SUSEPTIBILITAS MAGNETIK
TANAH LAPISAN ATAS DI
KODYA SURAKARTA
MENGGUNAKAN
BARTINGTON MS2 SEBAGAI
INDIKATOR PENDEKATAN
SEBARAN LOGAM
I II III IV
PENDAHULUAN
DAN METODOLOGI HASIL DAN
KESIMPULAN
RUMUSAN PENELITIAN PEMBAHASAN
MASALAH
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Metode yang Digunakan :
Metode Kemagnetan Batuan
Sumber dengan alat Bartington MS2
bergerak sensor D dan W
Emisi gas
buangan Hasil :
Kesadaran Peta Persebaran Nilai
Sumber Suseptibilitas dan
Masyarakat stasioner dibandingkan dengan variasi
temperatur yang di dapatkan
Penyebab
lain
Kesimpulan :
Sebaran paparan logam
akibat emisi gas buangan
kendraaan
Rumusan Masalah
Bagaimana nilai suseptibilitas magnetic pada daerah yang dilakukan
1 penelitian dilihat dari peta pesebaran nilai suseptibilitas magnetik
Gambar 1. Bentuk magnetisasi bahan diamagnetik (Jiles, 2005) Gambar 2. Kurva histeresis untuk bahan diamagne
tik (Jiles, 1996)
Gambar 5. Bentuk magnetisasi pada bahan ferromagnetik (Jiles, Gambar 6. Kurva histeresis untuk bahan ferromagnetik
2005) (Jiles, 1996)
FERROMAGNETIK
Pada bahan ferromagnetik terdapat banyak kulit elektron yang hanya
diisi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.
Suseptibilitas Magnetik
Sifat Kemagne
SUSEPTIBILITAS MAGNETIK Tipe Mineral
tan
Volume (x 10-6
SI)
Massa (x 10-8
m3/kg)
Mineral Magne
1.000.000 – 5.7 20.000 – 110.0
tik Magnetite ( Ferrimagnetik
00.000 00
Fe2O4)
Suseptibiltas magnetik adalah salah satu p Hematite (Fe2 Antiferromagne
500 – 40.000 10 – 760
arameter magnetik yang merupakan ukura O 3) tik
Magheemite ( 2.000.000 – 2.5 40.000 – 50.00
n mudah tidaknya suatu bahan untuk terma Fe2O3)
Ferrimagnetik
00.000 0
gnetisasi jika bahan tersebut dikenakan me Ilemenite (𝛼Fe Antiferromagne 2.200.000 – 3.8
46 – 80.000
dan magnetik luar. TiO3) tik 00.000
Pyrite (FeS2) Ferrimagnetik 35 – 5.000 1 – 100
Pyrhotite (Fe7
Ferrimagnetik 3.200.000 69.000
S8)
𝑀 = χ𝐻 Goethite (𝛼Fe Antiferromagne
1.100 – 12.000 26 – 280
Dalam satuan internasional (SI), 𝑀 dan 𝐻 OOh) tik
Mineral Non M -(13 – 1
mempunyai satuan A/m sehingga χ merupa Kuarsa (SiO2)
agnetik 7)
-(0.5 – 0.6)
kan besaran yang tidak berdimensi. Kalsit (CaCO3)
Mineral Non M
-(7.5 – 39) -(0.3 – 1.4)
agnetik
Mineral Non M
Halite (NaCl) -(10 – 16) -(0.48 – 0.75)
agnetik
Mineral Non M
Galena (PbS) -33 -0.44
agnetik
Tabel 1. Suseptibilitas Magnetik dari berbagai
mineral (Bijaksana, 2002)
SUSEPTIBILITAS MAGNETIK
Pengukuran
Analisis
Kesimpulan
Gambar 9. Prosedur Peneliti
Selesai an
PEMETAAN MAGNETIK
• Kategori sampel :
• Kategori jalan utama
• Kategori jalan raya
• Kategori pemukiman
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kategori Jalan Utama
Sampel 2 (Depan A
UB, Jln. Martawalan Sampel 7 (Jln. Saman
da Maramis) hudi)
1 300
2 270
6 270
7 250
8 265
9 250
Kesimpulan
• Pengukuran suseptibiitas magnetik dapat digunakan sebagai metode dal
am mendeteksi sebaran logam.
• Pengukuran di dekat jalan utama mempunyai nilai suseptibilitas magneti
k lebih tinggi daripada yang jauh dari jalan utama (pemukiman) menunju
kkan kandungan logam yang tinggi sebagai indikasi bahwa sumber utam
a polusi tanah adalah efek gas buangan kendaraan bermotor.
• Temperature Curie logam yang diperoleh dalam penelitian antara 200° C
sampai 300° C.
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah memperbanyak pengambilan sampel tan
ah dari beberapa area yang berbeda dalam satu titik sampel untuk mempero
leh data yang lebih mewakili karakteristik titik yang diteliti tersebut. Hal ini di
sebabkan adanya kemungkinan intensitas logam berat yang berbeda – beda
dalam satu titik yang mencakup satu luasan daerah tertentu.
DAFTAR PUSTAKA