Anda di halaman 1dari 19

Tujuan Umum

 Mahasiswa mampu memahami konsep dan manajemen


pemberian informed consent pada pasien di rumah sakit.
Tujuan Khusus
 Menjelaskan pengertian Informed consent
 Menjelaskan komponen-komponen Informed consent
 Menjelaskan tujuan pelaksanaan Informed Consent
 Menjelaskan fungsi pemberian Informed Consent
 Menjelaskan ruang lingkup informed consent
 Menjelaskan peran perawat dalam pemberian Informed
Consent
 Menjelaskan hal – hal yang di informasikan pada pasien
 Menjelaskan aspek hukum Informed Consent
 Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi proses Informed
Consent
 Menjelaskan kualitas Informasi yang di berikan
 Informed Consent terdiri dari dua kata
yaitu “informed” yang berarti telah
mendapat penjelasan atau keterangan
(informasi), dan “consent” yang berarti
persetujuan atau memberi izin. Jadi
 “informed consent” mengandung
pengertian suatu persetujuan yang
diberikan setelah mendapat informasi
1. Threshold elements
Pemberi consent haruslah seseorang
yang kompeten (cakap). Kompeten
disini diartikan sebagai kapasitas untuk
membuat keputusan medis
2. Information elements
Terdiri dari dua bagian
yaitu, disclosure (pengungkapan)
dan understanding (pemahaman)
informasi harus diberikan kepada pasien,
dapat dilihat dari 3 standar, yaitu :
a. Standar Praktik Profesi
kewajiban memberikan informasi dan
kriteria keadekuatan informasi
ditentukan bagaimana biasanya
dilakukan dalam komunitas tenga
medis
b. Standar Subyektif
Keputusan harus didasarkan atas nilai-
nilai yang dianut oleh pasien secara
pribadi, sehingga informasi yang
diberikan harus memadai untuk pasien
tersebut dalam membuat keputusan
c. Standar pada reasonable person
Standar ini merupakan hasil kompromi
dari kedua standar sebelumnya, yaitu
dianggap cukup apabila informasi yang
diberikan telah memenuhi kebutuhan
umumnya orang awam.
3. Consent elements
Elemen ini terdiri dari dua bagian
yaitu, voluntariness (kesukarelaan,
kebebasan) dan authorization
(persetujuan)
 Melindungi pengguna jasa tindakan
medis (pasien) secara hukum dari
segala tindakan medis yang dilakukan
tanpa sepengetahuannya
 Memberikan perlindungan hukum
terhadap pelaksana tindakan medis dari
tuntutan-tuntutan pihak pasien yang
tidak wajar
 Penghormatan terhadap harkat dan
martabat pasien selaku manusia
 Penghormatan terhadap hak otonomi
perorangan yaitu hak untuk menentukan
nasibnya sendiri
 Proteksi terhadap pasien sebagai subjek
penerima pelayanan kesehatan (health
care receiver = HCR)
 Untuk mendorong dokter melakukan
kehati-hatian dalam mengobati pasien
 Menghindari penipuan dan misleading oleh
dokter
Ruang lingkup dan materi informasi
yang diberikan tergantung pada
pengetahuan medis pasien saat itu. Jika
memungkinkan, pasien juga diberitahu
mengenai tanggung jawab orang lain
yang berperan serta dalam
pengobatan pasien.
Hak-hak pasien dalam pemberian inform
consent adalah:
1. Hak atas informasi
2. Hak atas persetujuan (Consent)
3. Hak atas rahasia medis
4. Hak atas pendapat kedua (Second opinion)
5. Hak untuk melihat rekam medik
6. Hak perlindungan bagi orang yg tidak
berdaya (lansia, gangguann mental, anak
dan remaja di bawah umur)
7. Hak pasien dalam penelitian
Berhubungan dengan profesi
keperawatan, orang lain dalam definisi ini
adalah orang-orang yang berinteraksi
dengan perawat baik interaksi langsung
maupun tidak langsung terutama pasien
sebagai konsumen pengguna jasa
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran
perawat professional dalam
pemberian informed consent adalah
dapat sebagai client
advocate dan educator.
1. Hasil Pemeriksaan
2. Risiko
3. Alternatif
4. Rujukan atau konsultasi
5. Prognosis
1. Bagi pasien
 Bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan terlalu teknis
 Perilaku dokter yang terlihat terburu-buru
atau tidak perhatian, atau tidak ada
waktu untuk tanya jawab
 Pasien sedang dalam keadaan stress
emosional sehingga tidak mampu
mencerna informasi
2. Bagi petugas kesehatan
 Pasien tidak mau diberitahu.
 Pasien tak mampu memahami.
 Resiko terlalu umum atau terlalu jarang
terjadi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai