Neurofibromatosis Oleh : Rizki Diah Anggraeni Pembimbing : dr. Sigid Djuniawan, Sp. B
LABORATORIUM BEDAH UMUM
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2018 No. Register : 343651 No. RM : 185990 Nama : An. UF Pekerjaan Ayah : Buruh Tani Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan Ibu : Buruh Tani Lahir : 15 Juni 2004/14 tahun Alamat : Geger Bangkalan Identitas Suku : Madura Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD Anak ke : 7 dari 10 bersaudara Status : Belum Menikah Tanggal Anamnesa : 13 Oktober 2018 Keluhan utama : Benjolan di punggu Riwayat penyakit sekarang : Pasien juga mengeluh setiap BAB keluar darah merah segar (+) selama 1 minggu SMRS, keluar darah sebanyak ± 1 tutup botol aqua, BAB 1-2x sehari, disertai nyeri (+) saat BAB, nyeri tetap ada setelah BAB dan saat duduk biasa, Anamnesa muncul daging (+) saat BAB yang keluar dari lubang anus, daging kembali lagi jika dibantu dengan tangan. Pasien mengeluh nyeri selangkangan hingga ke paha kiri, BAK (+), makan dan minum sedikit, panas (+) sumer-sumer. Kemudian pasien mengeluh pusing (+) dan lemas (+) sejak kemarin, sebelumnya pasien muntah (+) 6x, setiap makanan dan minuman muntah 1 hari SMRS. Pasien juga mencret 4x sehari sejak 1 SMRS, isi ampas (+) dan cairan (+). Riwayat penyakit dahulu : Batuk (+), pilek (+), panas (+) Riwayat Penyakit Keluarga : Nenek sakit tumor kandungan Riwayat alergi : - Anamnesa Riwayat pengobatan :Pijat 1x ketika usia 7 th awal benjolan muncul Riwayat kebiasaan/social ekonomi : pasien jarang makan, kedua orang tua berpenghasilan kurang untuk memenuhi hidup 10 orang anak, ekonomi menengah ke bawah Keadaan umum : tampak sakit sedang GCS : 456, compos mentis Vital sign : Pemeriksaan TD : 100/60 mmHg,
Fisik Tax: 36,4 C,
N: 84x/menit, RR 20 x/menit •Kulit : dBN Warna kulit sawo matang, turgor kulit normal, ikterik (-). pucat (+), ptechie (-) •Kepala : dBN •Mata : dBN Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor Pemeriksaan •Hidung : dBN Fisik Nafas cuping hidung (-), secret (-/-), epistaksis (-/-), deformitas (-/-) •Mulut : dBN Bibir pucat (+), bibir kering (+), lidah kotor (-), mukosa kering (-) •Telinga : TDE •Tenggorokan : dBN •Leher : DBN •Toraks bentuk Simetris, retraksi (-), scar (-),benjolan (-) •Cor : DBN •Pulmo : DBN Abdomen I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, gelombang peristaltik (-) Pemeriksaan A : bising usus normal, P : timpani, shifting dullnes (-), undulasi (-) Fisik P : supel (+), distended (-), nyeri tekan (+) di regio iliac sinistra Ektremitas: Atas : deformitas (-/-), akral dingin (-/-), edema (-/-), ulkus (-/-), pucat (+/+) Bawah : deformitas (-/-), akral dingin (-/-), edema (-/-), ulkus (-/-), pucat (+/+) Anorektum : Tampak penonjolan spincter ani eksternum, warna kemerahan (-), darah (-) Sistem genetalia : TDE Inspeksi : tampak benjolan disekitar meatus ani eksternum diameter ± 3cm, warna kemerahan (-), hematoma perianal (-), darah (-) Palpasi : konsistensi teraba kenyal, berbatas tegas, nyeri tekan (+), benjolan dapat dimasukkan. Rectal Toucher : tonus sphincter ani baik, ampula tidak prolapse, Status Lokalis mukosa rectum licin, massa (+) arah jarum 4-6, nyeri tekan (-), dan pada sarung tangan darah (+) minimal, lender (-), feses (-) Anorektum Anamnesa : Pasien mengeluh pusing (+) dan lemas (+), sebelumnya muntah (+) 6x, setiap makanan dan minuman muntah, mencret 4x sehari, isi ampas (+) dan cairan (+) sejak 1 SMRS. Pasien juga mengeluh setiap BAB keluar darah merah segar (+) selama 1 minggu SMRS, Resume sebanyak ± 1 tutup botol aqua, frekuensi 1-2x sehari, disertai nyeri (+) dan panas (+) saat BAB, nyeri tetap ada setelah BAB dan saat duduk biasa. Saat BAB keluar daging (+) dari lubang anus, dan kembali lagi jika dibantu dengan tangan. Pasien mengeluh nyeri selangkangan hingga ke paha kiri, BAK (+), makan dan minum sedikit. Pemeriksaan fisik Konjungtiva anemis, kulit tampak pucat, bibir pucat dan kering, pada anus tampak benjolan disekitar meatus ani eksternum diameter ± 3cm, warna kemerahan (-), hematoma perianal (-), Resume darah (-), nyeri tekan (+), Rectal Toucher : tonus sphincter ani baik, ampula tidak prolapse, mukosa rectum licin, nyeri tekan (-), dan pada sarung tangan darah (+) minimal, lender (-), feses (-) Diagnosa utama : Hemorrhoid Grade III Diagnosa Penyerta : Gastritis, GEDRS Diagnosis Komplikasi : Anemia Kronis Diagnosa Kerja Diagnosa banding : Anal condylomata Anal Cancer Darah Lengkap Pemeriksaan Kimia Klinik penunjang Usulan Sigmoidoskopi, Kolonoskopi Pasien mengeluh pusing (+) dan lemas (+), sebelumnya muntah (+) 6x, setiap makanan dan minuman muntah, mencret 4x sehari, isi ampas (+) dan cairan (+) sejak 1 SMRS. Pasien juga mengeluh setiap BAB keluar darah merah segar (+) selama 1 minggu SMRS, sebanyak ± 1 tutup botol aqua, frekuensi 1-2x sehari, disertai nyeri (+) dan panas (+) saat BAB, nyeri tetap ada setelah BAB dan saat duduk biasa. Saat BAB keluar daging (+) dari lubang anus, dan Analisa kembali lagi jika dibantu dengan tangan. Pasien mengeluh nyeri selangkangan hingga ke paha kiri, BAK (+), makan dan minum Diagnosa sedikit. Banding Konjungtiva anemis, kulit tampak pucat, bibir pucat dan kering, pada anus tampak benjolan disekitar meatus ani eksternum diameter ± 3cm, warna kemerahan (-), hematoma perianal (-), darah (-), nyeri tekan (+), Rectal Toucher : tonus sphincter ani baik, ampula tidak prolapse, mukosa rectum licin, nyeri tekan (-), dan pada sarung tangan darah (+) minimal, lender (-), feses (-) Hasil laboratorium darah lengkap Hb 6,4, MCH 24,4, hematocrit 21,3. Transfusi darah PRC 2 kantong IVFD : RL 20 tpm Injeksi Ondansetron 2 x 8 mg Usulan Terapi Injeksi Cetriaxone 2 x 1 gr Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg