oleh
M Padlazio MS
17360340
Pembimbing
dr.Beren Rukur Sembiring Sp.B FINACS
ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI
Prostat adalah suatu
organ kelenjar yang
fibromuskular yang
terletak dibawah
kandung kemih. Berat
prostat pada orang
dewasa normal
20gram, didalamnya
terdapat uretra
posterior dengan
panjangnya 2,5 ± 3cm.
Lanjutan
adalah pertumbuhan
berlebihan dari sel-sel
prostat yang tidak ganas.
Pembesaran prostat jinak
diakibatkan sel-sel prostat
memperbanyak diri
melebihi kondisi normal,
biasanya dialami laki-laki
berusia di atas 50 tahun
yang menyumbat saluran
kemih.
NORMAL TIDAK NORMAL
PREVALENSI
Angka kejadian BPH di Indonesia yang pasti belum pernah
diteliti.
Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin
meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria di
Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria
diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah
(Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.
Prevalensi BPH yang bergejala pada pria berusia 40-49 tahun
mencapai hampir 15%, usia 50-59 tahun prevalensinya
mencapai hampir 25%, dan pada usia 60 tahun mencapai
angka sekitar 43%.
ETIOLOGI
Umur
Pria berumur lebih dari 50 tahun,
kemungkinannya memiliki BPH adalah
50%.
Ketika berusia 80–85 tahun, kemungkinan
itu meningkat menjadi 90%.
Faktor Hormonal
Testosteron –> hormon pada pria.
Beberapa penelitian menyebutkan
karena adanya peningkatan kadar
testosteron pada pria (namun belum
dibuktikan secara ilmiah) .
Hipotesis penyebab timbulnya
hiperplasia prostat
Ketidak
Berkurang
Teori di seimbang Interaksi
nya Teori sel
hidrotest an antara stroma-
kematian sel stem
osteron estrogen- epitel
prostat
testosteron
PATOFISIOLOGI
Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40 tahun. Bila perubahan
mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologi anatomi yang ada pada pria usia 50
tahunan. Perubahan hormonal menyebabkan hiperplasia ( hipertropi) jaringan penyangga stromal dan
elemen glandular pada prostat. Adapun Teori-teori tentang terjadinya BPH :
Teori Dehidrosteron (DHT)
Aksis hipofisis testis dan reduksi testosteron menjadi dehidrosteron (DHT) dalam sel prostat menjadi faktor
terjadinya penetrasi DHT ke dalam inti sel yang menyebabkan inskripsi pada RNA sehingga
menyebabkan terjadinya sintesa protein.
Teori hormon
Pada lansia bagian tengah kelenjar prostat mengalami hiperplasia yang disebabkan oleh sekresi
androgen yang berkurang, estrogen bertambah relatif atau absolut. Estrogen berperan pada
kemunculan dan perkembangan hiperplasi prostat sehingga dapat menyebabkan BPH.
Faktor interaksi stroma dan epitel
Hal ini banyak dipengaruhi oleh Growth factor. Basic fibroblast growth factor (FGF) dapat menstimulasi
sel stroma dan ditemukan dengan konsentrasi yang lebih besar pada pasien dengan pembesaran
prostat jinak. Proses reduksi ini difasilitasi oleh enzim 5-a-reduktase. FGF dapat dicetuskan oleh
mikrotrauma karena miksi, ejakulasi dan infeksi.
TANDA DAN GEJALA
Anamnesa Pemeriksaan
Radiologi
fisik
Pemeriksaan Endoskopi
laboratorium menggunakan
uretrosistokopi
.
Komplikasi
Operasi
Watchful
waiting
α-adrenergik α-adrenergik
antagonis atau antagonis dan 5-α
5-α Reductace
Reductace inhibitor inhibitor
Nafarelin Megestrol
Finasterid Flutamid
Asetat asetat
Terapi Non Farmakologi