Anda di halaman 1dari 28

Dokter Muda IKM 561-C

Puskesmas Karangpandan
1. Kebersihan Diri
• Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
• Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air.
• Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali
selesai buang air kecil atau besar.
• Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari.
• Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
• Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka
2. Istirahat
• Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan.
• Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga
secara perlahan-lahan, serta tidur siang atau beristirahat
selagi bayi tidur.
• Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
• Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
• Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.
• Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.
3. Latihan
• Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu
akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi
kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
• Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat
membantu, seperti :
• Dengan tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi
menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu
hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
• Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan
Kegel) :
- Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat
dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi
latihan sebanyak 5 kali.
- Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan.
Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada
minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap
gerakan sebanyak 30 kali.
4. Gizi
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
• Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral, dan vitamin yang cukup.
• Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui).
Kebutuhan beberapa zat penting pada wanita
yang belum hamil, hamil dan laktasi
Tidak Hamil Hamil Laktasi

Kalori 0 2500 3000

Protein (g) 60 85 100

Calcium (g) 0,8 1,5 2

Ferrum (mg) 12 15 15

Vit A (satuan internas) 5000 6000 8000

Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3

Vit C (mg) 70 100 150

Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3

As.Nicotin (mg) 15 18 23

Vit D (SI) + 400-800 400-800


• Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
• Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan
vitamin A kepada bayinya melalui ASI-nya.
5. Menyusui / laktasi
• ASI adalah suspensi lemak dan protein dalam suatu larutan
karbohidrat mineral.
• Seorang ibu yang menyusui dapat dengan mudah
memproduksi 600 ml ASI perhari.
• ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah
dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar,
bersih, dan siap untuk diminum
• Sekresi kolustrum berlangsung lima hari, Antibodi terdapat
dalam kolustrum, dan kandungan immunoglobulin A-nya
dapat memberikan perlindungan kepada neonatus untuk
melawan pathogen enterik.
Tanda ASI cukup
• Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan
warnanya jernih sampai kuning muda.
• Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan
“berbiji”.
• Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun
dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda
baik.
• Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
• Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusui.
• Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap
kali bayi mulai menyusu.
• Bayi bertambah berat badannya.
ASI tidak cukup
• Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa lapar (atau setidaknya 10-
12 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pascapersalinan. Jika bayi
dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam, atau bayi diberi jenis makanan
lain, atau payudara tidak dikosongkan dengan baik tiap kali
menyusui, maka “pesan hormonal” yang diterima otak ibu adalah
untuk “menghasilkan susu lebih sedikit”.
Meningkatkan suplay ASI
A. Untuk Bayi
• Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari
dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara.
• Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa
gerah dan duduklah selama menyusui.
• Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang
baik dan dengarkan suara menelan yang aktif.
• Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan
minumlah setiap kali menyusui.
• Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
B. Untuk Ibu
• Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum.
• Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya
dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi
penempelan.
• Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi lebih banyak dengan
melakukan hal-hal tersebut di atas.
6. Perawatan Payudara
• Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu.
• Menggunakan BH yang menyokong payudara.
• Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui
tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
• Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
• Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet
setiap 4-6 jam.
• Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan :
• Pengompresan payudara dengan menggunakan
kain basah dan hangat selama 5 menit.
• Urut payudara dari arah pangkal menuju puting
atau gunakan sisir untuk mengurut payudara
dengan arah “Z” menuju puting.
• Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
• Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak
dapat mengisap seluruh ASI sisanya
keluarkan dengan tangan.
• Letakkan kain dingin pada payudara setelah
menyusui.
7. Senggama
• Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri.
• Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
8. Infeksi pada masa nifas
• infeksi pada dan melalui traktus genitalia setelah persalinan,
dimana suhu 38 ºC atau lebih, terjadi antara hari ke 2-10 posr
partum
• faktor predisposisi adalah :
• Kurang gizi/malnutrisi
• Anemia
• Higiene
• Kelelahan
• Proses persalinan bermasalah :
• Partus lama / macet
• Korioamnionitis
• persalinan traumatik
• kurang baiknya proses pencegahan infeksi
• manipulasi yang berlebihan
• penyakit yang sering menyebabkan angka kesakitan dan
kematin yang tinggi pada ibu paska nifas adalah :
• Metritis
• Bendungan payudara
• Infeksi payudara
• Tromboflebitis
9. Keluarga Berencana
• Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali
• Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut sebaiknya
dijelaskan dahulu kepada ibu :
• Bagaimana metode ini dapat mencegah
kehamilan dan efektivitasnya.
• Kelebihan/keuntungannya.
• Kekurangannya
• Efek samping
• Bagaimana menggunakan metode itu
• Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk
wanita pascapersalinan yang menyusui.
• Metode-metode yang saat ini digunakan adalah:
• Kontrasepsi steroid oral
• Kontrasepsi steroid suntik atau implan
• Alat kontrasepsi dalam rahim
• Teknik fisik, kimia atau sawar
• Koitus Interuptus
• Pantang berkala
• Laktasi
• Sterilisasi permanen
MATUR TENGKYU

Anda mungkin juga menyukai