Pre-eklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disebut
toksemia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi terjadi sebelumnya.
Eklampsia adalah kondisi lanjutan dari Pre Eklamsia yang
tidak teratasi dengan baik, disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologis. Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Pre Eklamsia dan Eklamsia Paritas : Primigravida atau ibu yang hamil untuk pertama kali. Ibu dengan kehamilan bayi kembar. Penyakit yang diderita : Ibu yang menderita diabetes, ginjal, hipertensi. Umur : Hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau pada 35 tahun. Riwayat Kesehatan : Ibu yang pernah mengalami Pre Eklampsia pada kehamilan sebelumnya akan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya. Penggolongan Pre-eklamsia Pre-eklamsia Berat Pre-eklamsia Ringan Tekanan darah 140/90 Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, atau mmhg atau lebih. kenaikan diastolik 15 mmHg Proteinuria 5 gr atau atau lebih, atau kenaikan lebih per liter. sistolik 30 mmHg atau lebih. Oliguria jumlah urine Edema umum, kaki, jari kurang dari 500 cc per 24 tangan dan muka, atau jam. kenaikan berat badan 1 kg atau Adanya gangguan lebih perminggu. cerebral, gangguan usus Proteinuria kwantitatif 0,3 gr dan rasa nyeri atau lebih perliter, kwalitatif epigastriuma. 1+ atau 2+ pada urin kateter Adanya edema paru dan atau midstream untuk syanosis. pemeriksaan laboratorium. Eklamsi dapat dibagi menjadi 4 tingkat : Tingkat awal atau aura Bertahan 30 detik. Mata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar. Tingkat kejang klonik Bertahan kurang 30 detik, seluruh otot kaku, wajah kaku, tangan menggenggam dan kaki bengkok kedalam. Pernapasan berhenti, muka sianotik, lidah dapat tergigit. Tingkat kejang tonik Kejang antara 1-2 menit, spasmus tonik menghilang. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo cepat. Kejang berhenti dan penderita menarik nafas secara mendengkur. Tingkat Koma Gejala dan Akibat Pre Eklampsia Pada Ibu dan Janin
Adanya Pre Eklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah
pada pemeriksaan didapatkan : Hipertensi Bengkak Protein dalam urin (+2 pre eklamsia, +3 eklamsia) Kenaikan berat badan Nyeri perut. Sakit kepala yang berat beserta mual muntah Perubahan pada refleks. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali. Lanjutan… Terjadinya Eklamsia pada umumnya kejang yang didahului oleh semakin memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala dibagian frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia. Kerusakan akibat Pre Eklampsia Otak Dapat terjadi pembengkakan di otak sehingga timbul kejang dengan penurunan kesadaran yang biasa disebut eklampsia. Dapat juga terjadi pecahnya pembuluh darah di otak akibat hipertensi. Paru-paru Bengkak yang terjadi di paru-paru menyebabkan sesak napas hebat dan bisa berakibat fatal. Jantung Ada payah jantung. Ginjal Ditemukan adanya gagal ginjal. Mata Bisa terjadi kebutaan akibat penekanan saraf mata yang disebabkan bengkak maupun lepasnya selaput retina mata. Kebanyakan bersifat sementara. Kendati demikian, pemulihannya memakan waktu cukup lama. Lanjutan… Sistem darah Terjadi pecahnya sel darah merah dengan penurunan kadar zat pembekuan darah.
Akibat pada janin
- Bayi dengan berat lahir yang rendah. - Janin dilahirkan kurang bulan (prematur), - Biru saat dilahirkan (asfiksia) Komplikasi Eklampsia Solusio plasenta Hipofibrinogenemia Hemolisis Perdarahan otak (penyebab utama kematian maternal Kelainan mata Edem paru Nekrosis hati Pencegahan Diet yang tepat dan sesuai. Cukup istirahat Pengawasan antenatal Nutrisi yang cukup Perbanyak minum Penanggulangan Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada Pre Eklamsia di awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain : Bed rest Pengobatan yang sesuai Melahirkan/kelahiran prematur ( melahirkan sebelum waktunya) TERIMA KASIH