05 - SISTEM ENDOKRIN - Link
05 - SISTEM ENDOKRIN - Link
7
Interaksi Hormon-Reseptor
1. Reseptor Terikat Membran
• Spesifik utk H peptida, protein & derivat
asam amino.
• Interaksi H-Reseptor --→ perubahan dalam
fungsi sel, melalui pengaktifan saluran ion
atau sistem kurir kedua
2. Reseptor Sitoplasma
• Spesifik utk H steroid & h thyroid
• Interaksi H-reseptor → kompleks HR
• HR memp afinitas tinggi pd DNA -→ perub
transkripsi DNA -→ sintesis protein
8
9
Faktor2 yg
mempengaruhi
konsentrasi
hormon dlm
darah:
13
Hipothalamus & Pituitari
▪ Kelenjar pituitari memiliki dua atau tiga lobus
▪ Hipothalamus dan pituitari posterior membentuk sistem
neurosekresi yg mensekret vasopresin dan oksitosin
▪ Pituitari anterior mensekresi enam hormon, yg kebanyakan
adalah tropik
▪ Hormon pelepas & penghambat dr hipothalamus yg
mengatur sekresi pituitari anterior dibawa oleh sistem portal
hipothalamus-hipofiseal
▪ Hormon kelenjar target menghambat sekresi hormon
hipothalamus & pituitari anterior melalui umpan balik negatif
14
Hipothalamus &
pituitari
posterior
membentuk
sistem
neurosekresi
yang mensekresi
vasopresin &
oksitosin
1 Nukleus paraventrikular dan
supraoptik keduanya mengandung
neuron yang menghasilkan
vasopresin dan oksitosin. Hormon,
baik vasopresin atau oksitosin
tergantung pada neuron, disintesis
dalam tubuh sel saraf di
hipotalamus.
15
GAMBAR 7-11 Fungsi hormon hipofisis anterior. Lima
jenis sel endokrin yang berbeda menghasilkan enam
hormon hipofisis anterior - TSH (Thyroid-stimulating
Pituitari hormone ), ACTH (Adrenocorticotropic hormone), GH
anterior
(hormon pertumbuhan), LH (Luteinizing hormone)
dan FSH(Follicle-stimulating hormon )
mensekresi (diproduksi oleh jenis sel yang sama), dan prolaktin
— yang menyebabkankan berbagai macam efek ke
enam seluruh tubuh.
hormon,
sebagian
besar
tropik
16
Kontrol Endokrin pd Pertumbuhan &
Perkembangan Verte.
• Pertumbuhan tergantung pd GH tetapi dipengaruhi oleh faktor
lain
• GH juga memiliki efek metabolik yg tdk terkait dengan
pertumbuhan
• Efek tdk langsung GH adalah melalui IGF (insulin-like growth
factor )
• GH/IGF-I mempromosi pertumbuhan jaringan lunak melalui
perangsangan hyperplasia (sel jaringan berproliferasi untuk menggantikan jumlah
sel yang telah mengalami penurunan pada jaringan tertentu, ukuran sel tetap akan tetapi
& hipertropi (peningkatan volume organ atau jaringan
jumlah sel yang bertambah)
akibat pembesaran komponen sel).
meningkatkan
sekresi hormon
pertumbuhan, tetapi
tidak jelas
mereka
melakukannya
dengan
menstimulasi
GHRH atau
menghambat
Somatostatin GHIH,
atau keduanya.
GAMBAR 7-15
Kontrol sekresi
hormon
pertumbuhan.
18
Kelenjar Thyroid
• Sel-sel sekretori hormon thyroid terorganisir ke dlm folikel
berisi koloid
• Hormon thyroid disintesis & disimpan pd mol. thyroglobulin
• Untuk mensekresi hormon thyroid, sel-sel folikel
memfagositosis coloid berisi thyroglobulin
• T3 (Liotironin) & T4 (Thyroksin) ditransport dgn cara terikat
pd protein plasma spesifik
• Sebagian besar T4 dirubah menjadi T3 , diluar thyroid
• Hormon thyroid adl penentu utama laju metabolisme, dan
juga efek lainnya
• H. thyroid diatur oleh aksis hipothalamus-pituitari-thyroid
19
1. Tirosin mengandung Tg yang diproduksi di dalam folikel tiroid sel oleh retikulum endoplasma / kompleks Golgi diangkut dengan eksositosis
ke koloid.
2. Iodida dibawa oleh transportasi aktif sekunder dari darah ke dalam koloid oleh sympoter di membran basolateral dari sel-sel folikel.
3. Dalam sel folikular, iodida teroksidasi menjadi bentuk aktif oleh TPO pada membran luminal.
4. iodida aktif keluar dari sel melalui saluran luminal ke dalam koloid.
5a. Dikatalisis oleh TPO, penambahan satu iodida ke tirosin dalam molekul Tg menghasilkan MIT.
5b. Penambahan dua iodida untuk menghasilkan tirosin DIT.
6a. Coupling satu MIT dan satu DIT menghasilkan T3
6b. Coupling dua DIT menghasilkan T4
7. Pada stimulasi yang tepat, sel-sel folikel tiroid menelan sebagian dari Tg yang mengandung koloid dengan fagositosis.
8. Lisosom menyerang vesikula yang terbawa dan membagi produk yodium dari Tg.
9a. T3 dan T4 berdifusi ke dalam darah (sekresi).
9b. MIT dan DIT adalah deiodinasi, dan iodida yang dibebaskan didaur ulang untuk mensintesis lebih banyak hormon.
GAMBAR 7-17 Sintesis, penyimpanan, dan sekresi hormon tiroid. Perhatikan bahwa organel tidak diperbesar skalanya. 20
Retikulum endoplasma / kompleks Golgi secara proporsional terlalu kecil.
Contoh, efek
hormon
thyroid pd
metamorfosis
katak
22
Kelenjar Adrenal (Cortex)
• Sebagian besar vertebrata, kelenjar adrenal terdiri dari cortex yang
mensekresikan steroid yang bercampur dengan jaringan chromaffin.
• Adrenal cortex mensekresi mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
hormon seks (DHEA)
• Glukokortikoid mengerahkan efek metabolik dan memiliki peran penting
dalam adaptasi terhadap stres
• Sekresi glukokortikoid secara langsung diatur oleh aksis
hipotalamus-pituitari-adrenal
• Adrenal cortex mensekresikan hormon seks pria dan wanita pada kedua
jenis kelamin
• Korteks adrenal dapat mengeluarkan hormon berlebih atau terlalu sedikit
23
Kontrol
sekresi
kortisol
24
Kelenjar Adrenal (Medula).
• Medula adrenal yg mensekresi catecholamine adl ganglion
sympathetic yg termodifikasi
• Stimulasi sympathetic dr medula adrenal adl hanya
bertanggungjawab untuk pelepasan epinefrin
• Epinefrin memperkuat sistem saraf simpatik dalam stres jangka
pendek " fight-or-flight ", dan memberikan efek metobolik
tambahan. (merupakan persepsi atau reaksi yang menyebabkan sistem saraf simpatis merangsang kelenjar adrenal
pada sistem endokrin untuk mengeluarkan atau mensekresi epinephrine yang memberikan reaksi tubuh, merupakan reaksi
yang normal karena mendorong individu untuk merespons dengan cepat ketika ada rangsangan. Tetapi bila terjadi reaksi yang
berlebihan, akan berdampak negative bagi tubuh dalam jangka waktu yang lama)
- .
I
.
- stress yang
dikoordinasi
hipothalamus
-- •
•
-
L
--
I
,_
'
.
, .
I
insulin
28
Perbedaan
mekanisme glukagon
& insulin dalam
menjaga homeostasis
glukosa darah
29
Mekanisme
homeostasis
glukosa setelah
absorpsi a
high-protein
meal
30
TABLE T·T Summaory of Hormonal Control of F""l Metabolism
... -
H
ff•d •
.......,""1
.... .
,...
Ho«,,OM
,_
....... ··-
.,., ... ·-· ·- -- ..... -
·-- -, - -
. - - •... •+P<oo-, ' " "" -ty • "'9'M
-....... � � -
+c�, '""''...
.... .
... - �;
-- -
.
... ... • _,.,.
-
- �
....
·
·0
- - - ·t .
-• '• ••• I<>
R - , -<ol ....
�
C:k I n
•
- ·- - - - - -.·.. •
• , n Can< ... .. ..-_
,,_. •
,. .. .. -
... --- - -
+GIJ,c; _,...
_-
·- ...
lN9c •+lo srn-
,of•
"""'"'-Ill' ,....
,, 0
-ve,c••- ..""'-
�
,.,...,.
�
·- + c �. "'" :
"' - ydn
- . -
. .
= -......... -•
+C+c
� ·
;
-·
..·
....
,
. ..- •• • ,, • -
• , , ..--.of..--
·-..
..
+Gluco,..
- - ...
.
•
- •
,.,.......,
.- -
......
«-
b y t n
- _ .....
'_.,._ • ... ·- • - --
co-•o
.......
• ... .. •
· ·
,, .. ,,,_.o1�-
.....• ..... ,,
-- - ..
--
-..-·- .....
.. ...
.
-....,
._... ..
•lo
�
. . .
---·o
.-
" "'' "
ON-
_..... . ·-�-
11 ..........
f- 1n,c,.._,_ I - Dnarn
- .... _....... ._.....
, .._
+s,. .......
�0 -
_,
o1
,
<
32
Umpan balik
negatif dalam
kontrol sekresi
PTH &
Calcitonin
33
Proses
pengaktifan
vitamin D dan
perannya dlm
absopsi Ca
dan PO4
34
Interaksi
antara PTH &
Vitamin D
dalam
mengontrol
Ca plasma
35
Mekanisme
pengaturan
konsentrasi
PO4
plasma
36