Oleh : Rahmawan Adhy Putra K1A1 13 128 Definisi Dermatitis kontak merupakan istilah umum pada reaksi inflamasi akut atau kronis dari suatu zat yang bersentuhan dengan kulit.
DERMATITIS KONTAK
DERMATITIS KONTAK DERMATITIS KONTAK
IRITAN (DKI) ALERGI (DKA) Epidemiologi Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi (DKI) (DKA) Survey Biro Statistik Tenaga Epidemiologi DKA sering Kerja terhadap seluruh terjadi. Penyakit ini terhitung penduduk yang berkerja di sebesar 7% dari penyakit yang Amerika mencatat dermatitis terkait dengan pekerjaan di kontak sebesar 90-95% dari Amerika Serikat. seluruh kasus penyakit kulit akibat kerja dan DKI sekitar 81% dari kasus dermatitis kontak. Etiologi Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi (DKI) (DKA) Pajanan dengan bahan iritan, Bahan kimia sederhana dengan misalnya bahan pelarut, deterjen, berat molekul rendah (<1000 minyak pelumas, asam alkali dan dalton), disebut sebagai hapten, serbuk kayu, terdapat faktor lain bersifat lipofilik, sangat reaktif, yang juga berpengaruh yaitu lama dan dapat menembus stratum kontak, frekuensi, oklusi yang korneum sehingga mencapai sel menyebabkan kulit lebih epidermis bagian dalam yang permeabel, demikian pula gesekan hidup. dan trauma fisik. Suhu dan kelembaban lingkungan juga turut berperan, dan faktor individu seperti ketebalan kulit , usia, ras dan jenis kelamin. Patogenesis Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi (DKI) (DKA) 1. Kehilangan lipid dan FASE SENSITASI substansi pengikat air di FASE ELITASI epidermis 2. Kerusakan membran sel 3. Denaturasi keratin pada epidermis 4. Efek sitotoksik langsung Perbedaan DKI dan DKA
J Allergy Clin Immunol 2010;125:S138-49.
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi (DKI) (DKA) Diagnosis Banding Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak alergi Dermatitis atopi Tinea pedis Uji Tempel (Patch Test) Uji tempel adalah uji kulit yang dilakukan secara in vivo untuk mengidentifikasi penyebab DK dengan cara mengaplikasikan bahan alergen yang diduga sebagai penyebab secara oklusif dalam konsentrasi tertentu pada kulit pasien yang dicurigai mengalami alergi. Interpretasi Uji Tempel (Patch Test) (-) untuk reaksi negatif (?) untuk reaksi meragukan (makula eritematus batas tidak jelas) (+) untuk positif lemah (eritema, infiltrasi, papula) (++) untuk positif kuat (eritema, infiltrasi, papula, vesikel) (+++) untuk positif sangat kuat (reaksi dengan bula) IR untuk reaksi iritan. LAPORAN KASUS
Pasien perempuan bernama Ny. N berusia 59 tahun
bekerja sebagai ibu rumah tangga datang ke RSU Abunawas dengan keluhan gatal di kedua telapak tangan sejak 1 minggu yang lalu, awalnya timbul bintik merah di kedua tangan kemudian melebar membentuk bercak kemerahan dan menyebar ke kaki. Pada awal gejala pasien meminum amoksisilin tablet namun gejala tidak membaik. Riwayat penyakit dahulu erytroderma, riwayat keluarga (-), riwayat alergi (-).
Diagnosis: Dermatitis Kontak
PEMERIKSAAN Vital Sign : FISIK • TD : 190/150 mmHg • Nadi : 67 x/ menit Status Dermatologi : • Lokasi : Kedua telapak tangan dan kaki • Ukuran : Plakat • Effloresensi : Plak Eritematosa dengan skuama berwarna coklat disertai fisura dan erosi Sebelum Terapi (18 April 2018) PEMBAHASAN KASUS TEORI kejadian penyakit Dermatitis Kontak pada Wanita lebih tinggi dari pada Ny. N, 59 Pria. Dermatitis kontak bisa di tahun semua umur akan tetapi lebih banyak terjadi pada rentang usia antara 28- 75 tahun. PEMBAHASAN KASUS TEORI
Secara klinis Keluhan gatal merupakan
Keluhan gatal di manifestasi klinis Dermatitis kontak dan kedua telapak berdasarkan lokasi DKA dan DKI banyak tangan dijumpai di daerah tangan PEMBAHASAN KASUS TEORI
Awalnya lesi berupa
Bintik merah di Dermatitis Kontak Iritan (DKI) ditandai dengan rasa gatal, telapak tangan dan kemerahan, skuama, vesikel, dan krusta papulovesikel. Dermatitis berkembang menjadi Kontak Alergi (DKA) dimulai dengan bercak eritematosa berbatas plak eritematosa, tegas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel hingga bula. skuama berwarna Pada DKA kronik terlihat kulit kering, berskuama, papul, coklat, Fisura dan likenifikasi dan mungkin juga fissura berbatas tidak tegas. erosi PEMBAHASAN KASUS TEORI
Terapi yang diberikan
pada pasien adalah : - Metilprednisolon Pada dermatitis kontak, kombinasi terapi yang digunakan adalah tablet kortikosteroid dan anti histamin, emolient dapat diberikan untuk - Itrakonazole tablet - Cetirizin tablet melembutkan dan melembabkan kulit yang berfungsi untuk - Salep ( asam salisilat, memperbaiki barier kulit. Sedangkan terapi yang diberikan untuk kaki lamodex, ketokonazole , vaselin) untuk tangan pasien yang didiagnosis dengan tinea pedis adalah anti jamur yang - Salep (Asam salisilat, merupakan terapi utama untuk tinea pedis. ketokonazole,gentamic in, vaselin) untuk kaki Setelah Terapi (25 April 2018) (18 April 2018) (25 April 2018)