Anda di halaman 1dari 3

Stok preparation

 Refiner berfungsi untuk memodifikasi morfologi dan karakteristik serat.


 Mixing chest berfungsi untuk menyeragamkan campuran berupa stock dari
soft fiber, long fiber dan broke pulper.
 Machine chest berfungsi untuk tempat penyimpanan stock sementara
sebelum dilanjukan ke tahap selanjutnya dan menjaga konsistensi stock
3,5%.
 Flume befungsi untuk menurunkan konsistensi stock menjadi 1% yang
sebelumnya konsistensi stock 3,5%. Konsistensi merupakan berat kering
serat dalam 100 gram campuran air/pulp. Yang dimana dengan
menurunkan konsistensi dapat meningkatkan brigthness (tingkat
kecerahan)
 Cleaner berfungsi untuk pemisahan stock dari kotoran berdasarkan
perbedaan berat.
 Deaerator berfungsi untuk pemisahan udara yang tedapat di dalam stock.
 Screen berfungsi untuk pemisahan stock dari kotoran berdasarkan
perbedaan ukuran.
 Attunator berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktuasi akibat pulsasi
hirdolik yaitu penyebab terjadinya variasi gramatur kertas pada arah mesin
 Headbox berfungsi untuk mendistribusikan stock yang seragam selebar
mesin dan mengatur kecepatan aliran stock yang keluar dari headbox
 Fungsi headbox adalah mendistribusikan stock selebar mesin kertas dan
mengatur aliran stock yang keluar dari headbox.

Forming Section
 Fungsi forming adalah agar serat terdistribusi dengan sempurna sehingga
terbentuk lembaran dengan formasi dan sifat lembaran yang seragam. Proses
penghilangan air terjadi karena secara gravitasi dan bantuan vakum.

Press Section
 Proses pressing berfungsi untuk menghilangkan air atau mengurangi kadar
air dan memadatkan (konsolidasi) lembaran kertas dengan cara penekanan
lembaran diantara dua roll

Drying
 Proses drying dilakukan untuk memisahkan air dari lembaran kertas dengan
cara pengeringan.
Finishing
 Reeling yaitu proses penggulungan kertas pada spool hingga terbentuk
jumbo roll. diameter jumbo roll tergantung dari setting point berat atau
panjang lembaran kertas.
 Jumbo roll yang berukuan besar akan di gulung kembali (winder) menjadi
ukuran yang lebih kecil, seperti ukuran gulungan kecil, sheeter roll, dan lain-
lain

Proses Pulp
 Barking adalah proses pemisahan kayu selongsong dari kulitnya
 Chipping adalah proses pemotongan kayu selongsong menjadi chip
(serpihan kayu dengan diameter 45 mm & tebal 8 mm).
 Digester bertujuan untuk mendepolimerisasi sruktur lignin dan
mengekstraksi fragmen lignin dari kayu dengan menggunakan white liquor
(NaOH & Na2S) sebagai pemasak.
 Washing adalah untuk menghilangkan lignin yang terdepolimerisasi dengan
menggunakan cairan (black liquor) lawan arus.
 Screening adalah untuk menghilangkan shives dan kotoran lainnya dari
pulp.
 O2 Delignification adalah untuk mengurangi KN (kappa number) dari 15%
menjadi 8% sebelum masuk ke proses Bleaching. 25kg O2/t
 Bleaching untuk menghasilkan pulp yang bersih dan putih dengan tingkat
kecerahan akhir 90,5% standar ISO. 4 step proses bleaching, 1st
menggunakan larutan ClO2, 2st menggunakan O2, NaOH, H2O2. 3st & 4st
menggunakan ClO2. TAHAP 1& 2 penghilangan lignin (DO & EOP) dan
tahap 3&4 proses pemutihan (D1 & D2)
 Recovery Boiler adalah suatu unit Boiler yang spesial digunakan untuk
memurnikan senyawa - senyawa kimia an organik yang terkandung dalam
Black Liquor ( sisa pemasakan dari Digester ) dan sekaligus sebagai
pembangkit steam bertekanan tinggi ( High Pressure Steam ).
 Evaporator adalah alat yang digunakan untuk memekatkan suatu larutan
dengan menguapkan air. WBL 15% (white black liquor) menjadi HBL 85%
(heavy black liquor)
 Lime Kiln adalah proses kalsinasi untuk mendaur ulang CaCO3 menjadi
CaO.
 Recausticzing adalah untuk mendaur ulang green liquor (Na2CO3) menjadi
white liquor (NaOH) yang akan digunakan pada proses pembuatan pulp.
Chemical
 Filler berfungsi untuk mengisi rongga – rongga yang kosong diantara serat.
Beberapa jenis filler yang digunakan antara lain: Kalsium karbonat
(CaCO3), Kaolin (Clay), Barium sulfat, Titan dioksida dan Talc.
 ASA (Alkenil Suksinat Anhidrida) adalah bahan kimia sintetis yang paling
reaktif untuk sizing. ASA dapat digunakan digunakan pada pH rendah (5,0)
dengan alum, tetapi akan bereaksi lebih cepat pada kondisi basa. ASA
memberikan ketahanan terhadap tinta dan air yang lebih baik.
 Optical Brightening Agent (OBA) adalah suatu senyawa yang dapat
memberikan efek cahaya pada suatu objek yang terkena sinar, sehingga
objek tersebut akan lebih terlihat lebih putih dan bercahaya.
 Cationic Polyacrilamide (CPAM)/Retention Aid bertujuan untuk menahan
stock pada wire pada saat proses pembentukan lembaran dan penghilangan
air (dewatering).
 Dyes ditambahkan untuk mendapatkan penampakan yang diinginkan sesuai
dengan permintaan pelanggan (konsumen). Beberapa contoh bahan pewarna
seperti pigmen, acid dyes, basic dyes, direct dyes, fluorescent. Jenis Dyes
yang paling banyak digunakan adalah Anionic Direct Dyes karena memiliki
afinitas yang tinggi terhadap serat, ketahanan pudar cahaya tinggi serta
tingtorial value yang tinggi.
 NaOH

Anda mungkin juga menyukai