Pembimbing :
• Pasien datang untuk melakukan kontrol ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan awal
berupa kedua mata merah dan sangat gatal ± sejak 2 bulan terakhir. Menurut pasien,
awalnya pasien sedang bermain bola di lapangan pada siang hari, kemudian pasien mulai
merasakan keluhan-keluhan tersebut. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien.
Keluhan diperberat jika pasien membawa motor tanpa menggunakan helm yang ada
pelindung mata. Keluhan gatal dirasangan sangat hebat sehingga pasien sering
menggosok-gosok matanya. Sebelumnya pasien sudah dua kali berobat ke puskesmas,
diberi obat tetes mata dan obat minum namun ibu pasien tidak tahu nama obat yang
diberikan dari puskesmas. Namun, walaupun sudah menggunakan obat-obat tersebut,
keluhan tidak hilang. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi atau asma sejak
kecil, namun ibu pasien suka gatal-gatal bila berada diruangan yang terlalu dingin.
• Penglihatan kabur disangkal. Adanya penglihatan ganda disangkal,
keluhan sakit kepala disertai rasa sakit pada daerah mata juga
disangkal, terasa ada yang mengganjal (+), kotoran mata yang kental
dan sedikit cair (+), bengkak (-), mata berair terus menerus (-), sulit
membuka mata (-), demam (-), riwayat kontak dengan pasien yang
sedang sakit mata (-), riwayat trauma (-), operasi mata (-), riwayat
penggunaan lensa kontak (-), riwayat penggunaan obat-obatan tetes
mata atau obat minum sebelum sakit (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit yang sama.
• Riwayat keluarga ibu pasien suka gatal-gatal di ruangan yang dingin (+)
• Asma (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda Vital :
• TD : 100/80 mmHg
• Nadi : 72 x/menit
• RR : 21 x/menit
• Suhu : Afebris
• Kepala : Normocephal
• Mata : Status Oftalmologi
• THT : Tidak ada keluhan
• Mulut : Tidak ada keluhan
• Leher : Tidak ada keluhan
• Thoraks : Tidak ada keluhan
• Abdomen : Tidak ada keluhan
• Endokrin : Tidak ada keluhan
• Ekstremitas : Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK (2)
Status Oftalmologis
Pemeriksaan visus
KETERANGAN OD OS
Distansia Pupil 63 mm / 61 mm
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Injeksi konjungtiva Ada Ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
KETERANGAN OD OS
SKLERA
KETERANGAN OD OS
IRIS
KETERANGAN OD OS
Warna Cokelat Cokelat
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
PUPIL
KETERANGAN OD OS
Ukuran ± 3 mm ± 3 mm
LENSA
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
FUNDUS Reflex Fundus Positif Positif
OKULI Papil
- Bentuk Bulat Bulat
- Warna Jingga Jingga
- Batas Tegas Tegas
- CD Ratio 0, 3 0, 3
Arteri Vena 2:3 2:3
Retina
- Perdarahan Tidak ada Tidak ada
- Exudat Tidak ada Tidak ada
- Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Makula Lutea
- Reflex Fovea Positif Positif
- Edema Negatif Negatif
PALPASI
KETERANGAN OD OS
LAPANGAN PANDANG
KETERANGAN OD OS
RESUME
• Pasien datang ke poliklinik mata RSPAD Gatot Soebroto untuk mengontrol keluhan mata merah
dan gatal sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Dua bulan sebelum masuk rumah sakit
pasien mengeluhkan mata nya yang tampak merah terasa sangat gatal. Keluhan awal dirasakan
ketika pasien sedang bermain bola dilapangan dan diperberat jika naik motor tanpa pelindung
mata. Riwayat alergi atau asma disangkal, namu ibu pasien sering gatal-gatal jika diruangan berAC.
• Keluhan keluar secret kental serta perasaan mengganjal pada mata dirasakan oleh pasien. Pasien
sebelumnya sudah menggunakan berobat sebanyak 2x kepuskesmas, namun keluhan tidak
berkurang. Pada pemeriksaan visus di dapatkan 6/60 pada oculi dextra dan sinistra dan terdapat
injeksi konjungtiva, tampak papil edem pada konjungtiva tarsal superior dan inferior oculi dextra
dan sinistra.
DIAGNOSIS KERJA
• Konjungtivitis Vernalis oculi dextra sinistra
DIAGNOSIS BANDING
• Konjungtivitis virus
• Konjungtivitis bakterialis
PENATALAKSANAAN
• Non Medikamentosa
• Penggunaan kacamata saat berada diluar ruangan
• Edukasi pasien untuk menjaga higiene perorangan
• Kurangi menggosok-gosok mata walau terasa sangat gatal
• Tidak menggunakan handuk bersamaan
• Medikamentosa
• Sodium cromaglycate 2 %
• Iodoxamide tromethamie 0,1%
• Anti histamin
PROGNOSIS
OD OS
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan
eksudasi, atau Radang pada selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata
ETIOLOGI
1. Penghasil musin
a. Sel goblet; terletak dibawah epitel dan paling banyak
ditemukan pada daerah inferonasal.
b. Crypts of Henle; terletak sepanjang sepertiga atas dari
konjungtiva tarsalis superior dan sepanjang sepertiga
bawah dari konjungtiva tarsalis inferior.
c. Kelenjar Manz; mengelilingi daerah limbus.
Konjungtivitis
Konjungtivitis alergi
bakterial akut
Konjungtivitis virus
akut
28
KONJUNGTIVITIS BACTERIAL AKUT
32
KONJUNGTIVITIS ATOPIK KONJUNGTIVITIS IATROGENIK
PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• Sensasi terbakar, bertahi mata berlendir, merah,
dan fotofobia.
• Tepian palpebra eritemosa, dan konjungtiva Konjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis
tampak putih seperti susu. non-spesifik infiltrate, yang diikuti pembentukan
• Terdapat papilla halus, dan lebih sering terdapat parut, sering kali terjadi akibat pemberian lama
di tarsus inferior. dipivefrin, miotika, idoxuridine, neomycin, dan
• Biasanya ada riwayat alergi (demam jerami, obat-obat lain yang disiapkan dalam bahan
asma, atau eczema) pada pasien atau pengawet atau vehikel toksik atau yang
keluarganya. Kebanyakan pasien pernah menimbulakan iritasi.
menderita dermatitis atopik sejak bayi. Kerokan konjungtiva sering mengandung sel-sel
• Laboratorium epitel berkeratin, beberapa neutrofil
Kerokan konjungtiva menampakkan eosinofil, polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk
meski tidak sebanyak yang terlihat sebanyak pada aneh.
keratokonjungtivitis vernal. 33
KONJUNGTIVITIS VERNALIS
Gejala :
• Suatu inflamasi mata bagian luar yang bersifat musiman Mata merah (biasanya rekuren)
dan dianggap sebagai suatu alergi Kadang disertai rasa gatal yang hebat
Diagnosis : Adanya riwayat alergi
• Ditemukan adanya tanda-tanda radang konjungtiva Adanya hipertrofi papil difus pada
• Ditemukan adanya giant papil pada konjungtiva palpebra konjungtiva tersal terutama superior
superior
Adanya penebalan limbus dengan tantras
• Ditemukan adanya tantras dot pada limbus kornea
dot
• Kadang disertai shield ulcer
Discharge mukoid dan menjadi
• Bersifat kumat-kumatan
mukopurulen apabila terdapat infeksi
sekunder
Terapi
• Kasus ringan : terapi edukasi (menghindari allergen, kompres dingin, ruangan
sejuk, lubrikasi, salep mata), pemberian antihistamin (topical levokabastin,
emestadine), vasokonstriktor (phenileprine, tetrahidrolozine), mast cell stabilizer
(cromolin sodium 4% alomide)
• Kasus sedang-berat : mast cell stabilizer (cromolin sodium 4% alomide),
antiinflamasi steroid topika (ketorolac 0,5%), kortikosteroid topical atau agen
modulator siklosporin.
KONJUNGTIVITIS PEKERJAAN OLEH BAHAN KIMIA DAN
IRITANS
• Beberapa iritan umum adalah pupuk, sabun, deodorant, spray rambut, tembakau, bahan-bahan
make-up, dan berbagai asam dan alkali. Di daerah tertentu, asbut (campuran asap dan kabut)
menjadi penyebab utama konjungtivitis kimia ringan.
• Pembilasan segera dan menyeluruh saccus conjungtivae dengan air atau larutan garam sangat
penting, dan setiap materi padat harus disingkirkan secara mekanik. Jangan memakai antidotum
kimiawi. Tindakan simtomatik umum adalah kompres dingin selama 20 menit setiap jam, teteskan
atropine 1% dua kali sehari, dan beri analgetika sistemik bila perlu.
Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis
Virus Bakteri Alergi
- - ++
Gatal
+ ++ +
Mata merah
+ + -
Hemoragi
Sekret Serous mucous Purulen, kuning, krusta Mukoid
++ + +
Lakrimasi
+ - +
Folikel
- + +
Papil
Sitologi Granulosit Limposit, Eosinofil
monosit
DAFTAR PUSTAKA
• American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea. Section 11. San Fransisco: MD Association,
2005-2006
• Ilyas DSM, Sidarta,. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1998
• Ilyas, H. Sidarta Prof. dr. SpM. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI; 2003, hal 2, 134.
• James, Brus, dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga. Jakarta. 2005
• Putz, R. & Pabst R. Sobotta. Jilid 1. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2000. hal 356.
• PERDAMI,. Ilmu Penyakit Mata Untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran. Jakarta. 2002
• Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000
• Wijaya N. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 1983
TERIMA KASIH
HISTOLOGI KONJUNGTIVA Lapisan epitelium merupakan lapisan terluar konjungtiva.
• Epitel konjungtiva marginal lima lapis epitel gepeng
berlapis
• Konjungtiva tarsal dua lapis epitel silindris dan gepeng.
Konjungtiva forniks dan bulbar tiga lapis epitel yaitu sel
silindris, sel polihedral, dan sel kuboid
• Konjungtiva limbal terdiri atas berlapis-lapis sel gepeng.
Ditemukan sel-sel
Neovaskularisasi dan
Fase Prehipertrofi mononuclear,
pembentukkan papil
limfosit, makrofag.
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Mata Merah
Mata gatal Hipertrofi papiler Pemeriksaan lab atau
Terasa perih Cobble stone kerokan konjungtiva
Giant papillae didapatkan sel eosinophil
Sekret mucoid dan eosinophil granul.
Pada limbus ditemukan
horner-trantas dots
TATALAKSANA
Tindakan Farmakoterapi
Umum
• Menghindari tindakan
menggosok-gosok mata dengan • Pada fase akut dapat diberikan kortikosteroid mata
tangan atau jari tangan tiap 2 jam selama 4 hari. Obat lain : Sodium
• Menghindari daerah berangin cromaglycate 2 % : 4-6 x 1 tetes/hari, Iodoxamide
kencang yang biasanya juga tromethamie 0,1%, Levocabastin, Cyclosporin.
membawa serbuk sari
• Menggunakan kaca mata • Pada kasus berat dapat juga diberikan anti histamin
berpenutup total untuk dan steroid oral, seperti prednisolone asetat,
mengurangi kontak dengan prednisolone fosfat, atau deksamethason fosfat 2–3
allergen tablet 4 kali sehari selama 1–2 minggu.
• Kompres dingin di daerah mata
KOMPLIKASI PROGNOSIS