Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KORBAN MASSAL

KELOMPOK 6
Okibet Taunaumang
Meilly Sondakh
Redita Lengkong
Eliseba Yesnath
Jerry Tumatio
BENCANA
• Definisi :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan,
kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan
dan penghidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan bantuan dan
pertolongan secara khusus.
KORBAN MASSAL

• Definisi :
Dalam KepmenkesNo.45/Menkes/Sk/1/2007
Korban akibat kejadian dengan jumlah relatif
banyak oleh karena sebab yang sama dan perlu
mendapatkan pertolongan kesehatan segera
dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga
yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.
Penyebab :
1. Alam, seperti : banjir, gempa bumi, tsunami
dan lain sebagainya.

2. Teknologi, seperti : tabrakan kereta api,


rubuhnya gedung dan lain
sebagainya.

3. Konflik, seperti : konflik antar etnis, terorisme


dan lain sebagainya.
Penatalaksanaan Korban Massal
• Penanganan medis untuk korban cedera dalam
jumlah besar diperlukan segera setelah terjadinya
gempa bumi, kecelakaan transportasi atau industri
yang besar, dan bencana lainnya. Kebutuhan
terbesar untuk pertolongan pertama dan pelayanan
kedaruratan muncul dalam beberapa jam pertama.
Banyak jiwa tidak tertolong karena sumbersumber
daya lokal, termasuk transportasi tidak
dimobilisasi segera. Oleh karena itu sumber daya
lokal sangat menentukan dalam penanganan
korban di fase darurat.
Penatalaksanaan di Lapangan
• Penatalaksanaan lapangan meliputi prosedur-prosedur
yang digunakan untuk mengelola daerah bencana dengan
tujuan memfasilitasi penatalaksanaan korban.
1. Proses Penyiagaan
2. Identifikasi Awal Lokasi Bencana
3. Tindakan Keselamatan
4. Langkah Pengamanan
5. Pos Komando
6. Pencarian dan Penyelamatan
Perawatan di Lapangan
• Jika di daerah dimana terjadi bencana tidak tersedia fasilitas
kesehatan yang cukup untuk menampung dan merawat korban
bencana massal (misalnya hanya tersedia satu Rumah Sakit tipe C/
tipe B), memindahkan seluruh korban ke sarana tersebut hanya
akan menimbulkan hambatan bagi perawatan yang harus segera
diberikan kepada korban dengan cedera serius. Dalam keadaan
dimana dijumpai keterbatasan sumber daya, utamanya
keterbatasan daya tampung dan kemampuan perawatan maka yang
perlu di lakukan adalah:
1. Triase
2. Pertolongan Pertama
3. Pos Medis Lanjutan
4. Pos Penatalaksanaan Evakuasi
TRIASE

•Tujuan : mengidentifikasi korban yang perlu segera


dikirim ke RS dan yang dapat ditunda kemudian.

•Triase lapangan dilakukan pada tiga tingkat :


1. Triase di tempat ( triase satu )
2. Triase medik ( triase dua )
3. Triase Evakuasi ( triase tiga )
• Merah : Korban-korban yang membutuhkan
stabilisasi segera ( Gangguan ABCD) dan
korban- korban dengan :
- Syok oleh berbagai kausa
- Gangguan pernafasan
- Trauma kepala dengan pupil anisokor
- Perdarahan eksternal masif.
• Kuning : Korban yang memerlukan
pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat
ditunda sementara. Termasuk :
- Korban dengan resiko syok
- Fraktur multipel
- Fraktur Femur/ pelvis
- Luka bakar luas
- Gangguan kesadaran/ trauma kepala
- Korban dengan status tidak jelas.
• Hijau : Kelompok korban yang tidak
memerlukan pengobatan atau pemberian
pengobatan dapat ditunda, seperti :
- Fraktur minor
- Luka minor.

• Hitam : Korban yang telah meninggal dunia.


POS MEDIS LANJUTAN

• Didirikan pada tempat yang cukup dekat


untuk ditempuh dengan berjalan kaki dari
lokasi bencana ( 50 – 100 m), dan daerah
tersebut merupakan :
- Aman
- Ada akses langsung ke jalan raya tempat
evakuasi dilakukan.
- Berada dekat dengan pos komando
- Berada dalam jangkauan radio komunikasi.
• Fungsi Pos Medis Lanjutan, disingkat “3 T”

Anda mungkin juga menyukai