Disusun Oleh:
Cahyani andisa maharani( 012016069)
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : malem
Kebiasaan BAK pada malam hari : sering
Keluhan yang berhubungan dengan BAK: tidak ada
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 2x sehari
Konsistensi :
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : tidak
Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar :tidak
3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari
Pemakaian sabun (ya/tidak) : ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2xsehari
Menggunakan pasta gigi :ya
c. Cuci Rambut
Frekuensi : 1 minggu 2x
Penggunaan shampo (ya/tidak) : ya
d. Kuku dan Tangan
Frekuensi gunting kuku : 2minggu sekali
Kebiasaan mencuci tangan : ya
Dengan sabun
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir ( pusing )
b. Gejala yang dirasakan (-)
c. Faktor Pencetus (-)
d. Timbulnya Keluhan: ( ) Mendadak ( ) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan
f. Upaya mengatasi :
Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
Pergi ke Bidan/perawat
Mengkonsumsi obat-obatan sendiri
Mengkonsumsi obat-obatan tradisional
Lain-lain :
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah di derita : alergi dingin
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu,dan lain-lain): makanan
c. Riwayat kecelakaan : -
d. Riwayat dirawat di rumah sakit :-
e. Riwayat pemakaian obat :-
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik (Observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi, dan
palpasi)
a. Keadaan umum (TTV) : 12/60
b. BB/TB : 85
c. Rambut : putih bersih, tidak ada ketomber
d. Mata : jelas, tapi tidak terlalu jelas, saat d tekan mata tidak nyerim tidak ada
bengkak
e. Telinga : bersih, masih jelas, saat d tekan tidak ad nyeri,
f. Mulut, gigi dan bibir :bersih, gigi bnyak yg ompong, bibir kering
g. Dada : dada simetris, tidak ada nyeri tekan
3. Status Fungsional
4. Status Psikologis
5. Resiko Jatuh
E. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kebersihan dan Kerapihan Ruangan : lumayan rapi
2. Penerangan : terang
8. Sumber pencemaran :
Analisis Hasil
Skor :< 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : masalah kesehatan kronis berat
3. STATUS FUNGSIONAL
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas
kehidupan sehari hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan
orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan,
artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan
fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Termasuk kategori manakah klien ?
A mandiri dalam makan, kontinensia, berpakaian, ke toilet, berpindah dan mandi
B mandiri semua, kecuali satu fungsi di atas
C mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi lain
D mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi lain
E mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi lain
F mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi lain
G ketergantungan untuk semua fungsi di atas
Pengkajian status fungsional dapat juga menggunakan Modifikasi dari BARTHEL indeks.
Kajilah pasien Anda sesuai dengan tinggkat kemandirian berdasarkan skore berikut ini :
2. Minum 0 10
3. Berpindah 0 10
9. Mengenakan pakaian 0 10
13. Rekreasi/pemanfaatan 0 10
waktu luang
Keterangan :
a. Score 125 : mandiri
b. Score <125 s.d > 55 : ketergantungan ½
c. Score < 55 : ketergantungan total
Apabila ada masalah emosional maka lanjutkan dengan pengkajian berikut ini
Berdasarkan Geriatric Depression Scale (GDS)
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai dengan perasaan yang pasien
dalam dua minggu terakhir. Apabila pasien menjawab sesuai dengan yang dicetak
tebal beri nilai 1
no Pertanyaan Jawaban
1. Apakah puas dengan kehidupan Ya tidak
bapak/ibu
2. Apakah telah banyak meninggalkan Ya tidak
minat/kesenagan/hobi?
3. Apakah kehidupan bapak/ibu terasa Ya tidak
kosong?
4. Apakah sering merasa bosan? Ya tidak
5. Apakah mempunyai semangat yang Ya tidak
baik setiap saat?
6. Apakah takut bahwa sesuatu yang buruk Ya1 tidak
akan terjadi?
7. Apakah merasa bahagia dengan Ya Tidak
sebagian besar kehidupan sekarang?
8. Apakah sering merasa tidak berdaya? Ya Tidak
9. Apakah lebih senang tinggal di dalam Ya tidak
kamar daripada menggerjakan sesuatu?
10. Apakah merasa mempunyai banyak Ya tidak
masalah dengan daya ingat bapak/ibu
dibandingan dengan orang lain?
11. Apakah berpikir bahwa hidup ini Ya tidak
menyenangkan?
12. Apakah Bapak/Ibu merasa tidak Ya tidak
berharga pada saat ini?
13. Apakah merasa penuh semangat? Ya tidak
14. Apakah merasa tidak ada harapan lagi? Ya tidak
15. Apakah berpikir bahwa orang lain Ya tidak
keadaannya lebih baik daripada
bapak/Ibu?
Interpretasi :
Nilai < 5 : tidak ada depresi
Nilai 5-9 : Depresi ringan
Nilai 10-15 : Depresi sedang-berat
- Bedrest/ dibantu 0
- Kruk/tongkat/walker 15
- Berpegagangan pada 30
benda-benda sekitar
4 Terapi intravena
- Apakah lansia terpasang 20 0
infus?
- Lemah/tidak bertenaga 10
- Gangguan/tidak normal 20
(pincang/diseret)
6 Status mental
- Lansia menyadari 0
kondisi tubuhnya
- Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat
Interpretasi
Tingkatan resiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0 – 24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan pencegahan
jatuh standar
Risiko Tinggi ≥51 Pelaksanaan pencegahan
jatuh tinggi
B. ANALISA DATA
No DO/DS Etiologi Problem
1. DS: Hipertensi Penurunan curah
Klien mengeluh nafas jantung
terasa sesak , cepat lelah Hipertensi heart diseas
P : nafas sesak di raskan
jika bejalan jauh Hipertropy ventrikel kiri
Q : sesak nafas nya jantung
seperti dadaa di tekan
benda berat Vol sekucup menurun
R :sasak d bagian dada Volume resida mengingkat
kiri dan kanan
S : skala 5 Penurunan curah jantung
T : sesak d rasakan saat
berjalan jauh dan
beraktifitas
DO:
TD : 140/90 mmHg
2. DS : Pusing Nyeri
Klien mengatakan nyeri
Fasokontriksi pembuluh
kepala atau pusing
darah ke otak
DO:
Pasien tanpak lemas
Aliran darah ke otak
Pasien tanpak meringis
menurun
dan melamun
Nyeri kepala
C. Diagnosa
Penurunan curah jantung
Nyeri
D. Intervensi
No DX Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Penurunsn curah Setalah d lakukan 1. Monitor TTV 1. Untuk mengetahui
jantung tindakan keperawatan 2. Monitor keadaan umum
selama 3x pertemuan di pernafasan yang klien
harap kan penurunan menandakan 2. Untuk mengatahui
curah jantung dapat gagal jantung pola nafas pasien
teratasi sebagai 3. Monitor suhu, 3. Untuk mengatahui
1. Ttv dalam warna, dan apahkan ada
rentan normal kelembamban perubahan suhu
2. Tidak ada kulit warna dan
edema paru kelembamban
3. Warna kulit kulit
normal
2 Nyeri Setelah d lakukan 1. Monitor ttv 1. Untuk mengetahui
tindakan keperawat 2. Teknik nafas keadaan umum
selama 3x pertemuan dalam, klien
nyeri dalam teratasi relakasasi 2. Lingkungkang
Dengan kriteria hasli : prodesif Yang nyaman
1. Ttv dalam 3. Tingkat kan dapat mengurangi
rertan normal lingkungan yang nyeri dengan
2. Nyeri teratasi nyaman istirhat
3. Pasien tanpa tingkatkan 3. Suasana nyaman
nyaman istirahat dapat
meningkatkan
atau mengalihkan
rasa nyeri
Implementasi
Hari/
No Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal
S : Nenek R mengatakan
sudah paham bahwa
penyebab nyerinya
dikarenakan jatuh
Memberikan informasi
O : Nenek R mampu
14.00 mengenai nyeri, penyebab
mengidentifikasi
nyeri dan antisipasi nyeri.
penyebab nyeri yang saat
ini dialami.
Rabu,
A:
1. 7 Nov
P:
2018
S : Nenek R mengatakan
kakinya masih nyeri
14.20 Mengukur TD klien O : 130/80 mmHg
A:
P:
S : Klien kooperatif dan
14.30 Menyeka nenek R terlihat nyaman saat di
seka
O : Klien tampak harum
A:
P:
S : Nenek R mengatakan
setelah melakukan
relaksasi progestif nyeri
dada lumayan tidak
Memberi informasi tentang
terlalu sakit
curah jantung dan
O : Nenek R tampak rileks
15.00 bagaimana mengatasi dada
setelah melakukan
nyeri dan melakukan
relaksasi dan nafas
relakasi progesif
dalam
A : masalah teratasi
sebagaian
P:
S : klien mengatakan paham
cara melakukan relaksasi
progresif.
O : klien mampu
Menjelaskan kepada klien menyebutkan kembali
16.20 tentang tujuan dan prosedur langkah – langkah
relaksasi progresif relaksasi progresif
A : klien tanpa senang
mengetahui tentang teknik
relaksasi
P:
S : Klien mengatakan
setelah dilatihterasa enak
Membingbing klien dan tidak terlalu sakit
16.35 melakukan relaksasi dan nyaman
progresif O: klien mampu mengikuti
arahan saat latihan
A:
P:
sDAFTAR PUSTAKA
1. Darmojo RB (2006). Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; .
2. Lueckenotte Annette, (2000), Gerontology Nursing 2 th, Mosby Years Book Inc,
Philadelphia, St. Louis.
3. Lancester-Stanhope, 1996. Community Health Nursing, CV. Mosby
4. Wahyudi, N.1998. Keperawatan Gerontik.Jakarta : ECG
5. Stanley, M & Gauntlett Beare, P. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2.
Jakarta: EGC
6. Kushariyandi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba
Medika
7. Maryam,RS. 2006. Keperawatan pada lansia. Jakarta : EGC