun (c)
Edema
2. Sirosis hati
Kedua hipotesis : overflow + underfill edema.
3. Sindroma nefrotik
Classic underfill edema = hipoalbuminemia
TATALAKSANA
Sesuai etiologi dan patofisiologi terjadinya edema
PENYAKIT GINJAL PADA ANAK
Epidemiologi :
Lebih sering dijumpai pada negara berkembang
karena sanitasi yg kurang baik dan tatalaksana
penyakit infeksi tidak adekuat
Lebih sering pada usia 6-15 tahun, jarang pada
usia < 2 tahun
Rasio ♂ : ♀ = 1, 34 : 1
DEFINISI
Sindrom nefritik akut (SNA): suatu kumpulan gejala klinik
berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast,
oliguria & hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut
Mikroskopis : 84-100%
urin rutin : > 10 eritrosit/ LPB
kdg msh (+) walaupun scr klinis GNAPS sdh sembuh,
umumnya menghilang dalam 6 bln
> 1 th msh (+) biopsi ginjal GN kronik??
MANIFESTASI KLINIS
Hipertensi
60-70% kasus GNAPS
Hipertensi berat ensefalopati hipertensi : nyeri
kepala, muntah, penurunan kesadaran, kejang
Oliguria
Jarang, 5-10% kasus GNAPS GGA
Produksi urin < 1ml/kg/jam (bayi)
< 0,5ml/kg/jam (anak)
Anuria : produksi urin < 1ml/kg/hari
o.k. kerusakan glomerulus berat prognosis buruk
MANIFESTASI KLINIS
Gejala kardiovaskular
20-70% kasus GNAPS
Terjadi akibat hipervolemia
Manifestasi :
edema pulmo
efusi pleura
kardiomegali
DIAGNOSIS
Klinis : hematuria (gross), hipertensi, edema,
oliguria
Lab :
Urin : hematuria, torak eritrosit, proteinuria
Darah : penurunan C3, peningkatan LED
Bukti infeksi Group A β-hemolytic streptococci : ASTO,
kultur
Antibiotik
Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama
10 hari
eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari
TATALAKSANA
Simptomatik
Bendungan sirkulasi (edema, overload cairan)
pembatasan cairan, diuretik (furosemid), dialisa
Hipertensi
kaptopril (0,3-2 mg/kgBB/hari)
furosemid (1-3 mg/kgBB/hari)
GGA
pembatasan cairan, diet cukup kalori
Asidosis BicNat
Hiperkalemia Ca glukonas, Kayexalate
FOLLOW-UP
Untuk melacak adanya proses penyakit ginjal
kronik
Follow up : klinis dan urin rutin tiap 4 minggu
6 bulan
hematuria dan atau proteinuria (+)
6 bulan
hematuria dan atau proteinuria (+)
Biopsi ginjal
SINDROMA NEFROTIK
Level kompetensi : 2
Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang
ditandai dengan gejala:
Proteinuria masif
> 40 mg/m2 LPB/jam
50 mg/kg/hari
dipstik ≥ 2+
Gagal ginjal
Syok
BATASAN
Remisi. : proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2
LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps. : proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps jarang. : relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan pertama
setelah respons awal atau kurang dari 4 x per tahun pengamatan
Relaps sering. (frequent relaps): relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama
setelah respons awal atau ≥ 4 x dalam periode 1 tahun
Dependen steroid. : relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid
diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan
dihentikan
Resisten steroid. : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison
dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.
Sensitif steroid. : remisi terjadi pada pemberian prednison dosis
penuh selama 4 minggu
Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan berikut:
Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda atau gejala
penyakit sistemik, seperti SLE, purpura Henoch-
Schonlein.
Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun
kecacingan Setiap infeksi perlu dieradikasi lebih dahulu
sebelum terapi steroid dimulai.
Melakukan uji Mantoux.
Bila hasilnya positif diberikan profilaksis INH selama 6
bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis
diberikan obat antituberkulosis (OAT).
TATALAKSANA UMUM
Tirah baring, aktivitas fisik sesuai kondisi anak
Dietetik :
protein sesuai RDA (1,5-2g/kgBB/hari)
Edema diet rendah garam (1-2g/hari)
Diuretik lihat Algoritma
Imunisasi
Terapi kortikosteroid >2 mg/kgbb/ hari atau total >20 mg/hari,
selama lebih dari 14 hari imunokompromais selama terapi
dan dalam 6 minggu setelah obat dihentikan hanya boleh
diberikan vaksin virus mati
Setelah penghentian prednison selama 6 minggu dapat diberikan
vaksin virus hidup, seperti polio oral, campak, MMR, varisela
Semua anak dengan SN sangat dianjurkan untuk mendapat
imunisasi terhadap infeksi pneumokokus dan varisela
Algoritma diuretik
Terapi kortikosteroid
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Level kompetensi : 4
DEFINISI
ISK asimptomatik
ISK
ISK simptomatik
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi
ISK
ISK bawah kandung kemih (sistitis)
Gejala utama : gangguan miksi (disuria,
polakisuria, urgency
KLASIFIKASI
Berdasarkan ada tidaknya kelainan sal kemih
Urinalisis
PEMERIKSAAN
Kultur urin
Midstream : ≥ 105 CFU/ mL
Kateter urin : ≥ 104 CFU/ mL