Peralt. II Perp - Massa
Peralt. II Perp - Massa
YELMIDA A.
1
PERALATAN PROSES KIMIA
1. Peralatan Perpindahan Massa (Ekstraksi)
Ekstraktor Pencampur-Pengendap
Kolom Semprot
Kolom pelat atau kolom jejal
2. Peralatan Pemindah Kalor
Penukar kalor pipa ganda
Penukar kalor shell & tube
Penukar kalor type plate
Pemanas berapi
2
Sistem Proses
Dan Sistem Pemroses
Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan
berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang
dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang
terkendali.
Misanya, kita ingin mengawetkan ikan patin
Ada beberapa pilihan cara pengawetan :
Dikeringkan,
Diasinkan, sistem proses.
Diasapkan.
3
Jika kita memilih sistem proses pengasapan, untuk
mengawetkan patin tadi,
untuk selanjutnya hanya dinamakan sistem
pengasapan.
Produk yang dihasilkan adalah : patin asap.
4
Jika kita memilih menggunakan asap gas, kita
membutuhkan
Tungku untuk menghasilkan asap
Ruang pengasapan.
5
Jika kita memilih menggunakan asap cair, kita
membutuhkan → wadah, ember misalnya,
untuk merendam patin dalam asap cair.
6
Sistem pereaksian merupakan ciri khas pabrik
kimia.
Proses perubahan bahan baku → produk terjadi
dalam sistem pereaksian
Sistem pemroses bagi sistem pereaksian adalah
reaktor.
Ada dua model teoritis yang digunakan dalam
merancang reaktor yang beroperasi dalam keadaan
tunak, yaitu
Continous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Plug Flow Reactor (PFR).
Agar hasil dari sistem pereaksian sesuai dengan
permintaan, tahap selanjutnya adalah :
Sistem pemisahan
7 Sistem pemurnian
Proses pemisahan
CF
CFi Solvent
Feed
CS
CSi
Film
15
Operasi pemisahan komponen dari suatu
campuran merupakan operasi yang didasarkan
atas proses diffusi yaitu proses perpindahan
massa/molekul dari suatu fase ke fase lain yang
saling berkontak.
16
Pemisahan suatu senyawa dari campurannya
atau lebih dikenal dengan pemurnian dapat
dilakukan dengan :
Distilasi,
Absorpsi
Ekstraksi,
Dehumidifikasi
Kristalisasi
17
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari
bahan padat maupun cair dengan bantuan
pelarut.
18
Contoh :
Campuran A dan B hendak dipisahkan menggunakan
pelarut X.
Dari data-data sifat kelarutan, komponen A sangat larut
dalam X, sedangkan komponen B sedikit larut atau
bahkan tak larut.
Apabila pelarut X tersebut ditambahkan pada campuran
A dan B yang berbeda kepolarannya, maka komponen A
akan larut dalam X, sedangkan B tidak.
Maka akan didapatkan campuran baru, yaitu A dan X.
Tahap selanjutnya adalah bagaimana memisahkan A dan
X ini?
Salah satu metodenya adalah evaporasi/penguapan
19
pelarut.
EKSTRAKSI CAIR-CAIR (ECC)
Ekstraksi cair-cair sering disebut ekstraksi cair
atau ekstraksi pelarut (solvent extraction)
20
Prinsip dasar pemisahan pada ECC adalah
pemisahan senyawa yang memiliki perbedaan
kelarutan pada dua pelarut yang berbeda.
21
Tahapan dalam proses Ekstraksi
22
Tahapan Ekstraksi
Solvent
(3)
(3)
Recovery
(1) solvent
(2) Ekstrak
Pencampuran Pemisahan Dari Ekstrak
(Mixer) (Separator)
Rafinat
Campuran
23
Fase ekstrak = fase yang berisi solut dan solven.
Fase rafinat = fase residu, berisi diluen dan sisa
solut.
Solut = komponen yang berpindah dari rafinat
ke ekstrak
Campuran diluen dan solven bersifat heterogen
( immiscible, tidak saling campur), dan jika
dipisahkan terdapat dua fase, yaitu fase diluen
(rafinat) dan fase solven (ekstrak).
24
Proses perpindahan massa
terjadi pada saat pencampuran
Ekstrak meninggalkan pelarut pertama (media
pembawa) dan masuk ke pelarut kedua (media
ekstraksi)
Untuk memperluas bidang kontak antara kedua
fase atau supaya perpindahan massa
berlangsung sempurna, maka salah satu cairan
didistribusikan jadi tetesan-tetesan kecil (misal
dengan alat pengaduk)
25
Pendistribusian tak boleh terlalu jauh untuk
mencegah terjadinya emulsi.
Pada saat pemisahan, cairan yang telah terdistribusi
menjadi tetes kecil, harus kembali menyatu menjadi
fase homogen dan berdasarkan perbedaan densitas
yang cukup besar dapat dipisahkan dari cairan lain.
26
EKSTRAKSI PADAT-CAIR (EPC) A+B S
28
Ekstraksi
berkelanjutan
diperlukan apabila
padatan hanya
sedikit larut dalam
pelarut.
Alat yang biasa
digunakan
dilaboratorium :
ekstraktor soxhlet.
29
Misalnya untuk mengekstrak
senyawa yang tidak mudah
menguap yang terdapat pada (c)
bahan alam. Larutan
pengekstrak ditempatkan pada
labu alas bulat (a). sampel
yang telah dibungkus dengan
kertas saring ditempatkan pada
tabung ektraktor (b). Bagian
(b)
ujung atas (c) merupakan
pendingin Allihn atau pendingin
bola.
Ekstraktor soxhlet merupakan
ekstraktor kontinyu (a)
30
Pada ekstraksi padat-cair, ada tahapan lain
yang perlu dilakukan, misal pra pengolahan
bahan ekstraksi atau pengolahan lebih lanjut
terhadap rafinat
31
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju ekstraksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan kecepatan ekstraksi yang tinggi
Suhu ekstraksi
Luas bahan yg diekstrak yg dapat kontak dengan
solven
Viskositas solven
Laju alir solven
Solven
Waktu ekstraksi
Kuantitas pelarut
32
Faktor pemilihan pelarut
Pemilihan solven menjadi sangat penting, karenanya
dipilih solven yang memiliki sifat
a. Solut mempunyai kelarutan yang besar dalam
solven, tetapi solven sedikit atau tidak melarutkan
diluen,
b. Tidak mudah menguap pada saat ekstraksi,
c. Mudah dipisahkan dari solut, sehingga dapat
dipergunakan kembali,
d. Tidak menyebabkan perubahan kimia pada
komponen-komponen dalam bahan ekstraksi
d. Tersedia dan tidak mahal, tidak beracun, tidak
korosif,
33