TUBERKULOSIS
DISKUSI SENTRAL SENIN (19/2)
Syahriani (C11114110) Rabinda Fitriana Tuasikal (C11113356)
Mardhawiyah Makkasau (C11114015) Safara Nurul Laela Wairoy (C11113312)
Nur Afiqah Binti Abadi (C11114838) Sri Nurcahyani Iskandar (C11113034)
Hasryani Haluddin (C11114530) Vivi Sulistianingsih (C11113068)
Giordano Bandi Lolok (C11114109) Ummi Pertiwi (C11113001)
Shara Fina Binti Saifuddin (C11114838) Muhammad Azam Bin Abdul Hamid (C11112866)
IDENTITAS PASIEN
Nama : N.A.A
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 05-05-2017
Usia : 8 bulan 4 hari
Alamat : Jl. Titang No. 32
No. RM : 829188
Masuk RS : 06-01-2018
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama:
Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang
Dialami sejak 5 hari yang lalu, bersifat umum, durasi kurang lebih 10
menit, kejang berulang 3 kali sehari, setelah kejang terakhir anak
tidak sadar. Ada demam dialami sejak pasien berusia 2 bulan, tidak
terus menerus. Saat kejang pasien bersuhu 38c. Batuk berlendir
dialami sejak pasien berusia 2 bulan. Pasien tidak sesak, tidak
muntah, buang air besar lancar, biasa. Buang air kecil biasa. Riwayat
kontak dengan pasien Tuberkulosis BTA positif ada (ibu dan kakek
pasien).
Pasien tidak memiliki riwayat alergi dan tidak pernah menderita
penyakit lain. Saat ini pasien makan bubur, dan masih diberi ASI
sampai sekarang.
Pasien adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Ayah pasien berusia 34
tahun dan sehat, sedangkan ibu pasien berusia 30 tahun dan sedang
dalam pengobatan TB (bulan ke-6).
URINALISIS (06/01/2018)
Protein 1+ Warna Kuning muda
Glukosa Negatif pH 6.5
Darah Negatif BJ 1.010
Sedimen leukosit 1 WBC clump 0
(/lpb)
Sedimen epitel (/lpb) 0 Bilirubin Negatif
Cast 0 Bakteri 1
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI (10/01/2018)
Spesimen Bilasan lambung
Pewarnaan BTA 1 Negatif
Pewarnaan BTA 2 Negatif
Pewarnaan BTA 3 Positif (+1)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
FOTO THORAX (RS AKADEMIS)
Kesan : bronchopneumonia
Meningitis communicans
SKOR TB
Parameter Skor
Kontak TB 3
Uji tuberkulin (mantoux) 0 (belum dilakukan)
Berat badan/keadaan gizi 2
Demam tidak diketahui penyebab 1
Batuk kronik 1
Limfadenopati 0
Pembengkakan tulang/sendi 0
Foto thorax 1
Total 8
ASSESMENT
ANJURAN TERAPI
Menyebar secara
hematogen ke Cedera sel dan Aliran darah,
plexus choroideus invasi ke meninges hipoksia cerebral
dan endotel vaskular
SISTEM SKORING TUBERKULOSIS
MANIFESTASI KLINIS
Pada meningitis Tuberkulosis dibagi dalam 3 stadium yaitu :
Stadium 1 (Gejala Prodormal) :
Selama 2-3 minggu dengan gejala ringan dan tampak seperti gejala infeksi biasa.
Misalnya apatis, iritabilitas, nyeri kepala, malaise, demam, anoreksia.
Stadium 2 (intermediate) :
Berlangsung selama 1-3 minggu den gejala menjadi lebih jelas
Kejang terutama pada bayi dan anak-anak
Defisit neurologis fokal : hemipharesis, paresis saraf kranial (terutama N.III dan
N.VII, gerakan involunter)
Hidrosefhalus, papil edema
Stadium 3 (Advanced) :
Penurunan kesadaran
Disfungsi batang otak, dekortikasi, deserebrasi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Trias meningitis : demam, nyeri kepala, kaku kuduk
Gejala lain : mual muntah, penurunan nafsu makan, mudah
mengantuk, fotofobia, gelisah, kejang, penurunan kesadaran,
adanya riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis
Pada neonatus : malas minum, letargi, distress pernafasan,
ikterus, muntah, diare, hipotermia
Pemeriksaan Fisik
Rangsang meningeal (+): kaku kuduk, kernig’s sign, Brudzinski I,
Brudzinski II, Brudzinski III, Brudzinski IV dan Laseque’s sign
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
Tuberkulin tes (+)
Laboratorium : darah rutin (leukositosis), Laju Endap Darah (LED),
kadar glukosa, kadar ureum dan kreatinin fungsi hati, elektrolit
(hiponatremia, hipokloremia)
Pungsi lumbal : cairan cerebrospinal (WBC counts, glukosa,
protein, mikrobiologi)
Radiologi : foto toraks, CT scan, MRI
SKORING DIAGNOSIS MENINGITIS TB
INTERPRETASI
TBM :
AFB dilihat dalam CSF;
M. TBC dibudidayakan dari CSF;
PCR positif.
Probable TBM :
Skor ≥12 ketika pencitraan diagnostik tersedia dan ≥10 ketika
pencitraan tidak tersedia.
Possible TBM :
Skor 6-11 ketika pencitraan diagnostik tersedia dengan 6 -9 ketika
pencitraan tidak tersedia.
Clinical Infectious Diseases Research Initiative, Institute of Infectious Diseases and Molecular Medicine, and Department of
Medicine, University of Cape Town, South Africa, 2010
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis tuberkulosis Meningitis bakterial
Terdapat isolasi Mycobacterium tuberculosis Terdapat isolasi bakteri patogen dari cairan
dari cairan cerebrospinal. cerebrospinal.
Atau Atau
Guideline
pemberian obat
anti TB pada infant
dan anak-anak lini
pertama
PENATALAKSANAAN
Guideline
pemberian obat
anti TB pada infant
dan anak-anak lini
pertama
PEMANTAUAN
Dilakukan pemantauan darah tepi dan pemantauan fungsi hati
setiap 3-6 bulan untuk mendeteksi adanya komplikasi obat
tuberkulostatik.
Gejala sisa dapat berupa gangguan penglihatan, gangguan
pendengaran, palsi serebral, epilepsi, retardasi mental,
maupun gangguan perilaku.
Pasca rawat pasien memerlukan pemantauan tumbuh
kembang, jika terdapat gejala sisa dilakukan konsultasi ke
departemen terkait
KOMPLIKASI
Araknoiditis
PROGNOSIS
Prognosis baik jika didiagnosa dan diterapi seawal mungkin.
penderita meningitis dapat sembuh, sembuh dengan cacat
motorik atau mental, dan meninggal.
Prognosis buruk terjadi pada bayi, lanjut usia, pasien
malnutrisi, dan pasien dengan penyakit yang menular atau
dengan peningkatan tekanan intrakranial.
PENCEGAHAN
Angka kejadian meningkat dengan meningkatnya jumlah
pasien tuberkulosis dewasa.
Imunisasi BCG dapat mencegah meningitis tuberkulosis.
Faktor resiko adalah malnutrisi, pemakaian kortikosteroid,
keganasan, dan infeksi HIV.
THANK YOU