Anda di halaman 1dari 38

PERAWATAN ADL PADA

LANSIA

Keperawatan Gerontik
KELOMPOK 1
ANI AGUSTIN 012016061
DIAH HERAWATI 012016032
LENI YULIANI 012016052
RISTIANTI YULIA PUTRI 012016028
YUDA KRISNA MAULANA 012016026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
PENGERTIAN ADL

ADL adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-


hari. ADLmerupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan
diri. ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian
(berdandan), mandi, dan berpindah tempat . (Hardywinito
& Setiabudi, 2005).
Manfaat Mempertahankan Activity Of Daily Living
(ADL) Pada Lansia dapat dirasakan secara
fisiologis, psikologis dan sosial.
A. MANFAAT FISIOLOGIS

1 Mengatur kadar gula darah

2 Merangsang adrenalin dan noradrenalin

3 Peningkatan kualitas dan kuantitas tidur

5
Dampak jangka panjang dapat meningkatkan
Daya tahan
aerobik/kardiovaskuler 1

2 Kekuatan otot rangka

Kelenturan 3

Keseimbangan dan
4 koordinasi gerak

Kelincahan gerak 5

6
2. Manfaat psikologis

1 Memberi perasaan santai

2 Mengurangi ketegangan dan kecemasan

3 Meningkatkan perasaan senang

7
Peningkatan intregitas sosial dan kultur

Dampak jangka panjang dapat meningkatkan


Kesegaran jasmani dan
rohani secara utuh 1

2 Kesehatan jiwa

Keterampilan 3

4 Fungsi kognitif

Penampilan dan
fungsi motoric
5

8
3. Manfaat sosial
a. Dampak langsung dapat membantu:

Pemberdayaan usia lanjut

Peningkatan intregitas
sosial dan kultur
b. Dampak jangka panjang akan meningkatkan:

1 2 3 4

Hubungan Jaringan kerja Pertahanan Kegiatan


kesetiakawanan sama sosial peranan dan antargenerasi
social budaya pembentukan
peran baru
PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE

berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya


perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan
fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
klasifikasi
Menurut Tarwoto (2004), macam-macam personal hygiene antara lain:

1. Perawatan kulit kepala dan rambut


2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Klasifikasi
Menurut Tarwoto (2004), macam-macam personal hygiene antara lain:

Kebersihan kulit
Kebersihan teinga
Kebersihan gigi dan mulut

Kebersihan kuku
Kebersihan mata
Kebersihan rambut

13
Meningkatkan derajat
Menciptakan keindahan kesehatan seseorang

Meningkatkan rasa Memelihara kebersihan


percaya diri diri seseorang
Tujuan

Memperbaiki personal
Mencagah penyakit hyiene yang kurang

14
Faktor–factor yang dapat mempengaruhi

1 Citra Tubuh 2 Praktik Sosial 3 Status Sosioekonomi

Gambaran individu Pada anak-anak selalu Personal


terhadap dirinya sangat dimanja dalam kebersihan Hygiene memerlukan alat
diri, maka kemungkinan dan bahan
mempengaruhi kebersihan
akan terjadi perubahan
diri. pola Personal Hygiene.

4 Pengetahuan 5 Budaya 6 Kebiasaan seseorang

Pengetahuan Personal Di sebagian masyarakat jika Ada kebiasaan seseorang


Hygiene sangat penting individu sakit tertentu maka yang menggunakan produk
karena pengetahuan yang tidak boleh dimandikan. tertentu dalam perawatan
baik dapat meningkatkan dirinya.
kesehatan.

15
Dampak yang sering timbul

Dampak Fisik Dampak


Psikososial
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan Masalah social yang berhubungan
dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi dengan Personal Hygiene adalah gangguan
adalah gangguan integritas kulit, gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri
telinga, dan gangguan fisik pada kuku. dan gangguan interaksi sosial.

16
PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan


perawatan sehari – hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia
terutama yang berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal
Hygiene), yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit
dan badan, kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat
tidur dan posisi tidur (Nugror, 1995).
Perawatan secara umum bagi lansia terbagi 2

Mereka yang
masih aktif Mereka yang pasif
Dimana keadaan fisiknya mampu
Mereka yang keadaan fisiknya
bergerak tanpa bantuan orang lain
memerlukan pertolongan orang
sehingga kebutuhan sehari – hari
lain, seperti sakit atau lumpuh.
dapat terenuhi. 18
Bagi mereka yang masih aktif, hal –hal yang perlu di perhatikan antara lain

Pakaian
Perawatan kuku
rambut

Mandi
Kebersihan
mulut
Lingkungan Mata

Suasana lingkungan harus disesuaikan. Bila memungkinkan


jagalah kelembapan ruang tidur atau ruangan lainnya dirumah dengan
memasang humidifier. Perubahan temperature secara tiba – tiba harus
dihindarkan 19
Bagi mereka yang pasif
Bagi lansia yang terus beristirahat di tempat tidur, kebersihan di tempat tidur perlu tetap diperhatikan, yaitu

Letak tidur diatur

Latihan bangun dan tidur dengan usaha sendiri


agar oto badan tetap aktif dan menghindarkan
03
pegal – pegal serta atrofi otot

Diusahakan agar bantal tidak


02
01
terlalu keras atau lembek

20
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
Tujuan Gizi Pada Lansia

Terlaksananya kegiatan-kegiatan
yang bermakna bagi lanjutusia.

Menjadikan lansia yang dapat


terpenuhi akan kebutuhan gizinya

Terlindunginya lanjut usia


dari perlakuan yang salah

Terpenuhinya kebutuhan jasmani,


rohani, sosial dan psikologis
lanjut usia secara memadai serta
teratasinya masalah-masalah akibat
usia lanjut. 22
Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia

Lebih dianjurkan untuk mengolah Batasimakanan yang manis-


makanan dengan cara dikukus, manis atau gula,makanan yang
direbus, atau dipanggang kurangi
terlalu pedas.
makanan yang digoreng.

Makanan mengandung zat besi Batasi minum kopi ata


seperti : kacang-kacangan, hati,
uteh,kurangi konsumsi
telur, daging rendah lemak, bayam,
dan sayuran hijau. makanan yang terlalu asin.
23
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
GIZI PADA LANSIA

1 Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.

Berkurangnyainderapengecapanmengakibatkanpenurunanterhadap
2
cita rasa manis, asin, asam, danpahit. .

3 Esophagus/kerongkonganmengalamipelebaran.

4 Rasa laparmenurun, asamlambungmenurun

Gerakanususataugerak peristaltic
5
lemahdanbiasanyamenimbulkankonstipasi.
PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA

1. Makananharusmengandungzatgizidarimakanan yang beranekaragam, yang terdiridari


:zattenaga, zatpembangundanzatpengatur.

2. Perludiperhatikanporsimakanan, janganterlalukenyang.
Porsimakanhendaknyadiaturmeratadalamsatuharisehinggadapatmakanlebihseringdenganporsi
yang kecil.Contohmenu :
• Pagi : Buburayam

Jam 10.00 : Roti


• Siang : Nasi, pindangtelur, sup, papaya

Jam 16.00 : Nagasari


• Malam : Nasi, sayurbayam, tempegoreng, pepesikan, danpisang.
3. Banyakminumdankurangigaram,
denganbanyakminumdapatmemperlancarpengeluaransisamakanan,
danmenghindarimakanan yang
terlaluasinakanmemperingankerjaginjalsertamencegahkemungkinanterj
adinyadarah tinggi.

4. Batasimakanan yang manis-manisataugula, minyakdanmakanan yang


berlemaksepertisantan, mentegadll.
5. Bagipasienlansia yang proses penuaannyasudahlebihlanjutperludiperhatikanhal-
halsebagaiberikut :

a. Makanlahmakanan yang mudahdicerna

b. Hindarimakanan yang terlalumanis, gurih, dan goring-gorengan

c. Bilakesulitanmengunyahkarenagigirusakataugigipalsukurangbaik,
makananharuslunak/lembekataudicincang

d. Makandalamporsikeciltetapisering

e. Makananselinganatau snack, susu, buah, dan sari buahsebaiknyadiberikan


Kebutuhan Tidur Pada Usia
Lanjut
Sebagian besar lansia berisiko tinggi mengalami gangguan tidurakibat beberapa
faktor. Selama penuaan, terjadi perubahan fisik danmental yang diikuti dengan
perubahan pola tidur yang khas yangmembedakan dari orang yang lebih muda.
Perubahan-perubahan itumencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari,
dan peningkatanjumlah tidur siang (Simpson, T, et al, 1996)
Fisiologi tidur pada lansia

Jumlah tidur total tidak berubah sesuai dengan pertambahan usia.


Akan tetapi, kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan
usia lanjut. Episode tidur REM cenderung memendek.Terdapat
penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4. Beberapa
usia lanjut tidak memiliki tahap 4 atau tidur dalam. Seorang usia lanjut
yang terbangun lebih sering pada malam hari, dan membutuhkan
banyak waktu untuk jatuh tidur. Tetapi pada lansia yang berhasil
beradaptasi terhadap perubahan fisiologis dan psikologis dalam
penuaan lebih mudah mempertahankan tidur REM (Perry & Potter,
2005).
Gangguan istirahat tidur pada usia lanjut

32
Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat tidur
Usia

Padausia lanjut proporsi waktu yang dihabiskan dalam tidur


tahap 3 dantahap 4 menurun, sementara yang dihabiskan di
tidur ringan tahap 1meningkat dan tidur menjadi kurang
efisien.

33
Jenis kelamin

Perbedaan gender juga merupakan faktor yang mempengaruhi


tidurusia lanjut. Dimana wanita lebih sering terjadi gangguan
tidur daripadalaki-laki. Hal ini disebabkan karena wanita
sering mengalami depresidibanding laki-laki. Secara
psikososial wanita lebih banyak mengalamitekanan dari pada
dengan laki-laki.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 34
Gaya hidup

Gaya hidup hidup yang membosankan membuat usia lanjutcenderung lebih


banyak tidur. Tetapi ada juga yang tidak bisa tidur.Kelelahan dapat
mempengaruhi pola tidur, semakin tinggi tingkatkelelahan maka akan tidur
semakin nyenyak yang menyebabkanperiode tidur REM lebih pendek. Gaya
hidup usia lanjut yangmempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman yang
mengandungkafein, alkohol, dan penggunaan obat-obatan juga dapat
menyebabkanmasalah tidur.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 35


Depresi

Depresi yang dapat diartikan sebagai gangguan alam


perasaandapat menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur
pada usia lanjut.Para ahli menunjukkan bahwa kombinasi dari
dimensia dan depresidapat menyebabkan gangguan tidur yang
lebih serius.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 36


Respon terhadap penyakit

Seiring berjalannya proses penuaan pada usia lanjut maka


responterhadap penyakit mengalami penurunan secara
perlahan-lahan. Sesaknapas pada saat tidur, pusing, ada
gerakan kaki secara tidak sadar,ingin buang air kecil dan
terutama respon terhadap nyeri danketidaknyamanan yang
dapat mengakibatkan gangguan tidur pada usialanjut.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 37
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai