Anda di halaman 1dari 13

OM SWASTIASTU

THERAPY BEKAM DALAM


KEPERAWATAN
ANGGOTA KELOMPOK:

NI KOMANG AYU WIDYARI PUTRI (P07120215042)


MADE AYU RISMAYANTHI (P07120215043)
DEFINISI

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas,


tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan
pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau
bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit
dengan tujuan agar sirkulasi energi meningkat, menimbulkan efek
analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun
angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh.
MACAM-MACAM BEKAM

1. Bekam kering
Bekam kering yaitu bekam tanpa mengeluarkan darah atau
hijamah jaffah. Fungsi bekam kering yaitu untuk memperlancar
aliran darah beku.

2. Bekam Basah
Bekam basah yaitu bekam dengan mengeluarkan darah atau
hijamah damamiyah.
CARA-CARA TERAPI BEKAM

1. Bekam basah (hijamah rothbah) atau Wet Cupping


a. Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-but atau zaitun selama
5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal.
b. Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-titiknya. 3-5
kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memberikan kekebalan pada kulit saat dilakukan
penyayatan.
c. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk
membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan dengan
lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu
hisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/ vacuum
sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan selama 3-5 menit.
d. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan pembekaman lagi
pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika
pada kondisi pasien tertentu bisa sampai maksimal 7 kali.
e. Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak but-but, agar tidak terjadi infeksi dan
luka cepat sembuh
f. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan jangka
waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4 pekan sekali melakukan pembekaman.
g. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan dalam
pengobatan dan tidak membahayakan pasien.
2. Bekam kering (hijamah jaafah) atau Dry Cupping
a. Massage/ urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak
but-but/zaitun selama 5 menit.
b. Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada
titik yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali
pompa dan biarkan selama 10-15 menit.
c. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut atau pijat kembali bekas
bekaman dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit.
PRINSIP TERAPI BEKAM

• Pengeluaran toksin dan darah kotor.


• Perbaikan fungsi organ tubuh.
• Penambahan antibodi tubuh.
METODE PENGGUNAAN PERALATAN BEKAM

• Pemilihan titik sesuai dengan kondisi pasien


• Point/ titik ashi adalah titik sakit yang paling jelas
• Memilih titik yang sesuai, berbaring pada posisi punggung diatas (telungkup)
• Memilih ukuran kop yang tepat pada tempat perawatan berdasarkan kondisi
penyakit pasien dan postur tubuh yang bersangkutan
• Angkat alat penghisap yang dipasang pada kop sehingga udara dapat masuk
• Hubungkan pistol penekan dengan alat penghisap pada bagian atas kop pada
posisi vertical dan cepat tarik beberapa kali pengungkit pistol sampai otot yang
terlihat di dalam kop menonjol
• Putar pistol ke kiri dan kanan, Tarik dari kop kemudian tekan perlahan penutup
kop untuk mencegah kebocoran
• Metode pengekopan: Pengekopan dengan mendorong, Pengekopan sekilas
(cepat)
WAKTU BEKAM

• Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena


darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada
puncak gejolak). Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan
preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap
penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus
dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan.
LARANGAN BERBEKAM

Terapi bekam ini dilarang digunakan pada penderita tekanan darah


rendah, penderita sakit kudis, penderita diabetes mellius, wanita
hamil, wanita yang sedang haid. Orang yang sedang minum obat
pengencer darah, penderita leukemia, thrombosit, alergi kulit
serius, orang yang sangat letih, kelaparan, kenyang, kehausan dan
orang yang sedang gugup. Adapun anggota bagian tubuh yang tidak
boleh di-bekam yaitu mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat
kelamin, dubur. Area tubuh yang banyak simpul limpa. Area tubuh
yang dekat pembuluh besar. Bagian tubuh yang ada varises, tumor,
retak tulang, jaringan luka, dan dianjurkan untuk tidak makan
selama 2- 3 jam sebelumnya (Aiman, 2004).
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI BEKAM

Peran perawat dalam pelaksanaan bekam diantaranya adalah


sebagai:
a. Caregiver
b. Advocate
c. Educator
d. Researcher.
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai