Anda di halaman 1dari 13

PERKECAMBAHAN PADA BULUH

SERBUK SARI
Disusun Oleh :

Annastasya Amorita Wibowo / 17308141008


Dita Ardianti / 17308141009
Heny Widyawati / 17308141010
Niken Prahestarani / 17308141012

BIOLOGI E
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
Tujuan : 1. Mengamati serbuk sari yang berkecambah secara in vitro
2. Menghitung presentase perkecambahan serbuk sari secara in vitro
3. Mengetahui umur bunga yang kualitas serbuk sarinya paling baik
Tabel Perkecambahan Buluh Sari
Kelompok Fase Bunga Ulangan N Serbuk Waktu N Serbuk Persentase Rata-rata
Sari sari yang Viabilitas Persentase
berkecamb Viabilitas
ah
1 Kuncup 1 30 0 1 3,3%
5 5 16,67%
10 6 20% 19,31%
15 7 23,3%
30 10 33,3%
2 Kuncup 1 50 0 0 0%
5 6 12%
10 7 14% 12,4%
15 8 16%
30 10 20%
3 Kuncup 1 174 0 0 0%
5 27 15,5%
10 30 17,24% 16,43%
15 38 21,83%
30 48 27,58%
Kelompok Fase Bunga Ulangan N Serbuk Waktu N Serbuk Persentase Rata-rata
Sari sari yang Viabilitas Persentase
berkecamb Viabilitas
ah

4 Mekar 1 43 0 0 0%
5 14 41,8%
10 31 72% 53,36%
15 34 79%
30 32 74%
5 Mekar 1 98 0 0 0%
5 15 15,30%
10 26 26,53% 29,79%
15 42 42,86%
30 63 64,28%
6 Mekar 1 39 0 0 0%
5 32 82,05%
10 32 82,05% 72,25%
15 34 87,17%
30 39 100%
Kelompok Fase Bunga Ulangan N Serbuk Waktu N Serbuk Persentase Rata-rata
Sari sari yang Viabilitas Persentase
berkecamb Viabilitas
ah
7 Mekar layu 1 36 0 0 0%
5 0 0%
10 20 55,56% 40%
15 26 72,22%
30 26 72,22%
8 Mekar layu 1 72 0 0 0%
5 32 15,30%
10 59 26,53% 53,12%
15 62 42,86%
30 Belum -
teramati
9 Mekar layu 1 31 0 0 0%
5 0 82,05%
10 0 82,05% 9,67 %
15 0 87,17%
30 15 100%
160

140

120

100

80

60

40

20

0
0 5 10 15 30
kuncup mekar mekar layu Column1
Pembahasan
• Pada tumbuhan berbunga perkecambahan serbuk sari secara in vivo terjadi dikepala putik (stigma)
(Tjitrosoepomo,1991). Setelah serbuk sari kontak dengan kepala putik,serbuk sari akan membesar karena
mengabsorpsi cairan pada permukaan kepala putik.Dinding lapisan dalam beserta protoplasma serbuk sari akan
menonjol membentuk buluh melalui apertura yang biasa disebut lubang perkecambahan.
• Buluh akan memanjang dan mencari jalan melalui jaringan-jaringan pada kepala putik dan tangkai putik
hingga memasuki kantung embrio yang berada didalam bakal biji (ovulum).
• Didalam kantung embrio tepatnya didalam sel sinergid,buluh serbuk sari akan pecah dan membebaskan inti
sperma.
• Berdasarkan gafik, viabilitas serbuk sari bunga kuncup sangat rendah karena serbuk sari belum masak,
sedangkan pada bunga mekar grafik viabilitas perkecambahan bijinya sudah mencapai puncak, karena serbuk
sari telah siap membuahi dan masak sempurna. Sedangkan pada bunga layu graik viabilitas perkecambahan
serbuk sarinya sudah kembali menurun, karena bunga sudah terlalu tua dan masa masak serbuk sari sudah lewat.
Kesimpulan
• Waktu yang dibutuhkan serbuk sari dari bunga Tapak dara untuk
berkecambah adalah +- 5 menit pada bunga yang mekar,sedangkan pada
bunga yang masih kuncup dan sudah layu =- 15-30 menit untuk mulai
berkecambah.
• Presentase rata-rata yang didapatkan dari hasil ulangan berdasarkan
umur bunga yaitu 16,04% untuk bunga kuncup,51,8% untuk bunga mekar
dan 34,26% untuk bunga mekar layu.
• Berdasarkan percobaan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa bunga
mekar yang belum layu viabilitasnya lebih baik dibanding dengan bunga
yang hampir layu dan juga bunga yang masih kuncup.
Diskusi
1. Berapa lama serbuk sari Vinca rosea mulai berkecambah ?
2. Apa fungsi sukrosa dalam perkecambahan serbuk sari secara in vitro ?
3. Bagaimana perbedaan perkecambahan serbuk sari secara in vitro dan in
vivo ?
4. Apa fungsi perkecambahan serbuk sari dalam reproduksi tumbuhan?
5. Apa manfaat uji viabilitas serbuk sari dalam budi daya tanaman ?
1. Pada bunga yang mekar menit ke 5 sudah mulai tampak berkecambah.Begitupun bunga yang layu dan bunga
kuncup yang sudah akan mekar
2. Sukrosa merupakan media yang cocok,Sukrosa efektif untuk meningkatkan pertumbuhan buluh serbuk sari
dan sebagai substrat untuk respirasi dan menghalangi pecahnya buluh serbuk sari yang tumbuh.
3. In vitro (dalam kaca) mengacu prosedur perlakuan yang diberikan dalam lingkungan terkendala diluar
organisme hidup. Jadi peralatan dan lingkungan dibuat sedemikian sehingga menyerupai keadaan didalam
tubuh makhluk hidup. In vivo (dalam hidup) mengacu pada eksperimen menggunakan keseluruhan organisme
hidup. In vivo berusaha menghindari penggunaan organisme secara parsial atau organisme mati.
4. Dalam bereproduksi,fertilisasi akan terjadi apabila sperma membuahi ovum. Pada angiospermae serbuk sari
harus memiliki kemampuan berkecambah untuk membentuk buluh serbuk sari yang berfungsi sebagai penyalur
sperma agar dapat membuahi ovum.
5. Ketersediaan serbuk sari dengan viabilitas yang tinggi merupakan salah satu komponen yang menentukan
keberhasilan persilangan dalam suatu tanaman. (Widiastuti dan Palupi.2008). Untuk itu, perlu dilakukan
penelitian dasar yang dapat menunjang usaha pemuliaan,salah satunya adalah penelitian mengenai uji
viabilitas serbuk sari.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, G. 1991. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta
Bryophyta. Pteridophyta). Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Anda mungkin juga menyukai