Anda di halaman 1dari 22

Penggunaan Tomografi Resistivitas Listik dalam Studi Polusi

Tanah yang Disebabkan oleh Hidrokarbon : Studi Kasus di Pu


ebla (Mexico)
Manuel Arrubarrena-Moreno, Claudia Arango-Galvan
Depto, de Geomagnetismo y Exploracion, Instituto de Geofisica, Universidad Nacional Autonoma de Mexico, 04510, Mexico, D. F..

Anggota Kelompok :
AGNES LAURENCIA
JODI APRILIAWARDANI
RIZKY MOHAMMAD FAUZI
ILHAM AJI GUSTORO
Welcome!!
A PENDAHULUAN
OUTLINE
B AREA PEMBELAJARAN

C METODOLOGI

D HASIL DAN DISKUSI

E KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Kontaminasi tanah oleh hidrokarbon Penerapan Electrical Resistivity


01 dapat diremdiasi dengan melakukan
karakterisasi zona terkontaminasi.
02 Tomography (ERT) dapat digunakan
untuk karakterisasi hidrokarbon.

Aspek penting dalam studi


Salah satu sifat yang paling terganggu menggunakan ERT sebagai alat
03 di hadapan hidrokarbon adalah
resistivitas listrik.
04 pemetaan yang terkontaminasi oleh
hidrokarbon adalah bagaimana hal itu
dapat membangun hubungan antara
nilai resistivitas dan keberadaan
hidrokarbon.
AREA PEMBELAJAR
AN
GEOLOGI SETTING
Zona penelitian terletak di sebelah Timur kota
25% Puebla (Meksiko). Polutan dibuang sebagai
konsekuensi pemeliharaan mesin. Oleh karena
itu, banyak tumpahan hidrokarbon yang
terpapar di permukaan. Beberapa studi
30%
50%
pendahuluan memungkinkan mengidentifikasi
30% beberapa titik yang terkontaminasi yang
menunjukkan konsentrasi di atas batas standar
25% yang diizinkan. Jadi digunakan Teknik ERT
20% untuk menilai zona industri yang
25% terkontaminasi dan membangun hubungan
15% 10%
antara tahanan listrik dan keberadaan polutan.
Gambar 1. Lokasi dari daerah
pembelajaran (Flore-Marquez et al.,
2006)
GEOLOGI SETTING
Kota Puebla terletak di atas deposit laharic,
25% yang mengalir dari struktur vulkanik dari Sierra
Nevada (Siebe et al., 1996). Mengalir ke arah
Timur, sampai gunung berapi La Maliche,
berubah arah ke Selatan sampai mencapai kota
30%
50%
Puebla (Gambar 2). Bahan – bahan vulkanik
30% menunjukkan variasi warna, mulai dari warna
krem samai abu – abu terang, mereka relatif
25% terkonsolidasi (Flores-Marquez et al., 2006). Di
20% daerah studi, unit utama adalah produk
25% vulkanik dan endapan alluvial.
15% 10%

Gambar 2. Peta Geologi dari area Puebla


(Flores-Marquez et al., 2006)
AREA PEMBELAJARAN
HIDROGEOLOGI JENIS TANAH
Menurut CONAGUA (2003), akuifer lembah Menurut INEGI (2009) , jenis tanah di
Puebla menempati area seluas 1300 di daerah penlitian adalah Cambsol. Area studi
cekungan. Akuifer ini menunjukkan sistem dikaitkan dengan bahan laharic dari struktur
vertikal dominan yang mengandung tiga vulkanik, yang berarti material pasir-lumpur
horizon hidrogeologi yang diklasifikasikan yang sangat padat diamati dari permukaan
sebagai unit superior, intermediate, dan sampai kedalaman 6 m di zona itu.
deep.
• Akuifer dangkal : alluvial dan vulkanik
kuarter, ketebalannya kira – kira 200 m,
permeabilitasnya sedang hingga tinggi.
• Akuifer deep : endapan danau dari
Pliosen, baupasir dan batu gamping
kontinental, permeabilitas yang sangat
rendah karena kandungan lutitesnya
tinggi.
• Akuifer intermediate : endapan vulkanik
Miosen dan Oligosen, permeabilitas yang
lebih tinggi daripada lapisan akuifer deep,
METODOLOGI
METODOLOGI
Tabel 1. Fraksi medium hidrokarbon hasil analisis

Gambar 3. Lokasi profil ERT


dan titik sampling kimia.
Ukuran titik mengindikasikan
konsentrasi hidrokarbon.
PM14 dan PM16
SAMPLING KIMIA menunjukkan tingkat
konsentrasi dibawah limit
Lima sampel diambil dan diproses mengikuti deteksi (ND).
protokol yang disarankan oleh peraturan
standar (SEMARNAT, 2005).

• PM14 tidak menunjukkan konsentrasi


yang lebih unggul daripada batas deteksi. • PM15 terletak sekitar 5 m di sebelah utara profil 1, analisis
• PM11 ada konsentrasi hidrokarbon 4145 kimia menunjukkan konsentrasi 7227 mg/kg pada kedalaman
mg/kg pada kedalaman 0.6 m, yang 1.3 m yang merupakan kosentrasi yang sangat tinggi,
berarti bahwa situs ini melebihi batas bahkan melebihi ambang batas yang diizinkan untuk lahan
yang diperbolehkan untuk lahan industri 5000 mg/kg.
pertanian dan pemukiman (1200 mg/kg).
METODOLOGI
PROSPEK GEOLISTRIK AKUISISI DAN PEMROSESAN DATA
• Tujuan : menyelidiki penerapan ERT dalam • Konfigurasi : dipole – dipole
karakterisasi tanah yang terkontaminasi oleh • Orientasi : E – W
hidrokarbon. • Luas wilayah : 20 x 20 m
• ERT : teknik geofisika yang melibatkan • Jarak elektroda : 0.5 m
penempatan serangkaian elektroda dalam • Jumlah elektroda per baris : 41 buah
garis lurus (akuisisi 2D). • CR : dibawah 2 KOhm.
• Beberapa penulis telah menggunakan • Alat : Syscal Pro Switch (Iris Instruments,
hubungan antara tahanan listrik dan sifat 2010)
bawah permukaan, seperti Meju (2002), • Perangkat lunak : RES2DINV dan Surfer
hubungan ini dipengaruhi oleh litologi, (Golden Surfer Inc., 2011)
tekstur, kehadiran cairan atau ruang pori • Kedalaman yang dapat dicapai : 1.9 m
kosong, serta menunjukkan keberadaan
lempung sebagai factor penentu
konduktivitas listrik yang lebih tinggi.
HASIL
Your Picture Here

HASIL • Lapisan resistivitas tinggi dangkal (lebih dari 1


00 Ohm.m) menunjukkan distribusi lateral kont
inyu.
• Lapisan resistivitas sedang (40 Ohm.m), tapi p
ola ini sedikit berbeda di utara area studi dala
m profil 1 terdapat daerah konduktivitas tinggi
(kurang dari 4 Ohm.m) di bagian timur profil.
• Profil 2,3 dan 4, horizon lebih rendah menunju
kkan nilai resistivitas antara 100 dan 200 Ohm
.m dari atas hingga kedalaman 1 m, tetapi bag
Gambar 4. Model ian bawahnya menurun hingga 25 Ohm.m.
Geolistrik. Garis • Profil 5 dan 6, bagian atas lapisan resistivitas
hitam menunjukkan dideteksi pada kedalaman 0.5 m, ini lapisan d
lokasi pengambilan angkalnya meunjukkan resistivitas medium (se
sampel kimia di kitar 40 Ohm.m).
dekatnya yang
diproyeksikan pada
profil. Posisi dari
utara ke selatan.
DISKUSI
DISKUSI

Gambar ini menunjukkan isokoenstrasi dalam


rentang kedalaman 0 – 1.3 m.
• PM14 berada di batas bawah deteksi dan nilai
resistivitas lebih tinggi dari 100 Ohm.m,
hidrokarbon ada dalam jumlah kecil.
• PM11, konsentrasi hidrokarbon lebih tinggi
(4145 mg/kg pada kedalaman 0.6 m, tetapi
tidak terlalu dapat meunjukkan hubungan
antara konsentrasi hidrokarbon dan distribusi
resistivitas listrik akibat litologi.

Gambar 5. Komparasi antara model geolistrik dan isokonsentrasi pada


kedalaman 1.3 m. situs sampling ditunjukkan dalam lingkaran merah.
DISKUSI
Profil 1 adalah yang paling dekat dengan zona
terkontaminasi terdapat pada daerah PM15. profil
ini menunjukkan fitur konduktif tertentu ( kurang
dari 4 Ohm.m) dari tengah profil ke ujung timur.
Dapat dikaitkan dengan keberadaan hidrokarbon
dewasa menurut Atekwana et al. (2000).

Profil 2 dan 3 tidak menunjukkan bukti kuat


adanya gangguang konduktivitas listrik yang
terkait kontaminasi hidrokarbon seperti pada
profil 1, mungkin perilaku ini disebabkan karena
heterogenitas dalam komposisi subsoil tetapi hal
ini juga tidak dapat dibenarkan karena yang
digunakan hanya 5 sampel.

Gambar 5. Komparasi antara model geolistrik dan isokonsentrasi pada


kedalaman 1.3 m. situs sampling ditunjukkan dalam lingkaran merah.
Hubungan antara konsentrasi hidrokarbon dan variasi tahanan listrik
karena kondisi akuisisi ERT bukan yang terbaik karena tidak ada profil
yang terletak tepat di atas titik sampling yang menyajikan hidrokarbon
yang siginifikan. Hal ini dapat diperbaiki jika dilakukan analisis geokimia
sebelum akuisisi data geofisika.

Kontaminasi di lapisan tanah bias saja dalma jangka waktu yang lama
(beberapa tahun), polutan dapat mengalami kondisi degradasi hingga
menjadi hidrokarbon dewasa, tetapi karakteristik lapisan bawah tanah,
anggapan pada degradasi dan usia hidrokarbon di daerah studi harus
benar – benar dipelajari.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
ERT efektif dalam identifikasi zona yang terkontaminasi
dengan hidrokarbon fraksi sedang. Namun, harus ada
cukup informasi yang tersedia untuk memungkinkan korelasi
yang baik antara nilai resistivitas dan kosentrasi hidrokarbon.

Informasi terdiri dari sampel tanah yang ditempatkan dengan


tepat dan dicirikan (analisis fisik, biologi dan kimia) dan
analisis jenis tanah.

Perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan


konsentrasi hidrokarbon di tanah dan model geofisika tidak
konklusif dalam penentuan zona yang terkontaminasi karena
kurangnya informasi untuk merancang akuisisi ERT dengan
benar.

Namun, itu efektif dalam menunjukkan bahwa konsentrasi


hidrokarbon yang lebih tinggi terkait dengan nilai resistivitas
yang lebih rendah, seperti yang telah disarankan oleh
beberapa penulis. Akhirnya, efektivitas metode tergantung
pada karakterisasi geologis yang terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
Instituto Nacional de Estadistica y Geografia (INEGI),
2009, Modelo digital de elevacion de la Republica
Mexicana : Instituto Nacional de Estadistica, Geografia
e Informatica, available on (www.inegi.org.mx)
Atekwana, E.A., Sauck, W.A.,
Werkema, D. D. Jr., 2000, Investigation Meju, M. A., 2002, Geoelectromagnetic
of geoelectrical signatures at exploration for natural resources :
hydrocarbon contaminated site : Models, case studies and challenges :
Journal of Applied Geophysics, 44, 167 Surveys in Geophysics, 23, 133 – 205.
– 180..
Secretaría de Medio Ambiente y Recursos
Naturales (SEMARNAT), 2005, Norma
Oficial Mexicana NOM-138-
Comision Nacional del Agua (CONAGUA), SEMARNAT/SS-2003, Límites máximos
2003, Determinacion de la disponibilidad permisibles de hidrocarburos en suelos y
de agua subterranean en el acuifero del las especificaciones para su
Valle de Puebla, Estado de Puebla : caracterización y remediación: Diario
Comision Nacional del Agua, available on Oficial de la Federación, available on
(http:// www.conagua.gob.mx ) (http://www.dlaw.com/assets/attachments/
Mexico%20-%20NOM-138.pdf).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai