Anda di halaman 1dari 15

Pentingnya Imunisasi Pada Anak

oleh:
Vilia Ruthy
1315180
Pembimbing:
dr. Henrita M, MM

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel Bandung
2018
Apa yang dimaksud dengan imunisasi?

Suatu usaha untuk


memberikan kekebalan aktif
pada bayi terhadap penyakit
tertentu dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh
Manfaat Imunisasi
1. Menghilangkan kecemasan.
2. Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan
cacat atau kematian.
Penyakit yang dicegah oleh imunisasi dasar

1. Penyakit Pertusis
2. Penyakit Polio
3. Penyakit Difteri
4. Penyakit Hepatitis B
5. Penyakit Tetanus
6. Penyakit Campak
7. Penyakit TBC
Siapakah yang harus mendapat imunisasi
dasar??

Semua bayi dan anak


sehat umur 0-12 bulan
harus mendapatkan
imunisasi dasar
5 imunisasi dasar
• 1. Imunisasi BCG: Untuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC),
Imunisasi BCG diberikan pada semua bayi baru lahir sampai usia kurang
dari dua bulan. Penyuntikan biasanya dilakukan dibagian atas lengan
kanan (region deltoid)
• 2. Imunisasi Hepatitis B: Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan
kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun
dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari. Diberikan melalui
penyuntikan di paha atau di lengan atas.
• 3. Imunisasi Polio: Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah
menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan
menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki
terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan
lumpuh. Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Imunisasi polio
dilakukan dengan cara meneteskan vaksin sebanyak 2 tetes di mulut
• 4. Imunisasi Campak: demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian
timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi,
dada dan ke seluruh tubuh. Imunisasi campak dilakukan ketika bayi berumur
sekitar 9 bulan.
• 5. Imunisasi DPT (difteri, Pertusis, Tetanus):
• Diphteri: Demam tinggi, Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck), Tonsil
atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh mudah berdarah, dan
bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi
kematian
• Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari): Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang
menyerang anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung
sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas
diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian muntah
• Tetanus: Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci,
leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak
kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya
kaku.
Dimanakah imunisasi dapat diperoleh ?
Jadwal Pemberian Imunisasi
pada bayi
Keadaan yang muncul setelah imunisasi
Cara Penanganan efek samping

1. Bila timbul demam, lakukan:


• Berikan kompres hangat (dahi, ketiak dan leher)
• Beri banyak minum
• Beri pakaian yang tipis dan menyerap keringat
• Ganti pakaian yang basah
• Berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter
2. Bila timbul nyeri/bengkak dearah suntikan, lakukan:
• Beri kompres air biasa ditempat sekitar suntikan
• Diusap-usap sekitar daerah suntikan
• Beri anak (ASI/mainan) agar dapat tidur
3. Jika terdapat reaksi yang berlebihan (kejang lama, demam lebih dari 38,5 C,
penurunan kesadaran) konsulatsikan pada dokter.
4. Bila terjadi diare, lakukan:
• Beri bayi banyak minum air putih, oralit, kuah sayur, sari buah, atau ASI
• Jika diare berlanjut atau disertai muntah-muntah segera bawa ke puskesmas, dokter,
atau rumah sakit.
5. Hal yang perlu diperhatikan setelah imunisasi :
• Reaksi yang timbul pada imunisasi BCG dapat berupa scar pada area
penyuntikan. Walau demikian tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap luka,
seperti memberinya obat oles, salep, bethadin, obat merah, dll. Karena hal tersebut
dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi.
• Reaksi diare yang terjadi setelah imunisasi POLIO boleh diberikan ASI jika
lama imunisasi sudah diberikan lebih dari 6 jam (tidak boleh memberikan ASI setelah
imunisasi POLIO sebelum 6 jam berlalu)
• Daerah yang disuntik tidak boleh dipijat, diberikan obat oles.

Anda mungkin juga menyukai