Kelompok 5
• NI KETUT OVENTASI
(P07120016044)
• Ni PUTU FITRIANI LESTARI
(P07120016047)
• NI KADEK ULAN JULITA SUTRIMARTINI
(P07120016049)
• NLP AYU PUSPITA WANGI
(P07120016064)
• NI PUTU DEWI ARTHAESKI
(P07120016070)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
HIPERTERMIA
Pengertian Hipertermi
Menurut SDKI
DEMAM INTERMITEN,
REMITEN
KAMBUHAN
KONSTAN.
(Sari Pediatri,2008).
FAKTOR PENYAKIT
KEGANASAN
LINGKUNGAN AUTOIMUN
PEMBERIAN PEMAKAIAN
IMUNISASI OBAT
PADA ANAK ANTIBIOTIK
Patofisiologi
Anamnesa Riwayat Infeksi Sistem
Tubuh
• PENGKAJIAN ADALAH TAHAP YANG
SISTEMATIS DAN BERKESINAMBUNGAN
DALAM PENGUMPULAN DATA TENTANG
INDIVIDU, KELUARGA DAN KELOMPOK
UNTUK MENGGALI PERMASALAHAN KLIEN.(
CARPENITO ,2007 )
1. Biodata
2. Status kesehatan :
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat kesehatan lalu.
• Riwayat penyakit keluarga
5. Pemeriksaan Penunjang
a) Hematologi (darah lengkap)
b) Urin lengkap
c) Widal
d) Tubex TF
e) SGOT ,SGPT
• DIAGNOSA KEPERAWATAN MERUPAKAN
KEPUTUSAN KLINIK TENTANG RESPON
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
TENTANG MASALAH KESEHATAN
AKTUAL ATAU POTENSIAL,
Masalah Perawatan pada Pasien dengan
Hipertermi
• O (objective)
Adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran
yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan.
• A (analisis)
Adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective dengan tujuan dan
kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi
sebahagian, atau tidak teratasi.
• P (planning)
Adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.
Tindakan Keperawatan Pada
Hipertermi
1. Sponging atau Tepid Bath
Tepid water sponge adalah tindakan dapat dilakukan
dengan meletakkan anak pada bak mandi yang berisiair
hangat atau dengan mengusap dan melap seluruh bagian
tubuh dengan air hangat (Sharber, 1997).
Kompres tepid sponge adalah teknik kompres hangat yang
menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah
supervisial dengan teknik seka (Alves, 2008).
Kompres tepid sponge bekerja dengan cara vasodiltasi
(melebarnya) pembuluh darah perifer diseluruh tubuh sehingga
evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih cepat,
dibandingkan hasil yang diberikan oleh kompres hangat yang hanya
mengandalkan reaksi dari stimulasi hipotalamus.
Tehnik Penurunan panas Tepid water sponge
(TWS)
• Berikan pakaian yang tipis dan lengan pendek agar tidak
terhambat proses pelepasan panasnya melalaui evaporasi.
• TWS dapat diberikan kepada anak yang suhu tubuhnya >= 380C
• Kontraindikasi TWS diberikan kepada bayi baru lahir karena
sistem regulasi pengaturan panas tubuhnya belum mature.
• Alat dan bahan: baskom, handuk, termometer, air hangat kuku,
kain bedong.
Prosedur Tindakan
• Kaji suhu
• Waktu dilakukannya TWS adalah 1 jam setelah diberikan obat antipiretik (saat
efek obatnya maksimal)
• Ukur kehangatan air, jika suhu ruangan antara 24-26 0C, maka air yang
disiapkan hangatnya sekitar 270C
• Mulai seka dari kepala, tangan, badan, kaki, diakhiri punggung
• Teknik ini dapat pula dilakukan dengan meletakkan anak di dalam bak mandi
dengan air hangat apabila memungkinkan.
Tujuan Penggunaan Tepid Water Sponge
Tujuan dari penggunaan tepid water sponge ini untuk menurunkan suhu
tubuh secara terkontrol (Johnson, Temple, & Carr,2005).
2. Kompres Dingin
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Tujuan Kompres Dingin
• Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap
panas dari area tersebut dan menurunkan suhu tubuh
• Mencegah peradangan meluas
• Mengurangi kongesti
• Mengurangi perdarahan setempat
• Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Kontraindikasi pemberian kompres dingin
• Gangguan sirkulasi.
• Alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin.
Suhu yang Direkomendasikan untuk Kompres
Derajat Panas
Panas dan Dingin
Suhu Bentuk dan Kegunaan
Panas 40- 60° C Berendam dalam air panas, irigasi, kompres panas