Anda di halaman 1dari 26

DOKTER KOMUNITAS

Endang Maya sari 71160891920


Muhammad Riska Maulana 71160891988
Rachmi Ayu Rezky S. 71160891773
Sakinah Rizky 71160891919

PUSKESMAS MANDALA
KOTA MEDAN
LOKASI PUSKESMAS MANDALA

• Jl. Cucak Rawa, Tegal Sari Mandala II, Medan Denai, Kota
Medan, Sumatera Utara 20226
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA

• Luas Wilayah : 394 Ha


• Jumlah Kelurahan : 4 Kelurahan
• Jumlah Lingkungan : 48 Lingkungan
• Jumlah Penduduk : 74.731 jiwa
• Jumlah KK : 17.385 KK
SARANA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS
MANDALA
• Ruangan kepala Puskesmas : 1 buah • Ruangan imunisasi : 1 buah
• Ruangan poli umum : 1 buah • Ruangan poli gizi : 1 buah
• Ruangan Lansia : 1 buah • Ruangan Poli Mulut/Gigi : 1 buah
• Ruangan Anak : 1 buah • Ruangan rapat : 1 buah
• Ruangan Dewasa : 1 buah • Ruangan promkes : 1 buah
• Ruangan Rujukan : 1 buah • Ruangan Laboratorium : 1 buah
• Ruangan Tindakan : 1 buah • Ruangan TB : 1 buah
• Ruangan Registrasi : 1 buah • Toilet pegawai : 1 buah
• Ruangan KIA/KB : 1 buah • Toilet pasien : 1 buah
• Ruangan Farmasi : 1 buah
FASILITAS ALAT-ALAT KESEHATAN
• Alat-Alat Pemeriksaan Pasien
• Alat Pemeriksaan Kehamilan
• Timbangan Dewasa
• Kulkas Vaksin
• Alat Laboratorium
TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
• Dokter Umum : 5 Orang •Asisten Apoteker : 1 Orang
• Dokter Gigi : 2 Orang
•Petugas Gizi : 1 Orang
• SKM : 3 Orang
• Perawat Gigi : 1 Orang •Sanitasi/Kesling : 1 Orang
• Bidan : 9 Orang •Analis : 2 Orang
• Perawat : 3 Orang
•Honorer : 4 Orang
• Apoteker : 1 Orang
IDENTIFIKASI MASALAH
– Kurangnya pengetahuan pekerja pabrik roti dengan menggunakan alat pelindung
diri
– Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
– Kurangnya keperdulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
– Kurangnya perilaku masing-masing masyarakat untuk mencapai hidup sehat dan
bersih
– Banyak kawasan perumahan yang rapat penduduk dan kurang pencahayaan serta
ventilasi yang tidak cukup.
– Tempat pembuangan sampah masih kurang baik dan berserakan.
– Kawasan tengah kota yang serta polusi asap dan debu yang tinggi.
PEMECAHAN MASALAH

• Memberikan penyuluhan kepada pekerja pabrik roti dan masyarakat


tentang kesehatan lingkungan serta bagaimana yang seharusnya.

• Pihak puskesmas seharusnya memeberikan penyuluhan menggunakan


alat pelindung diri pada saat bekerja.
Data Kunjungan 10 Penyakit Terbanyak Tahun 2018 Di Puskesmas Mandala
PERMASALAHAN PENYAKIT ISPA
(INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)
Tingginya penyakit ISPA yang ditemukan di Puskesmas Mandala Medan ditujukan oleh jumlah kumulatif
kasus ISPA di Puskesmas Mandala Medan selama bulan Januari – Juli 2018, dan angka kejadian penyakit ini
menempati urutan kedua kasus terbanyak di jumpai di puskesmas Mandala Medan. Hal ini disebabkan oleh :
• Lingkungan tempat pabrik roti tinggal di sekitar Puskesmas Mandala Medan adalah daerah perkotaan yang
padat populasi dan kendaraan, dan linkungan yang kurang bersih.
• Minimnya pengetahuan warga tentang penyebab ISPA.
• Kurangnya kesadaran pekerja untuk menggunakna alat pelindung diri seperti masker, juga menyebabkan
meningkatnya jumlah pasien ISPA.
• Kurangnya tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA.
ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut adalah mulai dari infeksi saluran pernapasan atas dan
adneksanya hingga parenkim paru.
Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung hingga 14 hari. Secara anatomi,
ISPA dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ISPA atas dan ISPA bawah, dengan batas
anatomi adalah epiglotis .
ISPA umumnya ditularkan melalui droplet. Namun demikian, pada sebagian
patogen ada juga kemungkinan penularan melalui cara lain, seperti melalui
kontak dengan tangan atau permukaan yang terkontaminasi.
ETIOLOGI

Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.

• Bakteri penyebab ISPA umumnya adalah


Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Chlamydia spp., dan
Mycoplasma pneumoniae.

•Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan


Miksovirus, Adnovirus,Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus.
KLASIFIKASI ISPA
• ISPA Ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk, pilek dan sesak.

• ISPA Sedang
ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari 390 C dan bila
bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok.

• ISPA Berat
Gejala meliputi: kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu makan
menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.
FAKTOR RISIKO
1. Faktor Demografi 3. Faktor Rumah

• Jenis Kelamin • Bahan bangunan : dinding, ventilasi, cahaya

• Usia 4. Faktor Polusi


• Pendidikan • Cerobong asap
2. Faktor Biologis • Kebiasaan merokok
• Status gizi 5. Faktor Timbulnya Penyakit
• Faktor Rumah lingkungan merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, sehat atau tidaknya
GEJALA DAN TANDA

1. Gejala dari ISPA Ringan

• Batuk
• Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan
suara (misal pada waktu berbicara atau menangis).
• Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.
• Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37 derajat C
2. Gejala dari ISPA Sedang
Dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA ringan disertai 1 atau
lebih gejala berikut:
• Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur < 1 tahun atau > 40
kali/menit pada anak berumur satu tahun atau lebih.
• Suhu lebih dari 39 C (diukur dengan termometer).
• Tenggorokan berwarna merah.
• Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.
• Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
• Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
• Pernafasan berbunyi menciut-ciut.
3. Gejala dari ISPA Berat
Dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala ISPA ringan atau ISPA sedang
disertai 1 atau lebih gejala berikut:
• Bibir atau kulit membiru.
• Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.
• Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
• Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah.
• Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
• Nadi cepat lebih dari 160 x/i atau tidak teraba.
• Tenggorokan berwarna merah.
PENGOBATAN ISPA
• Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.
• Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mung
kin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap,
dapat dipakai obatan tibiotik pengganti yaitu ampisilin,amoksisilin atau penisilinprokain.
• Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan dirumah, untuk batuk dapat
digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan
seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu
parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya
bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjargetah bening dileher, dianggap sebagai radang
tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.
• Tanda bahaya setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan perawatan khusus untuk
pemeriksaan selanjutnya.
PENCEGAHAN ISPA

1. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik


2. Imunisasi
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
4. Pengelolahan limbah
5. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
PEMECAHAN MASALAH

Beberapa upaya untuk menyelesaikan rantai penularan ISPA antara lain :

• Edukasi masyarakat mengenai cara penularan dan pentingnya


melakukan tindakan pencegahan terhadap penyebab ISPA dan
pengobatan ISPA.
• Melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan kepala lingkungan
untuk menghimbau masyarakat perduli akan bahaya penularan ISPA.

Anda mungkin juga menyukai