Harian Lanjutan
Latar Belakang
Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari struktur bawah permukaan yang salah satu tujuannya adalah
untuk mengetahui kandungan mineral di dalam bumi. Untuk memetakan sumber daya alam yang ada di bawah
bumi, maka diperlukan peranan metode geofisika. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode
magnetik. Metode magnetik merupakan metode geofisika yang didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi
suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya sifat kemagnetan
suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnet masing-masing batuan.
Tujuan
Melalui akuisisi ini, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai batuan penyusun bawah permukaan
Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo sehingga dapat menjadi bukti keabsahan dari peta
geologi yang pernah dirancang oleh para ahli geologi sebelumnya.
Gaya yang timbul dari hubungan antara dua kutub Hasil dari RTP ini sesuai dengan peta geologi ditunjukkan dengan
Suseptibilitas magnetik adalah derajat
magnet pada jarak tertentu. Gaya tarik menarik terjadi kandungan batuan andesit yang tinggi di daerah titik M03, dan pada
kemagnetan suatu benda. Nilai suseptibilitas
antara kutub magnet yang berlawanan dan gaya tolak peta anomali magnetik ditunjukkan dengan warna merah. Selainitu,
magnetik pada batuan akan semakin besar ketika
menolak terjadi pada kutub yang sejenis. Menurut Hinze untuk daerah mangan di daerah titik M11 peta anomali magnetik
batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-
dkk (2013), hubungan antara gaya dan kutub magnet dapat menunjukkan warna hijau ke biruan yang menunjukkan adanya
mineral yang bersifat magnetik.
direpresentasikan melalui rumus di bawah ini: batuan yang terlah terasosiasi dengan mineral. Sedangkan nilai
anomali magnetik yang rendah yang ditunjukkan dengan warna biru
tua hingga ungu khususnya di daerah titik M19. Kami melakukan
sampling batuan di daerah tersebut dan ditemukan batuan sedimen
yang mengandung mineral silika dimana mineral tersebut tidak
Medan Magnet (H) dapat menginduksi magnet. Sehingga, nilai anomali magnetik pada
daerah tersebut rendah.
Kesimpulan
Inklinasi dan deklinasi adalah komponen-
terhadap waktu. Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan
komponen medan magnet utama bumi bersama
utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut
dengan vektor horizontal (menuju utara magnetik)
sebagai International Geomagnetics Reference Field
dan besar medan magnet H (terdiri dari tiga
(IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Berdasarkan analisis dari akuisisi yang telah didapatkan, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu …
komponen Hx, Hy, Hz) (Whitham, 1960).
Metodologi Penelitian
Desain Survei Peta Geologi
Referensi
Akuisisi dilakukan di daerah yang ditandai dengan titik hitam.
Luas cakupan daerah penelitian sebesar 600x600 m dengan total
banyak titik sejumlah 42, sehingga jarak antar-spasi sejauh 100 m.
Disusun Oleh:
1. Olivia Salma S
2. Ryno Seto N
6. Tsabita Salsabilah Aliyas B
3. Satriya Putra B
7. Yudantoro Prasetyo Noerwan W
4. Setiana Wanita Utami S
5. Sulaiman Nurhidayat