Anda di halaman 1dari 28

KONTRASEPSI

Dr.Hardyan Sauqi, SpOG(K)

SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan


FK Unlam – RSUD Ulin
Banjarmasin
1
Syarat kontrasepsi ideal ;
1. Dapat dipercaya
2. Tidak ada efek yang mengganggu kesehatan
3. Daya kerja dapat diatur menurut kebutuhan
4. Tidak menimbulkan gangguan saat koitus
5. Tidak memerlukan motivasi yang terus-menerus
6. Mudah penggunaannya
7. Murah harganya, dapat dijangkau masyarakat
8. Dapat diterima oleh pasangan penggunanya

2
Jenis Kontrasepsi

 Kontrasepsi tanpa alat/obat


 Kontrasepsi mekanis
(kondom/pessarium)
 Kontrasepsi spermatisida
 Kontrasepsi hormonal
 Kontrasepsi AKDR
 Kontrasepsi mantap
(Tubektomi/Vasektomi)

3
Kontrasepsi

4
Kontrasepsi tanpa alat/obat

 Senggama terputus
 Pembilasan pasca senggama
 Perpanjangan masa menyusui anak
 Pantang berkala

5
Senggama terputus (coitus interruptus)

 Penarikan penis dari vagina sebelum terjadi


ejakulasi
 Tidak membutuhkan biaya, alat ataupun persiapan
 Memerlukan pengendalian diri yang besar dari
pihak pria
 Kegagalan dapat disebabkan oleh terlambatnya
pengeluaran penis dari vagina, adanya pengeluaran
air mani sebelum ejakulasi, koitus berulang

6
Pembilasan pasca senggama
(post coital douche)
 Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
larutan tambahan segera setelah koitus
 Mengeluarkan sperma dari vagina secara mekanis
 Sementara dibilas sejumlah besar spermatozoa sudah
memasuki serviks uteri

7
Perpanjangan masa menyusui anak
(prolonged lactation)

 Laktasi berkaitan dengan prolaktinemia yang


menghambat ovulasi
 Ovulasi suatu saat akan terjadi lagi dan mendahului
haid pertama setelah partus, konsepsi dapat terjadi
selagi wanita masih dalam keadaan amenorea (hamil
lagi setelah melahirkan sebelum sempat haid lagi)

8
Pantang berkala
(rhythm method)

 Menghindari koitus pada masa subur wanita, yaitu


mulai 48 jam sebelum dan 24 jam setelah ovulasi
 Ovulasi pada umumnya terjadi 14 ± 2 hari sebelum
hari pertama haid yang akan datang
 Ditambah dengan pengukuran suhu basal tubuh
 Kesulitannya menentukan saat ovulasi, apalagi pada
wanita dengan siklus haid tak teratur

9
Kontrasepsi mekanis
Kondom

 Keuntungan memberikan proteksi terhadap penularan


penyakit kelamin
 Kekurangannya mengurangi stimulasi seksual pada penis
 Dalam pemakaian kondom perlu diperhatikan pasang
kondom dalam keadaan ereksi, tinggalkan sedikit ujungnya
untuk menampung sperma, keluarkan penis dari vagina
dalam keadaan ereksi sambil ditahan tepinya

10
Kontrasepsi Mekanis
Pessarium

 Keuntungan hampir tidak ada efek samping, dapat


digunakan pada wanita yang kontraindikasi penggunaan pil
atau AKDR
 Kekurangan penggunanya harus terpelajar, tingkat
kegagalan lebih tinggi
 Bentuk diafragma vagina dan cervical cap

11
Diafragma

12
Kontrasepsi spermatisida
 Spermatisida yang baik adalah yang membentuk busa di
dalam vagina, busa akan menutupi OUE
 Efek samping jarang, hanya alergi
 Pilihan bentuk; suppositoria, jelly, tablet busa dan C-
film

13
Kontrasepsi Hormonal

 Pil kombinasi
 Pil sekuensial
 Mini-pil (continous low-dose progesterone treatment)
 Post coital contraception (morning after pill)
 Suntikan (Depo Provera)
 AKBK (Norplant)

14
Pil Kombinasi

 Mengandung kombinasi estrogen dan progesteron


 Mencegah ovulasi
 Mengentalkan lendir serviks
 Mengubah motilitas tuba
 Efek samping ; karena kelebihan estrogen/progesteron
 Efek samping berat : Tromboemboli

15
Pil Kombinasi

 Kontraindikasi mutlak (adanya tumor estrogenik,


gangguan hepar, penyakit tromboemboli, diabetes)
 Kontraindikasi relatif (depresi, migrein, mioma uteri,
hipertensi, oligomenorea-amenorea)
 Kelebihan (efektivitas tinggi, aktivitas seksual tidak
terganggu, siklus haid teratur, mengurangi keluhan
dismenorea primer)
 Kekurangan (harus diminum tiap hari)

16
Pil sekuensial
 Cara pakai ; minum pil yang hanya mengandung estrogen
pada 14-16 hari, kemudian pil yang mengandung estrogen
dan progestagen untuk 5-7 hari

Mini-pil
 Mengandung progestagen dosis rendah; mengentalkan
lendir serviks dan menghalangi implantasi blastokista di
endometrium, tidak menghambat terjadinya ovulasi

17
Post coital contraception
 Pemberian estrogen dosis tinggi segera setelah coitus
yang tidak dilindungi/perkosaan
 Dietilstilbesterol (DES) 50 mg atau etinil estradiol (EE)
0,5-2 mg perhari selama 4-5 hari setelah coitus
 Menghalangi implantasi blastokista dalam endometrium

18
KB suntik (Depo Provera)

 Memiliki efek progestagen yang kuat


 Efek ; menghalangi ovulasi, mengentalkan lendir serviks,
menghalangi implantasi blastokista di endometrium,
mengubah motilitas tuba
 Efektivitas tinggi, cukup 4X setahun, tidak mengganggu
laktasi
 Dapat menimbulkan perdarahan yang tak teratur

19
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
(Norplant)

 Disusukkan di bawah kulit, sebanyak 6 kapsul, terdapat


levonorgestrel 36 mg per kapsul, 30 mcg dilepaskan
perhari
 Mengentalkan lendir serviks, menghalangi implantasi,
menghalangi ovulasi
 Penggunaan jangka panjang (5 tahun)
 Untuk wanita yang tidak cocok dengan estrogen

20
 Reversibel, 80-90% dapat hamil setelah 1 tahun pelepasan
Norplant
 Efek samping ; perdarahan tidak teratur, anoreksia, sakit
kepala, perubahan libido dan berat badan
 Untuk wanita yang tidak cocok dengan estrogen, wanita
yang ingin kontrasepsi lama tapi belum bersedia kontap

21
AKDR

 AKDR menimbulkan reaksi peradangan, merangsang


sebukan leukosit-makrofag yang memakan sperma
 Logamnya sendiri juga bversifat spermatisida
 Keuntungan ; efektivitas jangka lama, reversibel, cukup
1X motivasi
 Efek samping ; perdarahan, nyeri perut, terkadang suami
terganggu, kadang trjadi ekspulsi

22
AKBK

 Komplikasi ; Infeksi, perforasi, kehamilan


 Sebaiknya dipasang saat haid, postpartum, postabortum
 Kontraindikasi mutlak ; kehamilan, infeksi/keganasan
traktus genitalis, metroragian, pasangan yang tidak lestari
 Kontraindikasi relatif ; perubahan bentuk kavum uteri,
insufisiensi serviks, parut dinding uterus, kelainan jinak
serviks

23
AKDR

24
AKDR

25
Kontrasepsi Mantap
Tubektomi

 Efektivitas hampir 100% dan seumur hidup


 Tindakan pendahuluan dalam mencapai tuba
(laparotomi, laparotomi postpartum, minilaparotomi,
laparoskopi, kuldoskopi)
 Tindakan penutupan tuba (Pomeroy, Madlener, Irving,
Uchida, Aldridge, Kroener)

26
Kontrasepsi Mantap
Vasektomi
 Efektivitas hampisr 100% dan seumur hidup
 Tidak mengganggu fisik, mental dan seksual
 Hanya perlu tindakan operasi ringan

27
28

Anda mungkin juga menyukai