Anda di halaman 1dari 15

MENGANALISIS PEMANFAATAN SAMPAH DI

JURUSAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG


SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
LINGKUNGAN

Disusun oleh:
1. Astri Kufita 170341615010
2. Fustatul Qur’ani A. 170341615080
3. Nurul Alfi’ah 170341615070
Ekologi merupakan studi keterkaitan antara
organisme dengan lingkungannya, baik
lingkungan abiotik maupun biotik.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang
sistematis mengenai lingkungan hidup dan
kedudukan manusia yang pantas di
dalamnya.

Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi


adalah dengan adanya misi untuk mencari
pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan
menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak
perlakuan manusia terhadap alam
Ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan
Ekologi mempelajari tiga topik, diantaranya
yaitu:
Hubungan timbal balik antara organisme
dengan tempat tinggalnya
Saling mempengaruhi antar jenis organisme
Interaksi antara unsur-unsur penyusun tempat
tinggal
Faktor biotik dan abiotik lingkungan
.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi
semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan

Faktor-faktor abiotik adalah faktoryang merupakan faktor


baik fisik maupun kimia yang merupakan karakteristik dari
lingkungan yang sedang dipelajari.
KOMPONEN BIOTIK
4.
Ekosistem

3.
Komunitas

2.
Populasi

1.
Individu
KOMPONEN ABIOTIK
Tanah (faktor edafis)
Cahaya
Suhu
Air
Angin
Atmosfer gas
Topografi
Iklim
Pengertian prinsip berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah sebagai upaya
manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan
tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang
mendukung kehidupannya.
Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990)
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada
hekekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan
pembangunan antar generasi pada masa kini maupun
masa mendatang.
Macam prinsip berkelanjutan yang dapat
digunakan untuk mengatasi lingkungan
Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran pembangunan
berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya:
a. Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi
(intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan
sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu
memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem
atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang
replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber
daya alam yang unreplaceable.
b. Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi
gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan
yang tetap baik bagi generasi yang akan datang.
c. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata
untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi
kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam
yang berkelanjutan antar generasi.
d. Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang
berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang
mendatang (inter temporal).
e. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang
mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun
lestari antar generasi.
f. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar
generasi sesuai dengan habitatnya.
Penggunaan prinsip berkelanjutan untuk
kelangsungan hidup
Secara ideal keberlanjutan pembangunan
membutuhkan pendekatan pencapaian
terhadap keberlanjutan ataupun
kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup; keberlanjutan ekologis,
ekonomi, sosial budaya, politik, serta
keberlanjutan pertahanan dan keamanan.
MASALAH LINGKUNGAN MENGENAI EKOLOGI DAN
ILMU LINGKUNGAN

Salah satu masalah lingkungan yang cukup


kompleks dan sebagai penyebab timbulnya
masalah lingkungan lainnya adalah sampah

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak


dipakai atau sesuatu yang harus dibuang.
Jenis Sampah
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 tahun 2008
dinyatakan bahwa jenis sampah yang dikelola sebagai
berikut:
a. Sampah rumah tangga
b. Sampah sejenis sampah rumah tangga
c. Sampah spesifik adalah
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan
beracun;
3. Sampah yang timbul akibat bencana;
4. Puing bongkaran bangunan;
5. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah;
6. Sampah yang timbul secara tidak periodik.
Menurut Tchobanoglous et al. (1993) dalam
Widodo (2007), berdasarkan sumbernya sampah
dikelompokkan menjadi:
a. Pemukiman
b. Daerah komersil
c. Institusi
d. Konstruksi dan pembongkaran bangunan
e. Fasilitas umum
f. Pengolah sampah domestik
g. Kawasan industri
h. Pertanian
Menurut Hadiwiyoto (1983) dalam Widodo (2007),
berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan ke
dalam beberapa golongan yaitu:
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang mengandung
senyawa-senyawa organik yang tersusun oleh unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik ini terdiri dari plastik, kaleng,
besi, logam-logam lainnya, gelas, mika atau bahan yang
tidak tersusun oleh senyawa-senyawa organik
Pengolahan Sampah
1. Open Dumping
2. Sanitary Landfill
3. Pembakaran (incineration)
4. Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai