Kelompok:
Ancy Triana Luki Tari 061311133218
Yunita Galuh Indreswari 061311133224
Rama Putra Juansyah Z 061311133235
Gilar Dwi Kurnia 061311133242
Claudia Eviliana Sarisa 061311133250
M. Anas Wildanu Rahman 061311133260
Agtarie Betha Kusumawardani 061311133263
Gadis Fidhya Fadhilla 061311133278
Rizky Aldiansyah 061511133150
Tiara Annisa 061511133151
Novia Rahmawati Fauziyah 061511133152
M. Huda Ramadhan Ibrahim 061511133154
Cahya Eka Agung W 061511133157
Nur Zayn Narulita 061511133158
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
1
HALAMAN JUDUL
MAKALAH
FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI
“REPRODUKSI KUDA”
Kelompok:
Ancy Triana Luki Tari 061311133218
Yunita Galuh Indreswari 061311133224
Rama Putra Juansyah z 061311133235
Gilar Dwi Kurnia 061311133242
Claudia Eviliana Sarisa 061311133250
M. Anas Wildanu Rahman 061311133260
Agtarie Betha Kusumawardani 061311133263
Gadis Fidhya Fadhilla 061311133278
Rizky Aldiansyah 061511133150
Tiara Annisa 061511133151
Novia Rahmawati Fauziyah 061511133152
M. Huda Ramadhan Ibrahim 061511133154
Cahya Eka Agung W 061511133157
Nur Zayn Narulita 061511133158
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................4
BAB I..................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................6
1.4 Manfaat..........................................................................................................................6
BAB II.................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.........................................................................................................7
PENUTUP..........................................................................................................................
4.1 Simpulan........................................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahyang berjudul “Reproduksi
Kuda” dalam rangka memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Fisiologi dan Teknologi
Reproduksi.
Dalam penulisan makalah ini tentu ada beberapa pihak yang ikut berperan aktif dalam
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Seperti pepatah tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Serta penulia
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat di masyarakat.
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui siklus reproduksi secara umum pada kuda.
2. Mengetahui anatomi dan fisiologi alat reproduksi kuda jantan.
3. Mengetahui anatomi dan fisiologi alat reproduksi kuda betina.
1.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menambah pengetahuan bagi pembaca serta penulis tentang siklus reproduksi pada
kuda.
2. Menambah informasi hubungan anatomi alat reproduksi kuda dengan fisiologisnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar : Ujung kranial penis di bagian median secara in situ di kuda, aspek medial.
a, penis corpus cavernosum, b, corpus spongiosum glandis, c, uretra, d, proses uretra,
e, fossa glandis, f, orifice preputial eksternal, g, rongga preputial (internal), h, plica
preputialis, i, preputium.
Gambar : Representasi grafis dari saluran urogenital dari kuda tersebut. a, penis, b, testis, c,
ginjal, d, ureter, e, kandung kemih, f, duktus deferens, g, vesikula seminalis, h, kelenjar
prostat, i, kelenjar Cowper.
8
Gambar : Penis kuda jantan yang diperpanjang (menonjol dari preputium), meninggalkan
aspek lateral. a, glans penis, b, bagian bebas dari penis, c, lampiran lapisan tipis bagian dalam
lipatan preputial ke penis, d, lapisan tipis bagian dalam lipatan preputial, e, cincin preputial, f,
lamina luar lipatan preputial; g, lamina internal lipatan eksternal preputium, h, fossa glandis,
i, proses uretra, k, corona glandis, l, collum glandis.
Ovarium
Ovarium terdiri dari medulla di bagian dalam dan cortex di bagian pinggir atau kulit.
Medulla mengandung pembuluh-pembuluh darah primer, syaraf-syaraf dan jaringan konektif.
Di daerah cortex ovarium hewan betina yang telah dewasa dapat dilihat berbagai bentuk
ovum yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk tersebut mulai dari ooganium, oocyt primer,
oocyt sekunder dan ovum.
Tuba Falopii
9
Oviduct ada sepasang, disebut juga tuba fallopii fungsinya menurut Partodihardjo
(1978) dan Anonimus (2002) adalah:
1. Sebagai alat transportasi bagi ovum dan spermatozoa dalam arah berlawanan
ketempat pembuahan.
2. Sebagai kelenjer yang menyediakan makanan untuk ovum.
3. Kapasitasi spermatozoa.
4. Tempat terjadinya pembuahan.
5. Tempat pembuahan ovum yang dibuahi (zigot).
Secara histologi dinding oviduct terdiri dari dua lapisan, bagian luar berbentuk
memanjang dan bagian dalam berbentuk melingkar,tunica mucosa, merupakan lapisan yang
paling dalam. Lapisan ini bersilia dan bersekresi. Menurut Bearden dan Fuquay (1980)
panjangnya oviduct pada kebanyakan spesies hewan ternak berayun antara 20 sampai 30 cm,
dan dibagi atas tiga ruas.
Infundibulum dengan fimbrae: Letaknya dekat dengan ovarium, membentuk corong
terbuka. Bagian ujung infundibulum yang sangat dekat dengan ovarium dan
dipinggir infundibulum disebut dengan fimbria. Bentuknya seperti rumbai-rumbai
dan saat terjadi ovulasi fimbria ini bergerak lebih aktif, yang kemungkinan untuk
membantu ovum menemukan jalan untuk masuk kedalam oviduct.
Ampula: merupakan ruas bagian tengah, sebagian besar sel mukosa ampula bersilia,
dan terdapat sel-sel sekretori.
Isthmus: Batas antara ampula dengan isthmus disebut ampullary-isthmicjunction.
Ditempat ini terjadi hambatan secara fisiologis dimana ovum tertunda beberapa jam
dalam perjalanannya menuju tempat pertemuan dengan spermatozoa.
Uterus
Fungsi utama dari uterus adalah untuk memelihara dan memberi makanan embrio atau
fetus. Sebelum embrio melekat pada dinding uterus, zat-zat makanan datang dari kuning telur
yang ada pada embrio tersebut, atau dari susu uterus yang disekresikan oleh kelenjer-kelenjer
lapisan mukosa dari uterus. Uterus pada mamalia terdiri dari beberapa macam:
Tipe Duplex: Merupakan uterus yang tidak memiliki korpus uteri, serviksna dua,
dan kedua kornuanya terpisah sama sekali. Tipe ini ditemukan pada kelinci, mencit,
tikus dan marmot.
10
Tipe Didelphia: Saluran yang seluruhnya terbagi dua. Tipe ini menyesuaikan penis
dari pejantan yang berbentuk garpu bercabang dua sehingga pada waktu kopulasi
bisa masuk secara bersamaan. Hewan yang memiliki tipe ini pada hewan opossum
atau kangguru dan platypus.
Tipe Bicornua: Hanya memiliki satu serviks, korpus sangat pendek. Tipe ini dimiliki
oleh babi.
Tipe Bipartite:Tipe uterus yang hanya mempunyai satu serviks uteri, korpus uteri
yang jelas, dan cukup panjang serta kedua koruna uteri dan sebagian korpus
dipisahkan oleh septum. Tipe ini didapatkan pada sapi, kucing, anjing, dan domba.
Tipe Simplex: Tipe ini tidak didapatkan koruna uteri, korpus uterinya besar, dan
serviks hanya ada satu. Tipe ini terdapat pada primate.
Serviks
Serviks merupakan otot sphincter yang terletak diantara uterus dan vagina. Strukturnya
pada mamalia berbeda, namun pada umumnya terdapat adanya penonjolan-penonjolan pada
dindingnya. Pada ruminansia penonjolan-penonjolan ini rerdapat dalam bentuk lereng-lereng
transversal dan saling menyilang disebut cincin annuler dan pada babi bentuknya sekrup ulir
yang disesuaikan dengan perputaran spiral penis babi. Dinding serviksnya terdiri dari
mukosa, muskularis dan serosa. Mukosa serviks tersusun dalam lipatan-lipatan dengan epitel
kolumnar tinggi. Sel-sel goblet pada lumen berlipat-lipat hingga permukaan sekretorisnya
menjadi luas. Sekresinya bersifat mucus, jumlah dan viskositasnya menjadi berubah sesuai
fase siklus birahi.
Vagina
Vagina adalah saluran kelamin betina yang terletak dibagian kaudal dari cervix. Vagina
dibagi atas dua bagian yaitu:
Portio vaginalis cervicis atau vagina yang sebenarnya, terletak dibagian dalam dan
berhubungan langsung dengan servix.
Vestibulum vagina, yaitu bagian vagina yang terletak disebelah luar, dan
berhubungan dengan vulva.
Kedua bagian di atas dibatasi oleh orificium urethra externum. Dibagian ini terdapat
suatu lapisan selaput lendir yang transversal menutup vagina, dan disebut hymen. Hymen
akan robek dan hilang pada waktu hewan mencapai dewasa. Pada mukosa vagina tidak
11
ditemukan kelenjar dan terdiri dari lapisan epitel sisik. Lapisan otot vagina terdiri dari lapisan
otot polos memanjang yang tipis dan lapisan otot polos sirkuler yang agak tebal dan dalam.
Vulva
Vulva bersama-sama dengan clitoris dan beberapa kelenjer yang bermuara pada
vestibulum vulva termasuk alat kelamin luar. Vestibulum vulva berfungsi ganda, selain
berfungsi sebagai saluran reproduksi, juga sebagai saluran urinari. Vulva dan clitoris secara
embriologik homolog dengan scrotum dan penis.
Tuba Falopii
Pada saat terjadi ovulasi, ovum disapu ke dalam ujung tuba falopii yang berfimbriae.
Kapasitasi spermatozoa, fertilisasi dan pembelahan embrio terjadi di dalam tuba falopii.
Pengangkutan spermatozoa ketempat fertilisasi dan pengangkutan ovum ke uterus diatur oleh
kerja silia dan kontraksi otot- otot yang dikoordinir oleh hormone yang berasal dari ovarium
yaitu Estrogen dan Progesteron. Sekresi cairan lumial oviduct disekresikan oleh lapisan epitel
ovidactdan kadarnya diatur oleh hormone yang berasal dari ovarium.
Uterus
Pada waktu berahi, kelenjar-kelenjar Endometrium menghasilkan cairan uterus.
Walaupun cairan sedikit, cairan tersebut sangat diperlukan Spermatozoa yang masuk ke
12
dalam uterus untuk proses kapasitasi. Pada waktu kopulasi uterus berkontraksi walaupun
sudah selesai kopulasi. Selain itu, Endometrium menyediakan diri untuk menempelnya
lapisan luar dari embrio. Akibatnya terjadi suatu perlekatan antara endometrium dengan
lapisan luar embrio sehingga terbentuk plasenta. Proses terbentuknya plasenta disebut
plasentasi. Dengan terbentuknya plasenta zat-zat makanan yang berasal dari aliran darah
induk disalurkan untuk memenuhi kebutuhan embrio atau fetus. Darah atau hasil sisa yang
tidak berguna bagi embrio dapat dibersihkan melalui peredaran darah induk.
Serviks
Lumen Serviks selalu tertutup kecuali pada saat birahi dan melahirkan. Pada waktu
berahi sel-sel goblet pada dinding lumen serviks menghasilkan sekresi yang banyak
mengandung air. Fungsi cairan serviks untuk memberi jalan dan arah bagi spermatozoa yang
disemprotkan penis ke dalam vagina.Selain itu juga untuk menyeleksi spermatozoa. Pada saat
hewan bunting, sekretum bersifat mucus dan kanalis servikalis menutup Os. Serviks.
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
Selain musim kawin, kuda harus sudah dalam kondisi dewasa kelamin atau pubertas.
Dewasa kelamin atau pubertas adalah umur atau waktu ketika organ-organ reproduksi
berfungsi dan pembuahan dapat terjadi. Kuda betina mencapai masa pubertas pada umur
sekitar 18 bualn. Kuda yang mengkonsumsi pakan yang berkualitas baik akan mencapai
dewasa keamin lebih cepat daripada yang mengkonsusmsi pakan yang berkulitas jelek.
Walaupun kuda betina telah mencapai dewasa kelamin pada umur 18 bulan, tetapi sebaiknya
kuda dikawinkan setelah berumur 3 tahun sehingga akan melahirkan pada umur 4 tahun.
3.2 Anatomis dan Fisiologis Reproduksi Kuda Jantan
Alat Kelamin Primer pada reproduksi kuda jantan berupa Testis sedangkan alat kelamin
Sekunder meliputi :
Saluran Epididimis :
o Vas Defferens / Duktus Ejakulatoris
Transpor spermatozoa dari cauda epididimis menuju urethra. Dekat caput
epididimis berjln bersama pmbuluh darah, limfe dan syaraf => funiculus
spermaticus. Ampula duktus deferens
o Urethra
Saluran urogenitalis yang menyalurkan urine dan semen. Colliculus seminalis
terdiri dari jaringan cavernosus yang menutup leher vesica urinaria saat
ejakulasi, mencegah masuknya semen ke dalam vesica urinaria
Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa) :
Penis : alat kopulasi
Penis : pengeluaran urin & peletakan semen. Penis terdiri dari akar, badan dan
ujung. Bagian ujung penis : glans penis. Bagian penis terdiri dari :
Bagian dorsal : corpus cavernosum penis
Bagian ventral : corpus cavernosum urethrae
Kedua corpus menyatu dibagian glans penis disebut : corpus
fibrosum
Tipe :
1. Fibroelastis
(sapi, db, kb, kerbau, babi)
2. Vaskuler
(kuda, gajah, primata)
15
Vaskularisasi penis oleh : a. Pudenda interna, a. Obturator, a. Pudenda eksterna.
Inervasi : saraf otonom plexus pelvicus, saraf pudenda & hemoroidalis
16
Spermatogenesis : Spermatocytogenesis dan Spermiogenesis
Scrotum
Merupakan kantong yang membungkus testis didaerah Inguinal. Fungsi dari skrotum
adalah
17
o Peredam kejut
Otot-otot licin
Lapisan fibrosa
Kulit
o Thermoregulator
M cremaster eksterna et interna
Tunika dartos
Posisi a. testikuler dan plexus venous pampiniformos dalam funiculus
spermatikus
Kelenjar - Kelenjar Aksesoris
Fungsi : menghasilkan medium sperma (cairan / plasma sperma)
Terdiri dari :
1. Gl. Vesicula seminalis / vesiculosa
o Vol. Sekresi : 80% mengandung
o Prostaglandin → ritmik otot polos
o Fruktosa → sumber nutrisi spermatozoa
o pH asam : 5,7-6,2
2. Gl. Prostata/ Cowper’s
o pH basa : 7,5-8,2
o Menetralisir urin
Mekanisme Ejakulasi
18
Sel Spermatozoa
Terdiri dari : Bagian Kepala, Leher, Bagian Tengah, Ekor. Dilapisi membran sel Berfungsi :
Pembatas sel,
Mempertahankan integritas,
Membentuk interfase dinamis
Antara sel dengan lingkungan
Sistem transpor & membantu mempertahankan keseimbangan Intraseluler
Mengandung reseptor spesifik, Komunikasi antar sel
Morfologis kepala :
o Lonjong, batas teratur, bagian tepi akkrosom menutupi lebih dari sepertiga
permukaan kepala
o Panjang kepala : 8 – 9 mikron, lebar : 2 – 3 mikron
Bagian tengah :
Bagian leher :
o Panjang : 5 – 7 mikron
o Dipisahkan dari ekor oleh cincin annulus
o Leher adalah persambungan anatara kepala dan ekor
o Bagian leher berhubungan dengan kebutuhan energi untuk motilitas & metabolisme
oksidatif
Bagian ekor :
19
o Berbentuk ramping, tidak tergulung, batasnya teratur, ukuran panjang : 45 – 50
mikron
o Terdiri dari :
1. Mid piece (bagian tengah) : Mitokondria
2. Principal piece (bagian Utama)
3. Endpiece (bagian Ujung)
o Bagian Ekor mengandung poros aksonema terdiri dari mikrotubulus
Susunan Kimiawi :
21
Gambar 2 Uterus
Sumber: Mottershead (1999)
Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphinctertubular yaitu
otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus dan vagina.Serviks mempunyai
panjang antara 5-10 cm dengan diameter antara 1,5-1,7 cm.Saluran serviks dikenal dengan
nama Canalis cervicalis, mempunyai bentukberkelok-belok karena dibentuk oleh Annulus
cervicalis. Annulus cervicalis yaitusuatu cincin yang melingkar di Canalis cervicalis. Cairan
mukus yang dikenalsebagai lendir serviks dapat menutupi lumen pada saat hewan dalam
keadaanbunting, tetapi akan kembali mencair pada saat estrus atau saat proses
kelahiranberlangsung. Adapun fungsi serviks adalah sebagai gerbang yang kuat,
melindungiuterus dari infeksi lingkungan luar (Manan, 2002).
Serviks dalam kondisi tidak estrusakan tertutup rapat dan kuat, berwarna pucat dan
mempunyai ukuran panjang rataan6-8 cm dengan diameter 4-5 cm, sedangkan dalam kondisi
estrus otot serviks akanmengalami relaksasi yang akan memudahkan penis masuk
kedalamnya, selain ituserviks berwarna merah muda dan terlihat menonjol sehingga vagina
kuda yangsedang estrus akan terlihat lebih besar dan tidak terdapat lipatan (Morel, 2008).
Serviks adalah barier fisik bagi pergerakan mikroorganisme kedalam
saluranreproduksi. Fungsi serviks difasilitasi oleh sekresi lendir yang kental dan
dapatmenutupi lumen serviks selama terjadi kebuntingan. Sekresi lendir pada serviks inijuga
mengandung bahan yang disebut lactoferin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
(Lestari, 2006)
22
Gambar 3 Serviks
Sumber: Mottershead (1999)
Vagina termasuk kedalam organ reproduksi bagian luar dan merupakangerbang bagi
mikroorganisme memasuki tubuh ternak betina. Vagina memiliki diameter 10 -15 cm dan
panjang rata-rata 18 - 23 cm. Dinding vagina yang elastis ini merupakan otot yang dilapisi
oleh mukosa dan dengan keelastisannya dapat membantu dalam proses kelahiran. Vagina
merupakan perlindungan pertama dalam sistem dan saluran reproduksi yang memiliki pH
asam sehingga dapat membunuh bakteri (Morel, 2008).
Vagina mempunyai fungsi sebagai tempat terjadinya pengawinan, tempat peletakan
semen pada pengawinan alam, dan juga sebagai tempat penyimpanan vaginal pessary atau
spons vaginal pada saat sinkronisasi estrus. Vestibula adalah bagian tubular dari saluran
reproduksi antara vagina dan labia vulva. Vestibula vagina memiliki beberapa urat daging
sirkuler atau serupa sphincter yang menutup saluran kelamin dari lingkungan luar sehingga
dapat memperkecil kemungkinan masuknya mikroorganisme kedalam vagina (Lestari, 2006).
Vulva berada kurang lebih tujuh cm dibawah anus termasuk ke dalam organ reproduksi
bagian luar, yang akan dilalui pada saat kopulasi sebelum vagina. Otot sphincter vulva
memperkecil kemungkinan masuknya mikroorganisme ke dalam vagina, demikian pula otot
sphincter vestibula memperkecil pergerakan mikroba menuju arah anterior vagina (Lestari,
2006).
Vulva terletak lurus secara vertikal terhadap anus dan hal ini memberikan peluang
untuk terjadinya kontaminasi yang berasal dari kotoran. Vulva kuda yang normal tidak boleh
memiliki kemiringan lebih dari 10° dari kondisi vertikal yang sewajarnya (Gambar 4 dan 5),
kondisi bibir vulva harus rapat dan normal (England, 2004).
23
Gambar 4 Konformasi Vulva Normal dan Abnormal
Sumber : England (2004)
(a) (b)
Gambar 5 Vulva Kuda Normal (a) dan Vulva Kuda Abnormal (b)
Sumber : Morel, 2008
Pada bagian dalam vulva terdapat klitoris dan tiga sinus yang menghasilkanlingkungan
yang tidak diinginkan oleh pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit (Morel, 2008).
Vulva terdiri dari dua labia (commissural dorsalis dan ventralis). Klitoris terdiri dari dua
krura atau akar, badan dan kepala (glans). Klitoris terdiri dari jaringan erektil yang tertutup
oleh ephitel dan dengan sempurna memperoleh inervansi dari ujung-ujung saraf sensori
(Manan, 2002).
BAB IV
24
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Estrus atau birahi adalah periode atau waktu hewan betina siap menerima pejantan
untuk melakukan perkawinan. Interval waktu antara timbulnya satu periode estrus
kepermulaan periode estrus berikutnya disebut siklus estrus. Saluran reproduksi hewan betina
akan mengalami perubahan-perubahan pada interval-interval tersebut. Menurut perubahan-
perubahan yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan selama siklus estrus maka siklus
estrus dibedakan menjadi empat fase yaitu proestrus, estrus, metestrus/postestrus, dan
diestrus.
Alat Kelamin Primer pada reproduksi kuda jantan berupa Testis sedangkan alat kelamin
Sekunder meliputi Saluran Epididimis, Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa), Testis
Scrotum dan Kelenjar - Kelenjar Aksesoris
Organ reproduksi betina terbagi menjadi tiga bagian, yaitu alat kelamin utama yang terdiri
dari Gonad atau Ovarium, salura reproduksi terdiri dari Tuba Falopii, Uterus, Serviks, Vagina
dan alat kelamin luar yang terdiri dari vulva dan klitoris. Dan tiap bagian memiliki fungsi
masing - masing
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27