Klien Tn. Y (20 th) datang ke RS dengan keluhan nyeri telinga, ketajaman pendengaran
menurun sejak seminggu terakhir. Hasil pengkajian perawat menunjukkan TD=120/80 mmHg,
S= 37 C, adanya tinnitus (telinga berdenging), otalgia (nyeri telinga), otore( keluar cairan di
telinga), vertigo, pusing, gatal pada telinga. Dengan otoskop tuba eustachius tampak bengkak,
merah, suram.Klien punya riwayat ISPA lama.Klien merasa cemas, menarik dan malu pada
lingkungan karena penyakitnya menimbulkan bau.
3.1 PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama : Tn. Y
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Alai no. 45, Padang
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
2. Anamnesa
1) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada telinga, sulit mendengar, dan terdengar berdenging. Klien juga
merasakan pusing dan gatal pada telinga sejak seminggu terakhir.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh nyeri telinga dan ketajaman pendengaran menurun.Adanya tinnitus, otalgia pada
telinga sebelah kanan sejak seminggu yang lalu.Klien mengalami otore yang menimbulkan bau
busuk.Klien juga merasa pusing, vertigo, dan gatal pada telinga.Dengan otoskop tuba eustachius
tampak bengkak, merah, suram pada telinga klien.
3) Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mempunyai riwayat ISPA .
4) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan pada telinga sebelumnya.
3.2 PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mmHg, S=370C, R=22 x/menit, N=92x/menit
TB : 168 cm
BB : 60 kg
Pemeriksaan Penunjang :
- Hasil pemeriksaan otoscope tuba eustachius tampak bengkak, merah, dan suram
- Uji weber didapatkan suara lebih jelas terdengar di telinga sebelah kanan ( telinga yang sakit)
3. Pencegahan jatuh
Aktivitas:
Identifikasi kelemahan
kognisi dan fisik pada pasien
yang barangkali meningkatkan
potensi untuk jatuh pada
lingkungan tertentu
Identifikasi karakteristik
lingkungan yang mungkin
meningkatkan potensi untuk
jatuh (misal ,lantai licin dan
jenjang yang terbuka)
Sediakan alat bantu (misal,
tongkat dan alat bantu berjalan)
untuk gaya berjalan yang kokoh
Pelihara alat bantu supaya
berfungsi dengan baik
Ajarkan pasien bagaimana cara
jatuh untuk meminimalkan
cedera
3 Cemas b.d kurangnya a. Kontrol cemas Penurunan kecemasan
pengetahuan tentang Indikator : Aktivitas:
penyakit Pantau intensitas kecemasan Tenangkan klien
DO: Menyingkirkan tanda kecemasan Jelaskan seluruh posedur
- Klien tampak cemas Mencari informasi untuk tindakan kepada klien dan
- Klien tidak percaya menurunkan cemas perasaan yang mungkin muncul
diri Mempertahankan konsentrasi pada saat melakukan tindakan
- Klien malu dengan Laporankan durasi dari episode Berikan informasi diagnosa,
lingkungan sekitar cemas prognosis, dan tindakan
DS: Berusaha memahami keadaan
- Klien mengatakan b. Koping klien
tidak tau tentang Indikator: Kaji tingkat kecemasan dan
penyakitnya Memanajemen masalah reaksi fisik pada tingkat
- Klien mengatakan Melibatkan anggota keluarga kecemasan
malu karna bau akibat dalam membuat keputusan Gunakan pendekatan dan
penyakitnya Mengekspresikan perasaan dan sentuhan, untuk meyakinkan
kebebasan emosional pasien tidak sendiri.
Menunjukkan strategi penurunan Sediakan aktivitas untuk
stress menurunkan ketegangan
Menggunakan support sosial Bantu pasien untuk identifikasi
situasi yang mencipkatakan
cemas
Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi
Peningkatan koping
Aktivitas:
Hargai pemahamnan pasien
tentang pemahaman penyakit
Gunakan pendekatan yang
tenang dan berikan jaminan
Sediakan informasi aktual
tentang diagnosa, penanganan,
dan prognosis
Sediakan pilihan yang realisis
tentang aspek perawatan saat ini
Tentukan kemampuan klien
untuk mengambil keputusan
Bantu pasien untuk
mengidentifikasi strategi positif
untuk mengatasi keterbatasan
dan mengelola gaya hidup atau
perubahan peran
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Otitis berarti peradangan dari telinga, dan media berarti tengah. Jadi otitis media berarti
peradangan dari telinga tengah. Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang
paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak dan juga pada
orang dewasa (Soepardi, 1998).
Ada 3 ( tiga ) jenis otitis media yang paling umum ditemukan di klinik, yaitu :
5. Otitis media akut
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum
telinga tengah (Kapita selekta kedokteran, 1999).
6. Otitis media serosa
Otitis media serosa / efusi adalah keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah
tanpa adanya tanda dan gejala infeksi aktif. Secara teori, cairan ini sebagai akibat tekanan
negative dalam telinga tengah yang disebabkan oleh obstruksi tuba eustachii.
7. Otitis media kronik
Otitis Media Kronik adalah peradangan kronik yang mengenai mukosa dan struktur
tulang di dalam kavum timpani.Otitis Media Kronik sendiri adalah kondisi yang berhubungan
dengan patologi jaringan irreversible dan biasanya disebabkan oleh episode berulang Otitis
Media Akut yang tak tertangani.
5.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan nantinya calon profesi perawat dapat mengkaji penyakit
klien dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan indikasi keluhan klien dan
dapat mempraktekkan tindakan-tindakan keperawatan yang sesuai dengan konsep yang telah
teruji kebenarannya sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan dapat diminimalisir
dan tim perawat pun semakin diakui kelayakkannya sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan.