MERANCANG SALURAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KALTARA
Bila bahan yang dipakai untuk dinding saluran berbeda dengan bahan untuk dasar
saluran, maka besaran koefisiennya hendaknya memakai koefisien gabungan dari
kedua jenis bahan tersebut.
4.3 Perencanaan Dimensi
Kecepatan yang diijinkan
Besarnya kecepatan aliran yang diijinkan, tergantung pada bahan saluran yang
digunakan, kondisi fisik dan sifat-sifat hidrolisnya. Berdasarkan hal tersebut,
kecepatan aliran yang diperbolehkan dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Untuk saluran yang tahan erosi, kecepatan aliran di dasarkan pada kecepatan
minimum yang diperbolehkan. Kecepatan minimum yang diperbolehkan adalah
kecepatan terendah dimana tidak menjadikan pengendapan partikel dan masih
dapat mencegah tumbuhnya tanaman air dalam saluran, biasanya berkisar 0,60 –
0,90 m/detik.
2. Untuk saluran yang tidak tahan erosi, kecepatan alirannya didasarkan pada
kecepatan maksimum yang diperbolehkan. Kecepatan maksimum yang
diperbolehkan adalah kecepatan rata-rata terbesar yang tidak boleh
mengakibatkan penggerusan terhadap badan saluran.
4.3 Perencanaan Dimensi
Tabel kecepatan aliran berdasar bahan pembuat saluran
Besaran dalam tabel dapat berubah apabila :
Kecepatan Aliran
Jenis Bahan a) Kedalaman air lebih dari 1 m/dt, kecepatan ditambah 0,15 m/dt
No. Yang Diijinkan
Saluran dan dikurangkan jika air mengandung suspensi yang sangat
(m/dt) kasar.
1 Pasir Halus 0,45 b) Untuk debit pengaliran yang tinggi dan tidak berfrekuensi
dengan durasi yang pendek, kecepatan perlu ditambahkan
2 Lempung Berpasir 0,50 sampai sebesar 30%.
3 Lanau Aluvial 0,60 Kecepatan dalam saluran juga dapat diperkirakan berdasar
kemiringan rata-rata dasar saluran, sebagai berikut :
4 Kerikil Halus 0,75
No. Kemiringan Dasar Saluran Kecepatan Aliran Yang
5 Lempung 1,10
(%) Diijinkan (m/dt)
6 Kerikil Kasar 1,20
1 0–1 0,45
7 Batu-Batu Besar 1,50
2 1–2 0,60
8 Pasangan Batu 1,50
3 2–4 0,90
9 Beton 1,50
4 4–6 1,20
10 Beton Bertulang 1,50
5 6 – 10 2,50
6 10 - 15 2,40
4.3 Perencanaan Dimensi
Besar kecepatan yang sebenarnya terjadi, tergantung pada keadaan bahan pembuat
saluran (angka kekasaran Manning n), dan kemiringan dasar saluran (s). Keduanya
ada pada rumus Manning sebagai berikut :
𝟏 𝟐
V = 𝑹 ൗ𝟑 𝒔
𝒏
Dimana :
V = kecepatan alirannya (m/det)
1
N = Koefisien kekasaran Manning (𝑚 Τ2 /det)
R = jari-jari hidrolis (m) = A/P
P = panjang keliling basah saluran (m)
S = kemiringan dasar saluran
4.3 Perencanaan Dimensi
Kemiringan dinding saluran
Kemiringan dinding saluran (talud) tergantung pada macamnya material yang
membentuk tubuh saluran. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan kemiringan tersebut adalah cara pelaksanaan kontruksi dan geometri
saluran.
Tabel kemiringan dinding saluran (talud)
No. Bahan Saluran Kemiringan Dinding
1 Batuan/Cadas Mendekati vertikal
2 Lempung keras atau tanah dengan lapisan beton (0,5 – 1) : 1
3 Tanah dengan pasangan batu atau tanah untuk saluran besar 1:1
4 Lempung atau tanah untuk saluran-saluran kecil 1,5 : 1
5 Tanah berpasir 2:1
6 Lumpur berpasir atau lempung porous 3:1
4.3 Perencanaan Dimensi
Kemiringan dasar saluran
Kemiringan dasar saluran adalah kemiringan arah memanjang dari dasar saluran,
yang dipengaruhi oleh kondisi topografi serta tinggi tekanan, yang diperlukan untuk
dapat mengalirkan air sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Kemringan minimum agar terjadi pengaliran air tersebut, biasanya sesuai dengan
kecepatan minimum yang diperbolehkan atau kira-kira 0,005 sampai 0,008
tergantung ada bahan saluran yang digunakan.
Profil muka air umumnya dapat dihitung dengan bantuan software program
HECRAS (Hidrological Engineering Centre River Analysis Sistem)
4.3 Perencanaan Dimensi
Tinggi Jagaan
Yang dimaksud dengan tinggi jagaan (freeboard, Fb) adalah jarak vertikal dari
puncak tanggul sampai permukaan air pada kondisi perencanaan.
Jarak tersebut harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah peluapan air akibat
ngelombang serta fluktuasi permukaan air.
Gelombang permukaan air terjadi pada saluran dengan kecepatan air yang tinggi
serta kemringan dasar yang curam, yag berakibat terjadinya kenaikan muka air.
Tinggi jagaan ditentukan oleh :
• Ukuran saluran Fb
• Kecepatan pengaliran
• Arah dan lengkung belokan saluran h
• Debit banjir
• Gelombang aliran
b
4.3 Perencanaan Dimensi
Tinggi jagaan umumnya 0,15 – 0,60 m, dengan tinggi timbunan di atas puncak
perkerasan 0,30 – 0,60 m. Tinggi jagaan minimum adalah 10 cm diatas permukaan air
untuk debit rancangan maksimum.
Tabel tinggi jagaan
No. Debit (m /det) Tinggi air h (m) Tinggi Jagaan fb (m)
1 Kurang dari 2,00 < 1,00 0,30
2 2,00 – 10,00 1,00 – 2,00 0,60
3 Lebih dari 10,00 > 2,00 0,80