Anda di halaman 1dari 13

Meyta Ayu Kesuma Sari 201601071

Apa itu Pre Eklampsia dan Eklamsia

 Pre-eklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disebut


toksemia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema, proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi terjadi
sebelumnya.

 Eklampsia adalah kondisi lanjutan dari Pre Eklamsia yang


tidak teratasi dengan baik, disertai kejang dan atau koma yang
timbul bukan akibat kelainan neurologis.
Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Pre Eklamsia dan
Eklamsia
 Paritas : Primigravida atau ibu yang hamil untuk pertama kali.
 Ibu dengan kehamilan bayi kembar.
 Penyakit yang diderita : Ibu yang menderita diabetes, ginjal,
hipertensi.
 Umur : Hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau pada 35
tahun.
 Riwayat Kesehatan : Ibu yang pernah mengalami Pre
Eklampsia pada kehamilan sebelumnya akan ada kemungkinan
berulang pada kehamilan berikutnya.
Penggolongan Pre-eklamsia
Pre-eklamsia Berat
Pre-eklamsia Ringan
Tekanan darah 140/90
Tekanan darah 160/110
mmHg atau lebih, atau
mmhg atau lebih.
kenaikan diastolik 15 mmHg
Proteinuria 5 gr atau
atau lebih, atau kenaikan
lebih per liter.
sistolik 30 mmHg atau lebih.
Oliguria jumlah urine
Edema umum, kaki, jari
kurang dari 500 cc per 24
tangan dan muka, atau
jam.
kenaikan berat badan 1 kg atau
Adanya gangguan
lebih perminggu.
cerebral, gangguan usus
Proteinuria kwantitatif 0,3 gr
dan rasa nyeri
atau lebih perliter, kwalitatif
epigastriuma.
1+ atau 2+ pada urin kateter
Adanya edema paru dan
atau midstream untuk
syanosis.
pemeriksaan laboratorium.
Eklamsi dapat dibagi menjadi 4 tingkat :
 Tingkat awal atau aura
Bertahan 30 detik. Mata penderita terbuka tanpa melihat,
kelopak mata dan tangan bergetar.
 Tingkat kejang klonik
Bertahan kurang 30 detik, seluruh otot kaku, wajah kaku,
tangan menggenggam dan kaki bengkok kedalam. Pernapasan
berhenti, muka sianotik, lidah dapat tergigit.
 Tingkat kejang tonik
Kejang antara 1-2 menit, spasmus tonik
menghilang. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang
dalam tempo cepat. Kejang berhenti dan penderita menarik
nafas secara mendengkur.
 Tingkat Koma
Gejala dan Akibat Pre Eklampsia Pada Ibu dan Janin

Adanya Pre Eklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah


pada pemeriksaan didapatkan :
 Hipertensi
 Bengkak
 Protein dalam urin (+2 pre eklamsia, +3 eklamsia)
 Kenaikan berat badan
 Nyeri perut.
 Sakit kepala yang berat beserta mual muntah
 Perubahan pada refleks.
 Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama
sekali.
Lanjutan…
Terjadinya Eklamsia pada umumnya kejang yang didahului
oleh semakin memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya
gejala-gejala nyeri kepala dibagian frontal, gangguan
penglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia.
Kerusakan akibat Pre Eklampsia
 Otak
Dapat terjadi pembengkakan di otak sehingga timbul kejang dengan
penurunan kesadaran yang biasa disebut eklampsia. Dapat juga terjadi
pecahnya pembuluh darah di otak akibat hipertensi.
 Paru-paru
Bengkak yang terjadi di paru-paru menyebabkan sesak napas hebat
dan bisa berakibat fatal.
 Jantung
Ada payah jantung.
 Ginjal
Ditemukan adanya gagal ginjal.
 Mata
Bisa terjadi kebutaan akibat penekanan saraf mata yang disebabkan
bengkak maupun lepasnya selaput retina mata. Kebanyakan bersifat
sementara. Kendati demikian, pemulihannya memakan waktu cukup lama.
Lanjutan…
 Sistem darah
Terjadi pecahnya sel darah merah dengan penurunan
kadar zat pembekuan darah.

 Akibat pada janin


- Bayi dengan berat lahir yang rendah.
- Janin dilahirkan kurang bulan (prematur),
- Biru saat dilahirkan (asfiksia)
Komplikasi Eklampsia
 Solusio plasenta
 Hipofibrinogenemia
 Hemolisis
 Perdarahan otak (penyebab utama kematian maternal
 Kelainan mata
 Edem paru
 Nekrosis hati
Pencegahan
 Diet yang tepat dan sesuai.
 Cukup istirahat
 Pengawasan antenatal
 Nutrisi yang cukup
 Perbanyak minum
Penanggulangan
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi
Pre Eklampsia pada akhir kehamilan adalah dengan
mempercepat persalinan, tapi pada Pre Eklamsia di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
 Bed rest
 Pengobatan yang sesuai
 Melahirkan/kelahiran prematur ( melahirkan sebelum
waktunya)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai