c Trauma Tumpul
Abdomen
Oleh :
Putu Widyaningrum Amritadatta, S.Ked
• Ekstremitas
• Akral hangat
• CRT < 2 detik
• Edema (-/-)
LABORATORIUM
• Leukosit : 12.100/uL
• Hb : 14.0 g/dL
• Ht : 51 %
• Trombosit : 232.000/uL
• GDS :168 mg/dL
• Kreatinin : 1.40 mg/dL
FOTO POLOS ABDOMEN
DIAGNOSIS
• Diagnosis
– Diagnosis Klinis : Nyeri abdomen
– Diagnosis etiologi : gastritis kronis
– Diagnosis topis : abdomen, perforasi gaster
– Diagnosis kerja : Peritonitis e.c perforasi gaster
• Diagnosis Banding
– Peritonitis
– APP
PENATALAKSANAAN
• Oksigenasi nasal canul 3 lpm
• Pemasangan NGT
• Pemasangan dower catheter
• IVFD RL 20 tpm
• Ceftriaxone 2 x 1 G IV (ST)
• Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
• Inj. Ranitidin 2x50 mg
• Puasa sementara, observasi TTV
• Konsul bedah digestif pro cito laparatomi
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
• Quo ad sanationam : bonam
DEFINISI
• Peritonitis diartikan sebagai proses inflamasi
atau proses peradangan peritoneum termasuk
sebagian atau seluruh organ di dalam rongga
peritoneum. Peritonitis sering disebabkan
oleh infeksi peradangan lingkungan sekitarnya
melalui perforasi usus seperti ruptur
appendiks atau divertikulum.
KLASIFIKASI
• Peritonitis bakterial primer. Merupakan peritonitis
akibat kontaminasi bakterial secara hematogen pada
cavum peritoneum dan tidak ditemukan fokus infeksi
dalam abdomen. Penyebabnya bersifat monomikrobial,
biasanya E. Coli, Sreptococus atau Pneumococus.
Peritonitis bakterial primer dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Spesifik : misalnya Tuberculosis
2. Non spesifik: Faktor resiko yang berperan pada
peritonitis ini adalah adanya malnutrisi, keganasan
intraabdomen, imunosupresi dan splenektomi.
…KLASIFIKASI
• Peritonitis bakterial akut sekunder (supurativa).
Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau
perforasi tractusi gastrointestinal atau tractus
urinarius.
• Peritonitis tersier, misalnya:
• - Peritonitis yang disebabkan oleh jamur
• - Peritonitis yang sumber kumannya tidak dapat
ditemukan. Merupakan peritonitis yang
disebabkan oleh iritan langsung, sepertii misalnya
empedu, getah lambung, getah pankreas.
…KLASIFIKASI
• Peritonitis Bentuk lain dari peritonitis:
• - Aseptik/steril peritonitis
• - Granulomatous peritonitis
• - Hiperlipidemik peritonitis
• - Talkum peritonitis.
DIAGNOSIS
• Diagnosis peritonitis biasanya ditegakkan secara
klinis dengan adanya nyeri abdomen (akut
abdomen) dengan nyeri yang tumpul dan tidak
terlalu jelas lokasinya (peritoneum viseral)
kemudian lama kelamaan menjadi jelas lokasinya
(peritoneum parietal).
• Dinding perut akan terasa tegang, biasanya
karena mekanisme antisipasi penderita secara
tidak sadar untuk menghindari palpasi yang
menyakitkan, atau bisa juga memang tegang
karena iritasi peritoneum.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium
• Foto polos abdomen 3 posisi
• USG abdomen
PENATALAKSANAAN
• Prinsip umum terapi adalah penggantian
cairan dan elektrolit yang hilang yang
dilakukan secara intravena, pemberian
antibiotika yang sesuai, dekompresi saluran
cerna dengan penghisapan nasogastrik dan
intestinal, pembuangan fokus septik
(apendiks, dsb).
KESIMPULAN
• Dalam kasus ini penanganan terhadap pasien
sudah sesuai penatalaksanaan pada peritonitis.
Prinsip umum terapi pada peritonitis adalah
penggantian cairan dan elektrolit yang hilang
yang dilakukan secara intravena, terapi
antibiotika memegang peranan yang sangat
penting dalam pengobatan infeksi, terapi
analgesik diberikan untuk mengatasi nyeri,
tindakan bedah mencakup mengangkat materi
terinfeksi dan memperbaiki penyebab.
DAFTAR PUSTAKA
• Acosta J, Adams CA, Alancon LH, et al. Sabiston
textbook of Surgery. 18th Edition. Saunders; 2007.
• 2. Fauci et al, 2008. Harrison’s Principal Of internal
Medicine vol.1. McGraw Hill.
• 3. Kozar Rosemary A, Moore Frederick A,
Schwartz’sPrinciple of Surgery 10th Edition. Singapore;
The McGraw-Hill Companies, Inc;2014.
• 4. R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2004. Buku ajar
ilmu bedah Ed. 2. Jakarta;EGC.
• 5. Silvia A.Price, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses penyakit.Jakarta.EGC.