Anda di halaman 1dari 14

Kejadian Malpraktik dalam Praktik

Kedokteran
Kelompok D5 :

Mecky Pasinggih (102015052)


Agung Setiawan (102015103)
Ng Chor Yao (102015204)
Irene Ferita Wijaya (102014075)
Joan Angelia (102015018)
Delina Fiona (102015070)
Indriyani Valeandri (102015131)
Sisilia Sintia Dewi (102015184)
Skenario 6

Seorang wanita berusia 38 tahun datang ke RS dengan keluhan kaku pada jari
tengah dan jari manis tangan kanan. Untuk mengatasi keluhannya tersebut,
maka harus dilakukan operasi. Setelah dilakukan operasi, tangan pasien
diletakkan pada suatu papan, kemudian dibebat dengan kain kasa. Tetapi
bebatan kain kasa terlalu kuat sehingga darah tidak mampu mengalir ke
tangan tersebut. Setelah 2 hari, bebat dibuka, dan ternyata keempat jari
pasien menghitam (gangrene)
Sasaran Pembelajaran

 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, pengertian dan macam


malpraktek.

 Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan


unforeseeable risk.

 Mahasiswa mampu menganalisa suatu kasus apakah terkait dengan


malpraktek atau unforeseeable risk.
Malpraktik

 Malpraktik ?
 Mal  Buruk
 Praktik  Menjalankan suatu perbuatan atau pekerjaan

Melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan


dengan buruk, tidak lege artis, dan tidak
tepat.
Definisi Malpraktik

 Kamus Kedokteran Stedman  “Malpractice is mistreatment of disease or


injury through ignorance, careless or criminal intent.”

 The Oxford Illustrated Dictionary  “Malpractice is wrongdoing (law)


improper treatment of patient by medical attendant; illegal action for
one’s own benefit while in position of trust.”

 Black’s Law Dictionary  “Malpraktik merupakan tindakan yang jahat atau


amoral pada suatu profesi antara lain dokter, advokat atau akuntan.”
Malpraktek

World Medical Association (WMA) (1992)

 Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to the standard of


care for treatment of the patient’s condition, or lack of skill or negligence in
providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient.
 Tidak menggunakan standar pengobatan
 Kelalaian dalam menangani penderita.
 Mengakibatkan kecacatan pasien.
Syarat Malpraktik

Pasal 1365 KUHP:

 Pasien harus mengalami suatu kerugian


 Ada kesalahan atau kelalaian (di samping perorangan, rumah sakit juga
bisa bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian pegawainya).
 Ada hubungan kausal antara kerugian dan kesalahan
 Perbuatan itu melanggar hukum
Klasifikasi Malpraktek

MALPRACTICE

MEDICAL MALPRACTICE PROFESI LAIN

ETHICAL MALPRACTICE YURIDICAL MALPRACTICE

CRIMINAL MALPRACTICE

CIVIL MALPRACTICE

ADMINISTRATIVE MALPRACTICE
 Criminal Malpractice Res ipsa
 Professional Misconduct loquitur
 Negligence 4D (Negligence):
 Malfeasance (Glesen):
1. Bukti terjadinya kejadian
 Misfeasance • Duty yang tidak dapat
 Nonfeasance • Dereliction of duty diterangkan
• Damage 2. Apabila kejadian
 Lack of Skill tersebut tidak akan terjadi
• Direct causation relationship dalam keadaan normal
tanpa adanya kealpaan
 Civil Malpractice 3. Keadaan menunjukkan
bahwa kealpaan itu
disebabkan tidak lain oleh
 Administrative Malpractice tergugat sendiri.
Risiko Medis  Informed Consent

 World Medical Association  tidak semua kegagalan


medis merupakan akibat dari malpraktik medis.

 Chrisdiono M. Achadiat  suatu tindakan medis selalu


ada risiko dan risiko yang demikian itu tidak dapat
dilimpahkan kepada dokter, yang berarti dokter tidak
dapat diminta pertanggung jawabannya.
Adverse Event

 Hasil dari suatu perjalanan penyakit


 Hasil dari suatu risiko yang tidak dapat dihindari, yaitu:
Risiko yang tidak dapat diketahui sebelumnya
(Unforeseeable Risk)
Risiko yang meskipun sudah diketahui sebelumnya
(Foreseeable Risk) tetapi dianggap masih bisa diterima
(acceptable) oleh pasien setelah diinformasikan dan
disetujui untuk dilakukan tindakan.
 Menyebabkan mati atau luka karena kelalaian (Pasal 359 KUHP,
Pasal 360 KUHP dan Pasal 361 KUHP).

 Penganiayaan (Pasal 351 KUHP) untuk tindakan medis tanpa


persetujuan dari dokter atau informed consent.

 Aborsi (Pasal 341 KUHP, Pasal 342 KUHP, Pasal 346 KUHP, Pasal 347
KUHP, Pasal 348 KUHP, Pasal 349 KUHP).

 Euthanasia (Pasal 344 KUHP, Pasal 345 KUHP).

 Keterangan palsu (Pasal 267-268 KUHP).


Upaya Pencegahan Malpraktek

 Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya.


 Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
 Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
 Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
 Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.
 Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya.
Kesimpulan

Pada kasus ini terjadi reaksi Dilihat Setelah dilakukan operasi, tangan
pasien diletakkan pada suatu papan, kemudian dibebat dengan kain
kasa. Tetapi bebatan kain kasa terlalu kuat, sehingga darah tidak
mampu mengalir ke tangan tersebut  gangrene, hal ini bisa
disebabkan oleh banyak faktor seperti unforeseeable risk hal yang
terjadi akibat yang tidak diduga, Namun mungkin saja akibat kelalaian
Misfeasance melakukan tindakan medis yg tepat tapi pelaksanaannya tidak tepat.
Jadi butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah ini malpraktek atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai