• Suhu tubuh normal adalah sebesar 98,6o F, sedangkan rata-rata penurunan suhu
perjam dimana suhu lingkungan 70o F adalah sebesar 1,5.
• Rata-rata penurunan suhu pada jam-jam pertama adalah sebesar 2o C dan 1o C
• Setelahnya sampai tercapai keseimbangan antara suhu tubuh dengan lingkungan
Dasar asumsi forensik untuk menggunakan suhu tubuh sebagai indikator
dari saat kematian
a. Perubahan Kornea
6 jam : lapis demi lapis dari luar (dapat dihilangkan dengan air)
10-12 jam : tetap keruh dan fundus tidak jelas.
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
b. Perubahan Retina
30 menit pasca mati : kekeruhan makula dan diskus optikus memucat
1 jam : makula lebih pucat dan tepi tidak tajam
2 jam : retina pucat dan diskus menguning
3 jam : pola kabur
5 jam : homogen dan lebih pucat
6 jam : diskus kabur dan segmentasi pembuluh besar
7-10 jam : batas retina dan sikus sangat kabur
12 jam : diskus hanya dikenali dengan konvergensi pembuluh darah
15 jam : hanya terlihat makula yang coklat gelap
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
2. Perubahan dalam lambung
• Mengetahui makanan yang dimakan sebelum meninggal, tapi tidak
• menjadi petunjuk pasti
3. Perubahan rambut
• Kecepatan tumbuh 0,4 mm/hari memperkiraan saat kematian
5. Perubahan CSF
• N asam amino < 14 mg% kematian < 10 jam
• N non protein < 80 mg% kematian < 24 jam
• Cr < 5 mg% kematian < 10 jam
• Cr < 10 mg% kematian < 30 jam
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
6. Cairan vitreus
Kadar kalium kematian antara 24-100 jam
8. Reaksi Supravital (reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis yang masih sama
seperti reaksi jaringan tubuh pada seseorang yang hidup)
a. Rangsang listrik menimbulkan kontraksi pada 90-120 menit pasca mati, dan sekresi
kelenjar pada 60-90 menit pasca mati
b. Perdarahan bawah kulit akibat trauma masih ada pada 1 jam pasca mati3
DAFTAR PUSTAKA
1. Payne. James, Jason, et al. Simpson’s Forensic Medicine 13 th Edition. London. Hodder Arnold, 2011
2. Idries, Abdul Mun’im. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997
3. Arif Budiyanton dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 1997
4. Menkes RI. Permenkes Nomor 37 tahun 2014 Tentang Penentuan Kematian dan Pemanfaatan Organ Donor.
Jakarta: Menteri Kesehatan RI; 2014
5. Sharma, R K.Concise Textbook of Forensic Medicine & Toxicology 3rd Ed. Global Education Consultants, India.
2011.
6. Vij, Krishan. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology, Fifth Edition. Elsevier : 2011.
TERIMA KASIH