Anda di halaman 1dari 15

CME

PNEUMONIA PADA ANAK


Penyaji : dr. Riyantono Putra
Pembimbing : dr. Irwan Effendi SpA
DEFINISI

 Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam


etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.
KLASIFIKASI

 Berdasarkan anatomis : (1). Pneumonia lobaris , (2). Pneumonia lobularis


(bronkopneumonia) dan (3) Pneumonia interstitialis (bronkiolitis)
 Berdasarkan Etiologi:
1. Bakteri : diplococcus pneumoniae, pneumococcus, streptococcus hemolyticus,
streptococcus aureus, hemophilus influenzae, mycoplasma pneumoniae dll
2. Virus : respiratory syncytial virus, virus influenza, adenovirus, dll
3. Jamur : histoplasma capsulatum, cryptococcus neoformans, blastomyces dermatitides,
dll
4. Aspirasi : makanan, kerosen( minyak tanah), cairan amnion, benda asing, dll
5. Pneumonia hipostatik
6. Sindrom Loeffler
HUBUNGAN ANTARA DIAGNOSIS KLINIS
DAN KLASIFIKASI-PNEUMONIA (MTBS)
Diagnosis (Klinis) Klasifikasi (MTBS)
Pneumonia berat (rawat inap) :
- Tanpa gejala hipoksemia Pneumonia sangat berat
- Dengan gejala hipoksemia (Pneumonia berat)
- Dengan komplikasi
Pneumonia ringan Pneumonia
Infeksi respiratorik akut atas Batuk : bukan pneumonia
PNEUMONIA RINGAN

Diagnosis
• Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja. Napas cepat:
- pada anak umur 2 bulan – 11 bulan: ≥ 50 kali/menit
- pada anak umur 1 tahun – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit
• Pastikan bahwa anak tidak mempunyai tanda-tanda pneumonia berat

Tatalaksana
 Anak di rawat jalan
 Beri antibiotik : kotrimoksasol (4TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari atau
Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari. Untuk pasien HIV diberikan
selama 5 hari.
PNEUMONIA RINGAN

Tindak lanjut
 Anjurkan ibu untuk memberi makan anak. Nasihati ibu untuk membawa kembali anaknya
setelah 2 hari, atau lebih cepat kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa minum atau
menyusu.
 Ketika anak kembali:
- Jika pernapasannya membaik (melambat), demam berkurang, nafsu makan
membaik, lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya 3 hari.
- Jika frekuensi pernapasan, demam dan nafsu makan tidak ada perubahan, ganti
ke antibiotik lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali 2 hari lagi.
- Jika ada tanda pneumonia berat, rawat anak di rumah sakit dan tangani sesuai pedoman
tatalaksana pneumonia berat.
PNEUMONIA BERAT

Diagnosis
Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini:
 Kepala terangguk-angguk
 Pernapasan cuping hidung
 Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
 Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, dll)
PNEUMONIA BERAT

Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini:


 Napas cepat:
 Anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali/menit
 Anak umur 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali/menit
 Anak umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit
 Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali/menit
 Suara merintih (grunting) pada bayi muda
 Pada auskultasi terdengar:
 Crackles (ronki)
 Suara pernapasan menurun
 Suara pernapasan bronkial
PNEUMONIA BERAT

Dalam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai:


 Tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya
 Kejang, letargis atau tidak sadar
 Sianosis
 Distres pernapasan berat.

Untuk keadaan di atas ini tatalaksana pengobatan dapat berbeda (misalnya:


pemberian oksigen, jenis antibiotik).
TATALAKSANA PNEUMONIA BERAT  MRS
Terapi Antibiotik
 Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), yang harus
dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama. Bila anak memberi respons yang
baik maka diberikan selama 5 hari. Selanjutnya terapi dilanjutkan di rumah atau di
rumah sakit dengan amoksisilin oral (15 mg/ kgBB/kali tiga kali sehari) untuk 5 hari
berikutnya.
 Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau terdapat keadaan yang berat
(tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya, kejang,
letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat) maka ditambahkan
kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam).
Terapi Antibiotik ...(continue)
 Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat, segera berikan oksigen dan
pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.
 Sebagai alternatif, beri seftriakson (80-100 mg/kgBB IM atau IV sekali sehari).
 Bila anak tidak membaik dalam 48 jam, maka bila memungkinkan buat foto dada.
 Apabila diduga pneumonia stafilokokal (dijelaskan di bawah untuk pneumonia
stafilokokal), ganti antibiotik dengan gentamisin (7.5 mg/kgBB IM sekali sehari)
dan kloksasilin (50 mg/kgBB IM atau IV setiap 6 jam) atau klindamisin (15
mg/kgBB/hari –3 kali pemberian). Bila keadaan anak membaik, lanjutkan
kloksasilin (atau dikloksasilin) secara oral 4 kali sehari sampai secara keseluruhan
mencapai 3 minggu, atau klindamisin secara oral selama 2 minggu.
Terapi Oksigen
 Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat
 Bila tersedia pulse oximetry, gunakan sebagai panduan untuk terapi oksigen (berikan
pada anak dengan saturasi oksigen < 90%, bila tersedia oksigen yang cukup). Lakukan
periode uji coba tanpa oksigen setiap harinya pada anak yang stabil. Hentikan pemberian
oksigen bila saturasi tetap stabil > 90%. Pemberian oksigen setelah saat ini tidak berguna
 Gunakan nasal prongs, kateter nasal, atau kateter nasofaringeal. Penggunaan nasal
prongs adalah metode terbaik untuk menghantarkan oksigen pada bayi muda. Masker
wajah atau masker kepala tidak direkomendasikan. Oksigen harus tersedia secara terus-
menerus setiap waktu.
 Lanjutkan pemberian oksigen sampai tanda hipoksia (seperti tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam yang berat atau napas > 70/menit) tidak ditemukan lagi.
PNEUMONIA BERAT

 Perawatan penunjang
 Bila anak disertai demam (≥ 39º C) yang tampaknya menyebabkan distres, beri
parasetamol.
 Bila ditemukan adanya wheeze, beri bronkhodilator kerja cepat
 Bila terdapat sekret kental di tenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak,
hilangkan dengan alat pengisap secara perlahan.
 Pastikan anak memperoleh kebutuhan cairan rumatan sesuai umur anak , tetapi hati-hati
terhadap kelebihan cairan/overhidrasi.
 Anjurkan pemberian ASI dan cairan oral.
 Jika anak tidak bisa minum, pasang pipa nasogastrik dan berikan cairan rumatan dalam
jumlah sedikit tetapi sering. Jika asupan cairan oral mencukupi, jangan menggunakan pipa
nasogastrik untuk meningkatkan asupan, karena akan meningkatkan risiko pneumonia
aspirasi. Jika oksigen diberikan bersamaan dengan cairan nasogastrik, pasang keduanya
pada lubang hidung yang sama.
 Bujuk anak untuk makan, segera setelah anak bisa menelan makanan. Beri makanan
sesuai dengan kebutuhannya dan sesuai kemampuan anak dalam menerimanya.
PNEUMONIA BERAT

 Komplikasi:
- Pneumonia stafilokokus
- Empiema
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai