Badan Lemas
Anamnesis
KU • Lemas badan
3
RIWAYAT PENYAKIT
• Pulmo:
– Inspeksi: simetris (+), ketinggalan
gerak (-), retraksi (-), kelainan kulit
(-)
– Palpasi: nyeri tekan (-), fremitus
taktil simetris kanan=kiri
– Perkusi: sonor/sonor
– Auskultasi: vesikular +/+, ronchi -
/-, wheezing -/-
7
Pemeriksaan Sistem
• Cor:
– Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
– Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V
LMCS
– Perkusi: kesan batas jantung
normal
– Auskultasi: S1-S2 tunggal, regular,
murmur (-), gallop (-)
8
Pemeriksaan Sistem
• Abdomen:
– Inspeksi: datar, simetris
– Auskultasi: BU (+) Normal
– Perkusi: Timpani, batas atas
hepar kesan normal
– Palpasi: Soepel, NT (-),
organomegali (-), Ginjal:
ballottement (–)
9
Pemeriksaan Sistem
• Ekstremitas:
– Atas Bawah
Akral hangat Akral hangat
Edema (-) Edema (-)
Sianosis (-) Sianosis (-)
Luka (-) Luka (-)
10
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
Susp.Diabetes Mellitus Tipe-2
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
KGDS
385 mg/dL
Diagnosis kerja
Diabetes Mellitus Tipe-2
TATALAKSANA
•Obah Pola
Makan
Nonfarmakologi
•Latihan Fisik
•Metformin
Farmakologi
2X500mg
•Glimepiride
Tinjauan pustaka
Diabetes mellitus ??
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
14
(Konsensus PERKENI, 2015)
Epidemiologi
Jumlah Penderita Diabetes Mellitus di Dunia Berdasarkan Regio Pada
Tahun 2017 dan 2045 (Kelompok Usia 20-79 Tahun)
15
IDF 2017
Berdasar data IDF
2017, Indonesia
menduduki peringkat
ke-6 dari 10 besar
negara dengan
penderita DM
terbanyak pada usia
20-79 tahun. Jumlah
penderita DM di
Indonesia mencapai
10.3 juta penduduk INDONESIA
pada tahun 2017 dan
diprediksi mengalami
peningkatan menjadi
16.7 juta penduduk
pada tahun 2045.
16
Klasifikasi Diabetes Mellitus
17
(Konsensus PERKENI, 2015)
Patogenesis DM Tipe 2
18
Gejala Klinis
Keluhan Klasik DM
Poliuria
Polidipsia
Polifagia
Penurunan BB
Mata kabur
Pruritus vulva
Disfungsi ereksi
Intervensi Non-Farmakologis
Aktivitas Fisik
Oral
Intervensi Farmakologis
Suntikan
Pagi (20%)
Snack(10-15%)
Hitung
Kebutuhan Siang (30%)
Kalori!
Snack(10-15%)
Sore (25%)
26
(Konsensus PERKENI, 2015)
Obat Antihiperglikemia
Oral
27
1. Insulin Secretagogue
a. Sulfonilurea b. Glinid
Sel beta pancreas -> Meningkatkan
meningkatkan sekresi insulin
Efek samping utama:
sekresi insulin
hipoglikemia, peningkatan BB
Class I Tolbutamide Repaglinid
Class II Glipizide, Glinid
Gliclazide,
Nateglinid
Glibenclamide
Class III Glimepiride
5. Penghambat SGLT-2
Menghambat reabsorbsi
glukosa di tubuli proksimal
ginjal dengan menghambat
kinerja transporter glukosa
SGLT-2.
Kontraindikasi:
gagal ginjal berat
32
Konsensus PERKENI, 2015)
Dosis Lama
Nama mg/ Frek/
Golongan Generik Harian Kerja hari Waktu
Dagang tab (jam)
(mg)
33
(Konsensus PERKENI, 2015)
Dosis Lama
Nama mg/ Frek/
Golongan Generik Harian Kerja
hari
Waktu
Dagang tab (jam)
(mg)
34
(Konsensus PERKENI, 2015)
Dosis Lama
Nama mg/ Frek/
Golongan Generik Harian Kerja hari Waktu
Dagang tab (jam)
(mg)
36
Insulin Digunakan
Pada:
37
(Konsensus PERKENI, 2015)
Insulin
Jenis dan Lama Kerja:
• Insulin kerja cepat (Rapid-acting insulin)
• Insulin kerja pendek (Short-acting
insulin)
• Insulin kerja menengah (Intermediate
acting insulin)
• Insulin kerja panjang (Long-acting
insulin)
• Insulin kerja ultra panjang (Ultra long
acting insulin)
• Insulin campuran tetap, kerja pendek
dengan menengah dan kerja cepat
dengan menengah (Premixed insulin)
38
Insulin Berdasarkan Waktu Kerja
39
Regio Penyuntikan
Disuntikkan secara
subkutan, tegak lurus
terhadap cubitan
permukaan kulit
(Konsensus PERKENI, 2015) 40
Pendekatan Baru
Agonis GLP-1/
Incretin Mimetic
41
Terapi Kombinasi
• Dua macam obat dengan mekanisme kerja
yang berbeda
• Kombinasi obat antihiperglikemia oral
dengan insulin dimulai dengan pemberian
insulin basal (insulin kerja menengah atau
insulin kerja panjang). Insulin kerja
menengah harus diberikan jam 10 malam
menjelang tidur, sedangkan insulin kerja
panjang dapat diberikan sejak sore sampai
sebelum tidur.
42
(Konsensus PERKENI, 2015) 43
KOMPLIKASI
Akut Kronik
KAD, HONK, Makroangiopati:
Hipoglikemia PJK, CVD
Mikroangiopati:
Retinopati,
Nefropati,
Neuropati
Strategi Pencegahan DM
• Dalam jangka waktu 30
tahun,diperkirakan pasien • Strategi pencegahan yang
diabetes yang jauh lebih dapat dilakukan
besar yaitu 86-138% yang 1. pendekatan masyarakat
dgn mengubah perilaku
disebabkan masyarakat umum
• faktor demografi, antara 2. pendekatan individu
beresiko tinggi DM seperti
lain :jumlah penduduk • gemuk
meningkat dan penduduk • umur > 40 tahun
usia lanjut bertambah • hipertensi
banyak • riwayat keluarga DM
• riwayat melahirkan bayi
• gaya hidup yang kebarat- >4 kg
baratan • riwayat DM pada saat
kehamilan
• penghasilan per kapita • dislipidemia
tinggi dan restoran siap 45
santap
Antopometri
47
KERANGKA
KONSEP
48
49
Definisi Operasional
50
Definisi Operasional
51
METODE
PENELITIAN
52
• Bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu
Ruang Penyakit Penyakit Dalam dan Ilmu
lingkup Kesehatan Masyarakat
penelitian
53
Populasi & Sampel
Populasi • penderita
• Penderita diabetes
diabetes
Terjangkau mellitus yang
mellitus di yang berobat di
• Penderita
wilayah kerja diabetes mellitus
Puskesmas Moyo
Hilir pada
Puskesmas yang berobat ke periode Juni
Moyo Hilir Puskesmas 2018 sampai
Kabupaten Moyo Hilir pada dengan Agustus
Sumbawa. periode Juni 2018 yang
2018 sampai memenuhi
dengan Agustus kriteria
2018. inklusi dan
tidak memiliki
kriteria
Populasi Sampel
ekslusi.
Target Penelitian
54
KRITERIA
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
55
Cara Sampling Sumber Data
56
Variabel Penelitian
Variabel Individu Variabel Pengetahuan
• Pengertian Diabetes
• Usia Mellitus
• Jenis Kelamin • Faktor resiko Diabetes
• Pendidikan mellitus
• Gejala awal Diabetes
• Pekerjaan mellitus
• Satus Pernikahan • Kadar Gula Darah
• Penghasilan perbulan • Yang mempengaruhi
kenaikan kadar gula darah
• Lama menderita DM
• Prinsip Pengobatan
Variabel Tingkat • Komplikasi Diabetes
Pengetahuan Mellitus
•Baik • Tanda Hipoglikemia
•Cukup • Gejala Komplikasi
57
•Kurang • Cara Perawatan Kaki
Cara Pengumpulan Data
Alat Penilaian
Penelitian Kuisioner
Daftar pertanyaan
Nilai +1 apabila benar
(kuesioner).
60
HASIL PENELITIAN
61
Karakteristik Responden
Karakteristik
subyek:
•Usia
•Jenis kelamin
•Pendidikan
terakhir
•Pekerjaan
•Status
pernikahan
•Status ekonomi
62
Karakteristik Responden
Karakteristik
subyek:
•Penghasilan
•Lama
•Status Gizi
63
Distribusi Jawaban Kuesioner Pengetahuan Responden
64
Tingkat Pengetahuan Responden
65
PEMBAHASAN
66
1. USIA
67
2. Jenis Kelamin
Referensi
(2015) WHO penderita diabetes mellitus
sebanyak 8% perempuan sedangkan laki-laki
6% dari populasi di Indonesia
68
3. PENDIDIKAN
Referensi
Yuni Thiodora (2012)
menunjukkan penderita DM terbanyak rata rata
memiliki latar belakang pendidikan SMA atau setara
69
4. PEKERJAAN
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden bekerja sebagai
petani/nelayan/buruh/pedagang yaitu sebanyak 15 orang
Hasil
Penelitian (37,5%). Dari total 40 responden penelitian, 70% memiliki
penghasilan di atas UMP Provinsi NTB tahun 2018 yaitu sebesar
Rp 1.800.000,00.
Referensi
Earnest dan Hu (2008) mengatakan bahwa
setiap orang yang memiliki jam kerja tinggi
dengan jadwal yang tidak teratur menjadi faktor
penting dalam meningkatnya penyakit diabetes
mellitus tipe 2.
70
5. PEKERJAAN DAN PENGHASILAN
• mayoritasresponden bekerja sebagai
petani/nelayan/buruh/pedagang yaitu
Hasil sebanyak 15 orang (37,5%). Dari total 40
responden penelitian, 70% memiliki
Penelitian penghasilan di atas UMP Provinsi NTB
tahun 2018 yaitu sebesar Rp
1.800.000,00.
• setiap orang yang memiliki jam
Earnest kerja tinggi dengan jadwal
dan Hu
yang tidak teratur menjadi
faktor penting dalam
(2008) meningkatnya penyakit diabetes
mellitus tipe 2
• Lingkungan kerja yang tidak teratur menyebabkan
terganggunya jadwal makan dan tidur, mengakibatkan
kenaikan berat badan yang merupakan salah satu faktor
risiko DM.
• Jam kerja yang tidak teratur mengganggu irama sirkadian
tubuh yang berperan dalam mempertahankan metabolisme
gula darah dan keseimbangan energi.
71
6. STATUS GIZI
• Pada penelitian ini didapatkan sebanyak
Hasil hampir 43% responden memiliki BMI yang
Penelitian termasuk ke dalam kategori overweight
dan obesitas.
Referensi
(Teori)DM tipe 2 mempunyai hubungan kuat dan
kompleks dengan obesitas. Sekitar 60-90%
kasus DM tipe 2 berhubungan dengan kelebihan
berat badan dan obesitas. Perkembangan
obesitas dan aktivitas fisik yang kurang
dihubungkan dengan terjadinya resistensi
insulin.
72
20% responden Tingkat
tidak mengetahui Pengetahuan
DM
47,5% responden
70% responden tdk Dari 40 responden melakukan monitoring
mengetahui gejala DM 2,5% : pengetahuan baik kadar gula darah
50% : pengetahuan cukup dengan benar.
47,5% : pengetahuan kurang
35% responden
45% tdk mengetahui yang melakukan diet
gejala DM dan olahraga
73
TINGKAT PENGETAHUAN