Identitas Pasien
Nama : Tn. SA
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Damar Raya RT 04/05
Pekerjaan : Pensiunan
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk : 23-12-2017
Status Unit Gawat Darurat
Tanggal : 23-12-2017
Pukul : 18.09 WIB
Anamnesis (alloanamnesis & autoanamnesis)
KU: Badan lemas dan batuk
RPS: Pasien datang dengan keluhan badan lemas dan
batuk. Keluhan dirasakan terus menerus sejak 3 bulan yang
lalu setelah pasien mengalami cidera pada punggung akibat
mengangkat ember. Pasien juga mengeluh sakit pada
punggung nya yang menyebabkan pasien sulit bergerak.
Sakit pada punggung juga sudah dirasakan 2 bulan yang
lalu, sebelum nya os pernah dirawat di RS karena keluhan
ini tetapi belum mengalami perbaikan. BAB normal, BAK
harus menggunakan kateter, nafsu makan menurun.
RPD: Hipertensi (-), DM (-)
Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 140/70 mmHg
Frek nadi : 84 x/menit
Frek nafas : 25 x/menit
Suhu : 37,8 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik +/+
THT : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax
(paru) I: pergerakan dada simetris
P: vocal fremitus simetris
P: sonor/sonor
A: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
(jantung) I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas jantung kanan-kiri normal
A: BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Darah rutin
Hemoglobin : 15,2 g/dl
Leukosit : 28,2 ribu/uL
Hematokrit : 45,5 %
Trombosit: 214 ribu/uL
Elektrolit
Na : 145mmol/L
K : 3,0 mmol/L
Cl: 105 mmol/L
GDS : 88 mg/dl
Foto Thorax
EKG
Diagnosis Kerja
Pneumonia
Hipokalemia
Ulcus decubitus
Neglected lumbalis
Tatalaksana
Pro rawat inap
IVFD: I RL + KCl 25mg /24 jam
I Futrolit /24 jam
Diet: lunak
Mm/ Omeprazole 1x1 (IV)
Meropenem 3x1 (IV)
Paracetamol 3x1 (IV)
As traneksamat 3x1 (IV)
Vit K 3x1 (IV)
Metronidazole 3x1 (IV)
Sucralfat syr 3x1c (PO)
Ambroxol 3x1 (PO)
Follow Up
2 januari 2018 (PH – 10)
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
ETIOLOGI:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Aspirasi
5. pneumonia hipostatik
6. sindrom loeffler
KLASIFIKASI
ANATOMIS:
1. Pneumonia Lobaris
2. Pneumonia Lobularis (bronkopneumonia)
3. Pneumonia interstitial (bronkiolitis)
KLASIFIKASI
PARU
STADIUM KONGESTI
STADIUM RESOLUSI
STADIUM KONGESTI
Lobus padat
Warna merah menjadi pucat kelabu
Kapiler tidak lagi kongestif
Fibrin >>, leukosit >>
Permukaan pleura suram karena diliputi fibrin
STADIUM RESOLUSI
Eksudat berkurang
Makrofag >>, leukosit nekrosis
Fibrin diresorbsi
MANIFESTASI KLINIS
1. Demam menggigil
2. Menjadi sangat gelisah, dispneu, pernafasan
cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping
hidung, sianosis sekitar hidung dan mulut dan
ada retraksi interkostal
3. kadang- kadang disertai muntah, diare, dan
nafsu makan hilang.
4. batuk mula- mula kering kemudian menjadi
produktif dan purulen pada infeksi bakteri dan
non produktif pada infeksi virus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen
Darah Tepi.
Sputum.
Thoracocentesis.
PRC.
Astrup.
Skin test.
Bronkoskopi.
PENATALAKSANAAN
Terapi Oksigen
Antibiotik.
Anti virus.
Istirahat
Hidrasi untuk mengencerkan sekresi
Simptomatik
Analgesik untuk menghilangkan nyeri karena
nyeri pleuritis.
PROGNOSIS