Anda di halaman 1dari 13

OM SWASTYASTU

TREND MASALAH
KESEHATAN DAN MODEL
PERAWATAN LANSIA
KELOMPOK 5
NI LUH PUTU ARI PUSPITARINI (P07120016057)
I KETUT SUWIYANTO (P07120016066)
LUH PUTU RIA RAHMAWATI (P07120016072)
Masalah Kesehatan Pada Lansia
◦ Penampilan penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan pada dewasa muda, karena penyakit pada
lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat berthan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Masalah kesehatan yang sering dialami
diantaranya:
1. Perubahan prilaku
◦ Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya ingat menurun, pelupa, sering menarik
diri, ada kecendrungan penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi,
lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya menjadi sumber banyak masalah.
2. Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit
◦ Akibat proses menua semua pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-
otot yang digunakan untuk berbicara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi, sedangkan kulit menjadi lebih
kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal.
3. Pembatasan fisik
◦ Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat
mengakibatkan penurunan pada peranan – peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di
dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan
orang lain.
Con’t
4. Instabilitas
◦ Penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tubuh
penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh)
seperti obat-obat tertentu dan faktor lingkungan. Akibat yang paling sering dari terjatuh pada lansia adalah
kerusakan bahagian tertentu dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit, patah tulang, cedera pada kepala, luka
bakar karena air panas akibat terjatuh ke dalam tempat mandi.Selain daripada itu, terjatuh menyebabkan
lansia tersebut sangat membatasi pergerakannya.
5. Incontinence urine
◦ Salah satu masalah yang sering didapati pada lansia, yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan
kekerapan yang cukup mengakibatkan masalah kesehatan atau sosial.incontinence urine merupakan masalah
yang seringkali dianggap wajar dan normal pada lansia, walaupun sebenarnya hal ini tidak dikehendaki terjadi
baik oleh lansia tersebut maupun keluarganya.
Con’t
6. Sulit buang air besar (konstipasi)
◦ Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi, seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang
kurang sekali mengandung serat, kurang minum, akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain
7. Infeksi
◦ Merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena selain sering didapati, juga gejala
tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan di dalam diaggnosis dan pengobatan serta
risiko menjadi fatal meningkat pula
8. Depresi
◦ Perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-
perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia
Con’t
9. Palliative care
◦ Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang
dirasakan oleh lansia.
10. Pengunaan obat
◦ Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologi pada lansia akibat efek obat yang
luas, termasuk efek samping obat tersebut
Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan adalah :
◦ Bingung
◦ Lemah ingatan
◦ Penglihatan berkurang
◦ Tidak bias memegang
◦ Kurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi
Con’t
11. Kesehatan mental
◦ Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran mental. Semakin lanjut seseorang,
kesibukan soialnya akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya intregrasi dengan
lingkungannya
Model Perawatan Pada Lansia
1. Model Keperawatan Gerontik Menurut Ahli
a. Model Konseptual Adaptasi Callista Roy
◦ Model adaptasi Roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus pada kemampuan adaptasi klien
terhadap stressor yang dihadapinya.
b. Model Konseptual Human Being Rogers
◦ Marta Rogers (1992) mengungkapkan metaparadigma lansia. Dia menyajikan lima asumsi tentang manusia.
c. Model Konseptual Keperawatan Neuman
◦ Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah
sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap
stressor.
Con’t
4. Model Konseptual Keperawatan Henderson
◦ Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan hidup secar individual selama daur
kehidupan, dari fase ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan lingkungan.
5. Model Konseptual Budaya Leininger
◦ Model konseptual Leininger sering disebut sebagai Trancultural Nursing Theory atau teori perawatan transcultural
6. Model Konseptual Perilaku Johnson
◦ Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi
sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.
7. Model Konseptual Self Care Orem
◦ Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan klien untuk mencapai
kemandirian dan kesehatan yang optimal.
2. Model Sifat Perawatan pada Lansia
Sifat Pelayanan Askep Gerontik:
◦ Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri)
Artinya: asuhan keperawatan dilakukan secara mandiri oleh profesi keperawatan dalam membantu lansia dalam
pemenuhan kebutuhan dasar lansia.
◦ Dependent atau kolaboratif
Artinya: saling menunjang dengan disiplin dalam mengatasi masalah kesehatan lansia.
◦ Humanistik (secara manusiawi)
Artinya: didasarkan pada nilai-nilai kemanusian dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap lansia.
◦ Holistik (secara keseluruhan)
Lansia merupakan bagian masyarakat dan keluarga, sehingga asuhan keperawatan gerontik harus
memperhatikan aspek social budaya keluarga dan masyarakat.
ADA PERTANYAAN??

Anda mungkin juga menyukai