Anda di halaman 1dari 25

Anggota Kelompok:

• Nathalia E. Pardede (npm)


• Rizky Fadilah (1706978332)
• Siti Iqlima Istiqomah (1706978351)
• Tania Fitri Ananda (1706978401)
• Tri Handayani (1706978414)
FG 5 - PDK kelas D
Definisi Masalah
Hipotesis Masalah
Outline
Etika & kode etik
Teori moral
keperawatan

Masalah moral & Batasan legal dan


penyelesaian isu legal

Tanggung gugat Regulasi


perawat keperawatan
ETIKA KEPERAWATAN
PENGERTIAN
Filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasari pelaksanaan praktik keperawatan

TUJUAN

Mengenal dan Membentuk cara dan


mengidentifikasi unsur menganalisis masalah
moral dalam praktik moral yang terjadi dalam
keperawatan praktik keperawatan

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016) (Suhaemi, 2004)


KODE ETIK
KEPERAWATAN

Usaha untuk
Standar Pedoman resmi
menegakkan
perilaku untuk tindakan
dan menjamin
anggota profesi profesional
etika

Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota


profesi untuk membuat keputusan dalam situasi
keperawatan

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016) (Suhaemi, 2004)


Pengertian Moral

Cara seseorang dalam bertindak, memiliki


adat, dan kebiasaan manusia tentang
yang baik dan yang buruk.

(Solihat et al., 2017)


Teori Moral
Masalah Moral

1. Komunikasi dengan pasien


2. Penderitaan pasien
3. Kelayakan perawatan medis

Georges & Grypdonck (2002)


Penyelesaian

1. Metode otoritas
2. Metode consemsum hominum
3. Metode pendekatan intuisi
4. Metode argumentasi

(McCloskey, 1990)
Batasan Legal
Batasan Legal
Tanggung Gugat
Perawat
Tanggung Gugat
Perawat
Isu Legal dalam Keperawatan

Isu legal adalah peristiwa atau kejadian yang


dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di
masa mendatang dan sah, sesuai dengan
undang-undang atau hukum mengenai tindakan
mandiri perawat profesional.

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Contoh Isu Legal dalam Keperawatan

• meninggal dunia dengan baik atau


Euthanasia bahagia.

Dari aspek bioetis, euthanasia terdiri atas:


1. Euthanasia volunter  klien secara sukarela dan bebas memilih untuk
meninggal dunia.
2. Euthanasia involunter  tindakan yang menyebabkan kematian, dilakukan
bukan atas dasar persetujuan dari klien dan sering kali melanggar keinginan
klien.
3. Euthanasia aktif  melibatkan suatu tindakan disengaja yang menyebabkan
klien meninggal.
4. Euthanasia pasif  dilakukan dengan menghentikan pengobatan atau
perawatan suportif yang mempertahankan hidup.
“ Euthanasia aktif merupakan tindakan yang melanggar hukum
dan dinyatakan dalam KUHP pasal 338, 339, 345, dan 359. “
(Suhaemi, 2004)
Contoh Isu Legal dalam Keperawatan

Abortus • penghentian kehamilan secara


spontan atau rekayasa.

Di Indonesia, tindakan abortus dilarang sejak tahun 1918 sesuai


dengan pasal 346 s/d 3349 KUHP, dinyatakan bahwa “ Barang siapa
melakukan sesuatu dengan sengaja yang menyebabkan keguguran
atau matinya kandungan, dapat dikenai penjara.”

(Suhaemi, 2004)
Regulasi dalam Keperawatan

Regulasi adalah tujuan hukum yang


mengendalikan cakupan praktik keperawatan,
ketentuan perizinan bagi perawat, dan standar
asuhan dalam melindungi kepentingan
masyarakat.

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Regulasi dalam Keperawatan

Undang-Undang Praktik Keperawatan

undang-undang praktik perawat yang


melindungi masyarakat secara hukum dengan
memberikan batasan dan menguraikan
cakupan praktik keperawatan.

“ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun


2014 tentang Keperawatan “

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Regulasi dalam Keperawatan

Kualifikasi • proses menentukan dan memelihara


kompetensi dalam praktik keperawatan.

Kualifikasi meliputi:

perizinan sertifikasi akreditasi

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Regulasi dalam Keperawatan

• izin hukum yang diberikan oleh lembaga

Surat izin pemerintah kepada individu agar dapat dalam


menjalankan praktik dalan suatu profesi dan untuk
memberlakukan gelar yang di sandang.

Kriteria sebuah profesi agar dapat mengeluarkan surat izin bagi anggotanya
1. Terdapat kebutuhan untuk melindungi keamanan dan keselamatan
masyarakat.
2. Perkejaan tersebut jelas-jelas merupakan area kerja yang terpisah dan
berbeda
3. Terdapat pihak berwenang yang mengemban tanggung jawab proses perizinan
tersebut.

SIK (Surat Izin Kerja), SIP (Surat Izin Praktik), SIPP (Surat Izin
Praktik Perawat)

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Regulasi dalam Keperawatan

Sertifikasi Akreditasi
Praktik validasi bahwa Pengakuan dewan
individu perawat keperawatan bahwa
memenuhi standar sekolah tinggi
minimum kompetensi keperawatan telah
keperawatan dalam mempertahankan
area spesialis. standar minimum
pendidikan.

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Regulasi dalam Keperawatan

• keterampilan dan pembelajaran yang


Standar Asuhan secara umum dimiliki oleh anggota
suatu profesi.

Standar asuhan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:


1. Standar asuhan internal meliputi “ deskripsi pekerjaan perawat, pendidikan,
dan keahlian serta kebijakan dan prosedur masing-masing institusi “
2. Standar eksternal terdiri atas:
• Undang-undang praktik keperawatan
• Organisasi profesi (contohnya: American Nurses Assosiation)
• Organisasi praktik spesialisasi keperawatan (contohnya: Emergency Nurses
Assosiation, Ocology Nursing Society)
• Organisasi federal dan pandual federal (contohnya: Joint Commission on
Accreditation of Health Care Organizations and Medicare)

(Berman, Synder, & Frandsen, 2016)


Daftar Pustaka
 B e r ma n , A . , S yn d e r, S . , & F r a n d s e n , G . ( 2 0 1 6) . K o z i e r &E r b ’s F u n d a me n t al s o f n u r s i n g
c o n c e p t , p ro c e s s a n d p r a c t i c e ( 1 0 t h e d . ) . N e w J e a r s e y : P e a r s o n E d u c a t i on , I n c .

 Georges, J.-J., & Grypdonck, M. (2002). Moral Problems Experienced By Nurses When Caring For Terminally
Ill People: A Literature Review. Retrieved from
http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1191/0969733002ne495oa

 McCloskey, J. C. (1990). Current issues in nursing. Toronto: C.V. Mosby Company.

 Solihat, A., Laksmono, B. S., Handayani, E., Hadinata, F., Meliono, I., Setiyanto, P., & Dewi, R. I. (2017).
Buku ajar MPKT A. Depok: Universitas Indonesia.

 S u h a e mi , M . E . ( 2 0 0 4 ) . E t i k a k e p e r a w a t an . J a k a r t a : E G C .
Sekian Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai