53% 40%
64%
46%
%
75%
KOMPARTEMEN CAIRAN
Cairan Tubuh:
- Total = 40 L, 60% BB
- Intra sel = 25 L, 40% BB
- Ekstra sel = 15 L, 20% BB
- Interstisiil = 12 L, 80% CES
- Plasma = 3 L, 20% CES
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
Endotel kalpiler
Membran sel
Sel darah
Intra sel
Plasma
interstitial
ELECTROLYTE COMPOSITION OF BODY FLUID
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:
Cl- 103 117 3
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan
ke sel-sel
Mengeluarkan buangan-buangan sel
Membantu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI
UNSUR TUBUH YANG UTAMA
A Volume ↑↑
G
I G Konsentr <<
A U
R U L
I
L A
R
A
Semi Permiabel
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
NILAI NORMAL ELEKTROLIT
Jenis cairan dan elektrolit Nilai normal dalam tubuh
a. Natrium
Terbanyak di Extra sel
Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran
infuls dan kontraksi otot
Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
Normal: 135-148 mEq/lt
KALIUM
Bicarbonat
Sebagai buffer
Terdapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler,
metab. KH, pengatur As-Bs
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan
volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Kehilangan air+elektrolit dengan proporsi yang sama.
(kehilangan air dengan peningkatan Na serum).
Contoh: diare, mual, faktor resiko DM insipidus,
perdarahan
TANDA-GEJALA KLINIS
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
TANDA-GEJALA KLINIS
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1. peningkatan tekanan kapiler
kelebihan retensi ginjal
tekanan vena yang tinggi
penurunan resistensi arteriol
2. penurunan protein plasma
hilangnya protein melalui hidung
hilangnya protein melalui kulit yang lepas
kagagalan roduksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
reaksi imun
toksin
infeksi bakteri
4. Blockage of lymph return
Cancer
Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan
konginital
INTERVENSI
Asidosis Respiratorik N
Alkalosis Respiratorik N
Asidosis Metabolik N
Alkalosis Metabolik N
KEBUTUHAN CAIRAN / 24 JAM
Cara pemberian :
< 1th 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan
70cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya
> 1th 30 cc/kgBB dalam 1/2 jam pertama, dilanjutkan
70cc/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya
CAIRAN KRISTALOID
Nacl 0,9%
Komposisi (mmol/l) : Na = 154, Cl = 154.
Kemasan : 100, 250, 500, 1000 ml.
Indikasi :
a. Resusitasi
Pada kondisi kritis, sel-sel endotelium
pembuluh darah bocor, diikuti oleh
keluarnya molekul protein besar ke
kompartemen interstisial, diikuti air dan
elektrolit yang bergerak ke intertisial karena
gradien osmosis. Plasma expander berguna
untuk mengganti cairan dan elektrolit yang
hilang pada intravaskuler.
b. Diare
Kondisi diare menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah banyak,
cairan NaCl digunakan untuk mengganti cairan yang hilang tersebut.
c. Luka Bakar
Manifestasi luka bakar adalah syok hipovolemik, dimana terjadi
kehilangan protein plasma atau cairan ekstraseluler dalam jumlah
besar dari permukaan tubuh yang terbakar. Untuk mempertahankan
cairan dan elektrolit dapat digunakan cairan NaCl, ringer laktat, atau
dekstrosa.
d. Gagal Ginjal Akut
Penurunan fungsi ginjal akut mengakibatkan kegagalan ginjal
menjaga homeostasis tubuh. Keadaan ini juga meningkatkan
metabolit nitrogen yaitu ureum dan kreatinin serta gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemberian normal saline dan
glukosa menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit.
Kontraindikasi : hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan.
Digunakan dengan pengawasan ketat pada CHF, insufisiensi renal,
hipertensi, edema perifer dan edema paru.
Adverse Reaction : edema jaringan pada penggunaan volume besar
(biasanya paru-paru), penggunaan dalam jumlah besar
menyebabkan akumulasi natrium.
RINGER LAKTAT