TKP-291114 - 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. METODE PENAMBANGAN
KULIAH KE 01
C. CARA MEMILIH METODE PENAMBANGAN
D. GOOD MINING PRACTICE
A. LATAR BELAKANG
Peradapan & Pembangunan ...
→ Input-input sumberdaya alam (mineral & pertambangan),
→ Peningkatan kesejahteraan manusia.
Pertambangan ...
Lingkungan pembentukannya di bumi,
Tulang punggung pendapatan daerah,
Usaha kedua terbesar,
Kehidupan perekonomian masyarakat,
Membantu manusia untuk menemukan sumberdaya lainnya,
Agen perubahan (development agent),
Transformasi manfaat agar pembangunan tetap dapat berlanjut.
Pemanfaatan sumberdaya pertambangan berkelanjutan ...
Pertambangan,
Adalah, Suatu bentuk usaha atau pekerjaan dalam pengambilan endapan
berharga atau yang mempunyai nilai dari bumi dan diangkut ke tempat
pengolahan atau pemakai.
Umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit bumi (jenis, jumlah
maupun kadarnya),
Konsep pemanfaatan mineral berkelanjutan yang berlandaskan pada isu
demokrasi, keadilan dan pemerataan yang sifatnya lintas generasi.
Melibatkan seluruh stake holders dan menekankan pentingnya pengelolaan
keteknikan, wawasan sosial kemasyarakatan, pendekatan lingkungan yang
terpadu.
Menerapkan dalam praktek pengelolaan tambang yang baik dan benar (Good
Mining Practice).
Good Mining Practice,
Adalah, Aktivitas pertambangan yang memenuhi kriteria, kaidah maupun norma-
norma menambang yang tepat sehingga pemanfaatan mineral
memberikan hasil optimal dan mengurangi dampak negatip yang terjadi.
Sifat Khusus Sumberdaya mineral
1. K. Sweet
a. Placer mining/ Alluvial mining
Panning & Sluicing
Hydraulicking (Tambang Semprot)
Dredging (Kapal Keruk)
b. Open Pit
Single Bench
Multiple Bench
Strip Mining
Quarry
c. Glory Hole.
2. Lewis
a. Placer mining
Pan. Rocker long term
Sluicing
Hydraulicking
Dredging.
b. Open Cut Mining
Pemuatan secara manual
Pemuatan secara mekanis
Glory Hole.
3. Howard L. Hartman
a. Mekanis,
Open Pit Mining
Quarrying
Open Cast Mining
Auger mining.
b. Aquaeous
Hydroulicking,
Dredging
Keuntungan Tambang Terbuka
Ongkos operasi penambangan per m3 atau ton, rata-rata lebih rendah (per unit
ore) karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan
(illumination)
Pengamatan dan pengawasannya relatif lebih mudah, faktor ini sekarang
tidak terlihat begitu menyolok, dengan adanya kemajuan teknologi di bidang
komunikasi. Pengawasan dapat diawasi dengan menggunakan kamera-kamera
televisi.
Kondisi kerja yang lebih baik, karena langsung berhubungan dengan udara
luar dan sinar matahari.
Penggunaan alat-alat mekanis yang ukurannya besar dapat lebih leluasa
bergerak, sehingga dengan demikian produksinya lebih besar. Sebagai bahan
perbandingan adalah Tambang Terbuka yang terbesar dewasa ini (di Chuqui
Canata, Chili, USA) 150.000 ton/hari, sedangkan Tambang Bawah Tanah
terbesar dewasa ini hanya 5.000 ton/hari
Mining Recovery rata-rata lebih besar karena batas-batas endapan lebih
mudah dilihat/diketahui dan dapat dimanfaatkan secara keseluruhan.
Pemakaian bahan peledak dapat lebih efisien, leluasa dan hasilnya
lebih baik. Di samping karena bahan peledak lebih mudah/cepat
diencerkan oleh udara, sehingga gas-gas beracunnya kurang
berbahaya, dan biasanya pada permukaan bumi selalu dijumpai
sekurang-kurangnya dua freeface (bidang bebas).
Relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin akan timbul hanyalah
sebagai akibat kelongsoran. Sedangkan pada Tambang Bawah Tanah
disamping kelongsoran, juga disebabkan gas-gas beracun, kebakaran,
keruntuhan dan sebagainya.
Produksi tinggi,
Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi,
Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah,
Perencanaan lebih sederhana.
Kerugian Tambang Terbuka
1. Endapan Elluvial (Eluvial Deposits), yaitu endapan yang terjadi karena adanya
proses konsentrasi oleh alam terhadap hasil pelapukan batuan sumber yang
telah terangkut pada jarak yang kurang dari 100 meter atau endapan sekunder,
umumnya diketemukan dekat permukaan bumi (cadangan sedikit),
2. Endapan Alluvial (alluvial or placer or beach deposits), yaitu proses
terjadinya sama dengan endapan elluvial, tetapi telah terangkut lebih dari 100
meter atau endapan sekunder yang terkumpul dalam jumlah dan kadar yang
tinggi melalui suatu proses konsentrasi alam yang letaknya sudah jauh dari
batuan induknya, dan sudah sempat diangkut dan diendapkan dekat permukaan
bumi bersifat lepas (loose) contoh pasir.
3. Urat bijih (Vein) yang tebalnya lebih dari 5 meter dan telah tersingkap atau
dekat permukaan bumi. dan tersingkap dengan overburden yang tipis (1-2
meter).
4. Endapan Horisontal yang luas, seperti batuan batubara, garam-garam dan
ilmenite. (sedikit miring dengan kemiringan (1-5 %) disebut horizontal deposit
(bedded/tabular) contoh endapan batubara, KCl, NaCl, KNO3. terbentuk secara
sedimenter, luas letaknya kedalamannya tidak tentu.
C. CARA MEMILIH METODE PENAMBANGAN
Dua Faktor hal yang harus diperhatikan,
1. Kedalaman Endapan,
Ini merupakan konsep yang telah lama, dan sekarang ini sudah tidak cocok lagi.
Contoh,
Di Cikotok dipakai sistem Tambang Bawah Tanah, dimana kedalaman
endapan bahan galiannya hanya kurang dari 435 meter,
Tambang Tembaga di Bingham (Utah, USA) pada tahun 1962 sudah
mencapai kedalaman 435 meter (1300 ft) ditambang dengan sistem Tambang
Terbuka.
2. Kekonomisan,
Pertimbangan ekonomis ini tujuannya untuk memperoleh keuntungan yang
semaksimal mungkin dengan mining recovery yang semaksimal mungkin juga
dan relatif aman bagi para pekerja.
Data Manajemen
Catatan,
Stripping Ratio,
Yaitu, Perbandingkan banyaknya jumlah volume tanah penutup (waste) yang harus
digali dengan volume atau tonase ore atau batubara yang dapat ditambang.
Data Perencanaan Penentuan Metode Penambangan
Kegiatan 106 m3 %
Penambangan
Terbuka 1.550 41
Bawah tanah 620 17
Perkembangan Produksi
Terbuka 1.450 39
Bawah tanah 130 3
Total 3.750 100
1. Pertambangan
Adalah, Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca Utambang.
2. Mineral
Senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk
batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu (UU Minerba).
Benda padat anorganik dan homogen yang terbentuk secara alamiah,
mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu,dapat berunsur tunggal
(Au,Cu,Ag) atu persenyawaan (NaCl, CaCO3).
5. Penyelidikan Umum,
Adalah, Tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi
regional dan indikasi adanya mineralisasi.
6. Eksplorasi
Adalah, Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
7. Konstruksi,
Adalah, Kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan
seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak
lingkungan.
8. Studi Kelayakan,
Adalah, Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca
tambang.
9. Operasi Produksi,
Adalah, Tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan
penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai
dengan hasil studi kelayakan.
10. Penambangan,
Adalah, Bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral
dan/atau batubara dan mineral ikutannya.
11. Pengolahan dan Pemurnian
Adalah, Kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral
dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh
mineral ikutan.
12. Pengangkutan
Adalah, Kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau
batubara dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan
pemurnian sampai tempat penyerahan.
13. Penjualan
Adalah, Kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan
mineral atau batubara.
1. Persyaratan Administratif
Untuk IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi Produksi mineral logam dan
batubara yang diajukan BUMN atau BUMN yang diberikan berdasarkan
prioritas,
Surat permohonan;
Profil badan usaha;
Akta pendirian badan usaha yang bergerak di bidang usaha
pertambangan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
Nomor pokok wajib pajak;
Susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan
Surat keterangan domisili.
Untuk IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi Produksi mineral logam dan batu
bara bagi pemenang lelang WIUPK,
Surat permohonan,
Susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan
Surat keterangan domisili.
2. Persyaratan Teknis
pengalaman BUMN, BUMD, atau badan usaha swasta bidang
pertambangan mineral atau batu bara paling sedikit 3 (tiga) tahun;
mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang tenaga ahli dalam bidang
pertambangan dan/atau geologi yang berpengalaman paling sedikit 3
(tiga) tahun; dan
rencana kerja dan anggaran biaya untuk kegiatan 1 (satu) tahun
3. Persyaratan Lingkungan,
untuk IUPK Eksplorasi meliputi pernyataan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk IUP Operasi Produksi meliputi,
pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup; dan
persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Persyaratan Finansial,
Untuk IUPK Eksplorasi, meliputi,
Bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan
eksplorasi; dan
Bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi atau
sesuai dengan surat penawaran.
Untuk IUP Operasi Produksi, meliputi,
Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan
publik; dan
Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir;
D. GOOD MINING PRACTICE
Pertambangan Di Indonesia
1. Pelaku bisnis,
Dalam mengelola pertambangan harus melaksanakannya dengan baik dengan
selalu memperhatikan beberapa hal antara lain,
Efisiensi,
Keuntungan yang wajar,
Resiko yang rendah,
Kepedulian terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap masyarakat.
2. Pembuat kebijakan,
Beberapa hal yang wajib menjadi perhatiannya antara lain adalah,
Pembangunan masyarakat dan daerah dapat berjalan baik,
Pembangunan dapat berkelanjutan,
Menekan agar pelaku bisnis taat terhadap aturan,
Melaksanakan kegiatan berpedoman pada azas konservasi bahan galian
agar dapat meningkatkan nilai tambah,
Menekan terjadinya kecelakaan serta pentingnya melaksanakan
perlindungan terhadap lingkungan.
Hasil Good Mining Practice
Secara umum yang dimaksud dengan Praktek Pertambangan yang Baik dan Benar
(Good Mining Practice) adalah,
Suatu kegiatan pertambangan yang memperhatikan hal-hal, yaitu,
Mentaati aturan,
Terencana dengan baik,
Menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan
efisiensi,
Melaksanakan konservasi bahan galian,
Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan,
Menjamin keselamatan kerja,
Mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat,
Menghasilkan nilai tambah,
Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar
Menciptakan pembangunan yang berlanjutan.
Ciri-ciri Good Mining Practice