Anda di halaman 1dari 15

Trauma dan Dampaknya

pada Kesadaran
Abraham William
102015244
F4
Skenario 11
Seorang laki-laki berusia 20 tahun jatuh dari motor dan
langsung dibawa ke IGD. Pada pemeriksaan ditemukan
kesadaran E2M5V3 (GCS=10). Tekanan darah 160/90
mmHg, denyut nadi 96 kali/menit, frekuensi napas 30
kali/menit. Pupil bulat, anisokor, kanan>kiri, diameter
pupil kanan 5 mm, kiri 3 mm, refleks cahaya kanan
positif lambat, kiri positif. Tampak jejas pada pelipis
kanan, vulnus laceratum dan exkoriasi pada kepala dan
lengan kanan. Jantung, paru abdomen normal. Pada
pemeriksaan neurologis ditemukan hemiparesis kiri,
refleks fisiologis +/-, refleks patologis Babinsky -/+
Istilah yang tidak diketahui
Anisokor
Vulnus laceratum
Exkoriasi
hemiparesis
Analisa Masalah
Penilaian
Kesadaran

Mekanisme
Keseimbangan

Penurunan
RM
Kesadaran

N. III

Refleks
Hipotesis
Laki-laki usia 20 tahun dianggap tidak sadarkan diri
berdasarkan skala GCS
Sistem Saraf
Dibagi menjadi 2, sistem saraf pusat dan perifer
Dibentuk oleh jaringan interaktif kompleks dari tiga
jenis dasar sel saraf, yaitu: neuron aferen, neuron
eferen, dan antar neuron
Penilaian Kesadaran
Kesadaraan dapat diartikan sebagai keadaan yang
mencerminkan pengintergrasian impuls eferen dan
aferen
Secara patofisiologi, kesadaran normal tergantung
dari input sensorik ke otak, dan aktivitas intrinsik
sistem aktivitas retikular, formasio retikularis
asendens di batang otak dan hubungan rostalnya yang
mempertahankan korteks serebri tetap dalam keadaan
siaga
Skala Koma Glasgow
Usaha untuk mengklasifikasi perubahan tingkat
kesadaran dengan menggunakan terminologi yang
tidak tepat seperti stupor, semikoma dan lain – lain,
telah digantikan oleh Skala Koma Glaslow
Refleks Regang/Fisiologis
Nama lain bagi refleks dalam ini ialah refleks tendon,
refleks periosteal, refleks miotatik dan refleks
fisiologis. Refleks regang mempunyai contoh lain
sepertin refleks pattela, refleks biceps dan refleks
triceps.
Refleks patologis Babinsky
Lakukan goresan di ujung palu refleks pada telapak
kaki pasien. Refleks babinski positif jika ada respon
dorsofleksi ibu jari yang di sertai pemekaran jari – jari
yang lain.
Jenis pernapasan berdasarkan lesi
Jenis pernapasan yang terjadi berdasarkan lesi dapat
dibagi menjadi cheyne strokes, hiperventilasi,
apneustik, cluster, ataksik
N. Cranial III
Nervus okulomotorius (III) keluar dari otak tepat di
depan pons, melintasi sinus kavernosus dan memasuki
orbita melalui fissura orbitalis superior. Nervus ini
mempersarafi m. levator palpebra superior, mm.
rektus superior, inferior, dan medialis serta m. oblikus
inferior.
Lateralisasi
Lateralisasi adalah adanya ketidaksamaan antara
tanda-tanda neurologis sisi kiri dan kanan tubuh yang
dapat berupa hemiparese/ plegi, pupil anisokor, dan
reflek patologis satu sisi.
Pupil anisokor / dilatasi dan jejas pada kepala letaknya
satu sisi dengan EDH, sedangkan hemiparese/plegi
letaknya kontralateal dengan lokasi EDH
Kesimpulan
Tingkat kesadaran mempengaruhi keadaan seseorang
dan dapat menyebabkan koma. Koma yang terjadi
dapat disebabkan karena terjadinya lesi pada sistem
pernapasan seperti cheyne strokes, hiperventilasi,
abneustik dan lain – lain. Selain itu tingkat kesadaran
juga dipengaruhi oleh lateralisasi.
Hipotesis diterima

Anda mungkin juga menyukai