3
C. MAKSUD DAN KEGUNAAN SKN
13. Tersusunnya SKN ini mempertegas makna
pembangunan kesehatan dalam rangka pemenuhan
hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan
pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan misi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K), memantapkan
kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif,
melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang
terjangkau dan bermutu, meningkatkan investasi
kesehatan untuk keberhasilan pembangunan
nasional.
14. SKN ini merupakan dokumen kebijakan pengelolaan
kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
4
Regulasi Rujukan
Fasilitas kesehatan
• Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
meliputi pelayanan kesehatan tingkat
pertama/primer, pelayanan kesehatan
tingkat kedua/ sekunder dan pelayanan
kesehatan tingkat ketiga/tersier.
Ketentuan persyaratan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.(SKN – 143)
5
Regulasi Rujukan
6
A.5.a. 2). Upaya Kesehatan Sekunder
7
A.5.a. 3). Upaya Kesehatan Tersier
197. Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan
yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan tersier dan
pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
8
Permenkes 01/2012
9
Tantangan implementasi rujukan online
10
Hasil Ujicoba
11
12
Rujukan FKTP vs SEP Terbit vs. Kapasitas
13
Tindak Lanjut
14
Peran serta pemangku kepentingan
(Dinas Kesehatan)
15
Peran serta pemangku kepentingan
(Faskes)
17
Catatan penting
• Review Mapping faskes rujukan adalah pemetaan FKTP asal
rujukan dan FKRTL tujuan rujukan untuk memastikan
kesesuaian antara jumlah pasien yang dirujuk dengan
kapasitas RS yang menerima rujukan.
• Kantor Cabang akan melakukan review kembali mapping
yang telah dibuat dan mengkoordinasikan hasilnya dengan
Dinas Kesehatan dan Asosiasi Faskes.
18
Catatan penting
• FKRTL harus paham akan pentingnya penetapan kapasitas
pelayanan spesialis/subspesialis di RS.
• Besaran kapasitas merupakan gambaran kemampuan FKRTL
dalam menerima pasien yang berasal dari rujukan FKTP, rujukan
internal/kasus kontrol, rujukan antar RS, baik pasien JKN
maupun pasien umum.
• Penetapkan besaran kapasitas melebihi kemampuan
sesungguhnya akan mengakibatkan antrian panjang,
penumpukan pasien, meskipun pada aplikasi Pcare belum
menunjukkan pelampauan atas ambang kapasitasnya.
19
Catatan penting
• BPJS Kesehatan beserta Dinkes dan Asosiasi Faskes akan
memastikan kebenaran data pengisian kapasitas oleh pihak
RS,
• Perlu dilakukan spotchek ke poliklinik RS yang mengalami
penumpukan pasien dan sekaligus membandingkan dengan
data persentase pemanfaatan poliklinik di Pcare.
• Memastikan FKTP tidak terus melakukan rujukan ke Rumah
Sakit tersebut apabila jumlah pasien yang dirujuk menurut
data PCare telah melampaui kapasitas rujukan FKTP.
20
Catatan penting
Beberapa variabel yang menentukan kapasitas pelayanan antara lain:
a. Jumlah dokter spesialis pada spesialis yang sama
b. Lama waktu praktek dalam satu hari
c. Lama waktu tatap muka di Poliklinik RJTL serta
d. Proporsi pasien JKN-KIS dibanding pasien umum
21
Terima Kasih
www.bpjs-kesehatan.go.id