Anda di halaman 1dari 38

Tumor pada

Mata
M.Fajri. R
2008730021
Definisi Tumor Mata

• Tumor mata merupakan benjolan atau


pembengkakan abnormal pada daerah
mata
• Tumor secara umum dibedakan menjadi
neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma
dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas
terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan
sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma
jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak
menyusup, tidak merusak tetapi menekan
jaringan disekitarnya dan biasanya tidak
mengalami metastasis.
HEMANGIOMA
• Hemangioma kapiler • Hemangioma
yang terdiri atas:
kavernosum :
• hemangioma kapiler
pada anak (nevus • hemangioma
vasculosus, strawberry kavernosum
nevus) (hemangioma matang)
• granuloma piogenik • hemangioma keratotik
• cherry-spot (ruby-spot),
• hamartoma vaskular
angioma senilis
• HEMANGIOMA • HEMANGIOMA
KAPILER KARVENOSUM
Perkembangan dalam karakteristik biologi dari lesi vaskuler telah merevisi klasifikasi
dari hemangioma. Klasifikasi lesi vaskuler yang digunakan saat ini mampu
membedakan dengan jelas gambaran klinis, histopatologi, dan prognosis antara
hemangioma dan malformasi vaskuler. Istilah lama hemangioma kapiler dan
hemangioma strawberry diubah menjadi satu istilah saja yaitu hemangioma.
Etiologi
• Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma masih belum
diketahui. Meskipun growth factor, hormonal, dan pengaruh mekanik
di perkirakan menjadi penyebab proliferasi abnormal pada jaringan
hemangioma, tapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada
hemangiogenesis masih belum jelas. Dan belum terbukti sampai
saat ini tentang pengaruh genetik.
Epidemiologi
• Prevalensi hemangioma infantil ± 1- 3% pada neonatus dan ± 10% pada
bayi sampai dengan umur 1 tahun. Lokasi tersering yaitu pada kepala dan
leher (60%), dan faktor resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus
dengan berat badan lahir di bawah 1500 gram. Rasio kejadian perempuan
disbanding laki-laki 3:1. Hemangioma infantil lebih sering terjadi di ras
kaukasia daripada ras di Afrika maupun Amerika.

• Lesi hemangioma infantil tidak ada pada saat kelahiran. Seiring dengan
bertambahnya usia, resiko hemangioma infantil, pada usia 5 tahun
meningkat 50%, pada usia 7 meningkatkan 70%, dan 90% pada usia 9
tahun. Mereka bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan, menunjukkan
fase proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk
lesi yang sempurna.
Gambaran Klinis
Hemangioma kapiler : Hemangioma Kavenosa :
• Strawberry nevus terlihat sebagai • dapat berupa macula eritematosa
bercak merah yang makin lama atau nodus yang berwarna
makin besar. Warnanya menjadi merah sampai ungu dan tidak
merah menyala berbatas tegas
• tegang dan berbentuk lobular, • Biasanya merupakan tonjolan
berbatas tegas yang timbul dari permukaan
• keras pada perabaan • bila ditekan mengempis dan
• Ukuran dan dalamnya sangat pucat lalu akan cepat
bervariasi, ada yang superfisial menggembung lagi apabila
berwarna merah terang, dan ada dilepas dan kembali berwarna
yang subkutan berwarna kebiru- merah keunguan
biruan. • Lesi terdiri atas elemen vaskular
yang matang. Lesi ini jarang
mengadakan involusi spontan,
kadang-kadang bersifat
permanen
Pemeriksaan penunjang
• MRI
• CT-Scan
• USG Doppler
Penatalaksanaan
Terapi konservatif
• Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi
regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur
5 tahun. Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak
diterapi. Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat
normal.5

Terapi aktif
• Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang
mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi; hemangioma yang
mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan.3
Terapi kortikosteroid
• Steroid digunakan selama fase proliferatif tumor untuk menghentikan
pertumbuhan dan mempercepat involusi lesi. Steroid dapat digunakan secara
topikal, intralesi, atau sistemik. Krim clobetasol propionate 0,05% topikal
dapat digunakan pada lesi superfisial yang kecil. Jika hemangioma difus atau
meluas ke posterior orbita, digunakan steroid sistemik dengan dosis anjuran
prednison atau prednisolon 2-5 mg/kg BB/hari.
Terapi pembedahan
• Indikasi pembedahan tergantung dari ukuran dan lokasi hemangioma yang
akan dieksisi. Karena itu pemeriksaan radiologi dan penunjang lainnya sangat
diperlukan untuk menegakkan diagnosa secara akurat. Adapun indikasi
dilakukannya terapi pembedahan pada hemangioma adalah:
– Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam
beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar,
– Hemangioma raksasa dengan trombositopenia,
• Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7
tahun
HORDEOLUM
Jenis-Jenis Hordeolum

1. HORDEOLUM INTERNA
2. HORDEOLUM EXTERNA
Gejala klinis Hordeolum Interna &
externa
Interna : Externa :
• Palpebra bagian tarsal • Pembengkakan
terasa nyeri • nyeri tekan pada margo
• nyeri tekan, edema palpebrae pada kulit.
• Lesi dapat membesar dan • Pada kondisi ini dapat terjadi
dapat menghasilkan lesi multipel dan beberapa
discharge baik keposterior abses dapat mencangkup
menuju konjungtiva atau ke seluruh palpebra.
anterior menuju kulit
Terapi

Interna : Externa :
• Insisi dan kuretase • Kompres panas dan epilasi
dibutuhkan jika nodul pada bulu mata yang
sisa tetap ada seteah berhubungan dengan infeksi
infeksi akut hilang nya dapat mempercepat
resolusi atau penyembuhan.
Chalazion
Gejala klinis
Presentasi -> pembesaran nodul yang tidak nyeri. Kadang
khalazion pada palpebrae superior dapat menekan kornea dan
menginduksi astigmatism dan menyebabkan pandangan kabur.

• lesi kokoh, bulat, tidak nyeri


• terletak pada tarsal plate dengan berbagai ukuran, dapat
multipel dan bilateral.
• Eversi dari palpebrae dapat menunjukkan berhubungna dengan
granuloma polypoidal jika lesi sudah ruptur pada konjungtiva
tarsalis
Terapi
• Operasi pembedahan -> palpebra di eversikan dengan klem khusus,
kemudian kista di insisi secara vertikal, dan konten didalamnya dicuretase
pada tarsal plate. Sangat penting agar tidak salah mendiagnosis dengan
carcinoma glandula sebaceosa pada recurrent chalazion. Pada kasus yang
meragukan , lesi harus dibiopsi dan diperiksa secara histopathology

• Injeksi steroid pada lesi. Diberikan injeksi 0,1 – 0,2 ml triamcinolone


diacetate aquous di encerkan dengan lignocaine hingga konsentrasinya
5mg/ml pada konjungtiva dengan menggunakan jarum 30 gauge. Tingkat
kesuksesan 1 injeksi mencapai 80%. Pada kasus yang tidak responsif,
injeksi yang kedua dapat diberikan dengan jarak 2 minggu.

• Tetracycline sistemik -> dibutuhkan sebagai profilaksis pada pasien dengan


recurent chalazia, khususnya jika berhubungan dengan acne rosacea atau
dermatitis seborhoic.
TUMOR GANAS PALPEBRA
Jenis Tumor Ganas
Tumor ganas palpebra:
1. Karsinoma :
• a. Karsinoma sel basal
• b. Karsinoma sel skuamosa
• c. Karsinoma kelenjar sebasea
2. Sarkoma
3. Melanoma
Karsinoma sel basal
• Karsinoma sel basal berasal dari lapisan basal epitel kulit atau dari lapis luar
sel folikel rambut. Berupa benjolan yang transparan, kadang dengan pinggir
yang seperti mutiara. Bagian sentral benjolan tersebut lalu mencekung dan
halus, seakan-akan menyembuh. Tumbuhnya lambat dengan ulserasi. Jenis
ulkus rodiens tumbuh lebih cepat dan dapat menyebabkan kerusakan hebat
disekitarnya
Gambaran klinis menurut
klasifikasi
Karsinoma sel basal nodular : Karsinoma sel basal morphea :
• keras • bersifat lebih agresif
• berbatas tegas • Keras
• nodul seperti mutiara dan • lebih datar dengan pinggir
disertai dengan yang secara klinis susah
telangiectasia and sentral ditentukan.
ulkus. • Secara histologi, lesi tidak
• Secara histologi, tumor ini terlihat seperti pagar di
terbentuk dari sekumpulan pinggirnya tetapi
sel basal yang asalnya dari berbentuk seperti kawat
lapisan sel basal epitelium tipis yang menyebar di
dan terlihat seperti pagar di daerah pinggir.
bagian pinggir
Karsinoma sel basal tipe
multisentrik atau superfisial :
• Ukurannya dapat berupa
plakat dengan eritema
• skuamasi halus dengan
pinggir yang agak keras
seperti kawat dan agak
meninggi
• Warnanya dapat hitam
berbintik-bintik atau
homogen
Terapi
Biopsi diperlukan untuk mengkonfirmasi kecurigaan secara klinis dari
karsinoma sel basal

Diagnosis yang sangat akurat bisa dijamin jika pada setiap biopsi insisional
jaringan yang akan diperiksa:
• Mewakili keadaan lesi secara klinis
• Ukuran yang tepat untuk pemeriksaan secara histopatologi
• Tidak menambah trauma atau kerusakan
• Mengikutsertakan jaringan normal di bagian pinggir sekitar daerah yang
dicurigai
• Biopsi eksisi bisa menjadi pertimbangan ketika lesi di kelopak mata kecil
dan tidak terlibatnya daerah di pinggir kelopak mata atau saat lesi di pinggir
kelopak mata yang berlokasi di sentral jauh dari kantus lateral atau pungtum
lakrimal. Biopsi eksisi harus diarahkan secara vertikal sehingga tidak terjadi
traksi pada kelopak mata. Jika pinggir dari daerah kelopak mata yang di
eksisi positif terdapat sel tumor, maka area yang terlibat harus di reeksisi
secara pembedahan dengan teknik Mohs micrographic untuk mengetahui
batas bawah atau teknik frozen-section untuk mengetahui batas samping.
Terapi bedah : Non bedah :
• Eksisi dengan potong • Radioterapi
beku (frozen section) • Kemoterapi
• Bedah mikrografi Mohs • Interferon
• Bedah dengan laser CO2
• Eksisi tanpa potong beku
Karsinoma sel skuamosa
• Karsinoma sel skuamosa adalah suatu jenis tumor ganas intra
epitelial yang bermanifestasi pada mata di daerah limbus dan
margo palpebra,yaitu didaerah peralihan epitel
Epidemiologi
• Karsinoma sel skuamosa relatif jarang dijumpai pada kelopak
mata dan konjungtiva, frekuensinya kurang lebih 9,2% dari
seluruh keganasan pada kelopak mata.

• Karsinoma sel skuamosa lebih banyak mengenai pria daripada


wanita. Tumor ini sering terjadi pada usia lanjut, walaupun
dapat juga dijumpai pada dewasa muda. Tumor terutama
didapat pada daerah tropis dan sifat karsinoma sel skuamosa
cendrung lebih invasif
Etiologi
• Penyebab karsinoma sel skuamosa ataupun tumor intraepitel
belum diketahui,tetapi diduga sebagai akibat terpapar oleh zat
aktinik atau kimia, terapi radiasi, iritasi yang berlebihan, serta
virus yang akhir-akhir ini juga diduga sebagai penyebabnya,
yaitu Virus papiloma humanum.
Tatalaksana
• Pembedahan dilaksanakan eksisi tumor
• Pembedahan radikal eksenterasi dengan atau tanpa kombinasi
radiasi18
Karsinoma kelenjar sebasea
Epidemiologi
• Insiden karsinoma sel sebasea adalah 3,2% diantara tumor
ganas dan 0,8% dari seluruh tumor palpebra. Angka
kematiannya berkisar sekitar 22%. Karsinoma sel sebasea
paling sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki,
terutama pada usia 70 tahun keatas.23
Gejala klinis
• berspektrum luas
• Sering terlihat seperti khalazion yang tidak khas atau berulang
• berbentuk nodul yang kecil
• keras seperti khalazion
• menunjukkan konsistensi yang kenyal
• Tempat predileksinya terdapat pada palpebra superior dan
terlihat massa bewarna kuning yang berisi lemak
Terapi
• Pengobatan bertujuan untuk mengangkat lesi yang ganas untuk
mencegah penyebaran local ataupun sistemik
• dilakukan terapi bedah
• Pengobatan dari karsinoma kelenjar sebasea adalah operasi
eksisi yang adekuat, dengan batasan operasi yang luas dengan
control potongan beku segar untuk menggambarkan pinggiran
tumor. Evaluasi nodul limfatik diperlukan untuk menilai
metastase
• Jika terdapat keterlibatan difus dari kedua bola mata atas dan
bawah, diperlukan tindakan eksentrasi. Buatkan biopsy pada
area konjungtiva yang hyperemia yang dicurigai
Sekian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi Terbaru
    Daftar Isi Terbaru
    Dokumen25 halaman
    Daftar Isi Terbaru
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Lapsus UAP Dede
    Lapsus UAP Dede
    Dokumen18 halaman
    Lapsus UAP Dede
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • UAP Dede D
    UAP Dede D
    Dokumen22 halaman
    UAP Dede D
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Bab II Newww
    Bab II Newww
    Dokumen17 halaman
    Bab II Newww
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Cover Ku
    Cover Ku
    Dokumen2 halaman
    Cover Ku
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen18 halaman
    Referat
    Dede 3pirmandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Terbaru
    Daftar Isi Terbaru
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Terbaru
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Cedera Lahir
    Cedera Lahir
    Dokumen38 halaman
    Cedera Lahir
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Bab II Newww
    Bab II Newww
    Dokumen1 halaman
    Bab II Newww
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Cedera Lahir
    Cedera Lahir
    Dokumen38 halaman
    Cedera Lahir
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • PEMBATAS
    PEMBATAS
    Dokumen1 halaman
    PEMBATAS
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Promkes Delirium Dede
    Promkes Delirium Dede
    Dokumen2 halaman
    Promkes Delirium Dede
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Tawari Gilda
    Kata Pengantar Tawari Gilda
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Tawari Gilda
    Gilda Cristina
    Belum ada peringkat
  • Promkes Delirium Dede
    Promkes Delirium Dede
    Dokumen2 halaman
    Promkes Delirium Dede
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen18 halaman
    Referat
    Dede 3pirmandi
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen19 halaman
    Refer at
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Dosen
    Penilaian Dosen
    Dokumen16 halaman
    Penilaian Dosen
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Bab II Newww
    Bab II Newww
    Dokumen17 halaman
    Bab II Newww
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Kepaniteraan Klinik Bagian
    Kepaniteraan Klinik Bagian
    Dokumen54 halaman
    Kepaniteraan Klinik Bagian
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Promkes Delirium Dede
    Promkes Delirium Dede
    Dokumen2 halaman
    Promkes Delirium Dede
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Terbaru
    Daftar Isi Terbaru
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Terbaru
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • STUDI KASUS
    STUDI KASUS
    Dokumen117 halaman
    STUDI KASUS
    Susilawati 280196
    Belum ada peringkat
  • Referat Cover
    Referat Cover
    Dokumen1 halaman
    Referat Cover
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Perubahan Pada Serviks
    Perubahan Pada Serviks
    Dokumen1 halaman
    Perubahan Pada Serviks
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • MEKANISME PERSALINAN NORMAL - Docxhthf
    MEKANISME PERSALINAN NORMAL - Docxhthf
    Dokumen2 halaman
    MEKANISME PERSALINAN NORMAL - Docxhthf
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat
  • Lapsus GO
    Lapsus GO
    Dokumen34 halaman
    Lapsus GO
    Dede Tri Firmandi
    Belum ada peringkat