Tingkat 2 Regular A
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh
terhadap sesuatu yang dianggap asing, baik
berbahaya atau pun tidak. Ini bisa berupa
substansi yang masuk atau bersentuhan dengan
tubuh.
Alergen atau substansi pemicu alergi hanya
berdampak pada orang yang memiliki alergi
tersebut. Pada orang lain, alergen tersebut tidak
akan memicu reaksi kekebalan tubuh. Beberapa
jenis substansi yang dapat menyebabkan reaksi
alergi meliputi gigitan serangga, tungau debu,
bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu, serta
serbuk sari.
Saat tubuh pertama kali berpapasan dengan
sebuah alergen, tubuh akan memproduksi
antibodi karena menganggapnya sebagai
sesuatu yang berbahaya. Jika tubuh kembali
kontak dengan alergen yang sama, tubuh
akan meningkatkan jumlah antibodi
terhadap jenis alergen tersebut. Hal inilah
yang memicu pelepasan senyawa kimia
dalam tubuh (histamin) dan menyebabkan
gejala-gejala alergi.
Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-
sel di dalam tubuh ketika mengalami reaksi alergi atau
infeksi.
Namun jika diproduksi secara
berlebihan,histamin bisa menyebabkan masalah dan
mengganggu beberapa fungsi tubuh.
Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang
digunakan untuk mengobati reaksi alergi, seperti
rinitis alergi, reaksi alergi akibat sengatan
serangga, reaksi alergi makanan, urtikaria
atau biduran
selama masa alergi, tubuh akan menghasilkan bahan
kimia yang memicu respon alergi, yang paling dominan
adalah histamin.
Histamin memicu terjadinya tubuh menjadi gatal,
kemerahan, dan hidung tersumbat, maka dari itu harus
dihindari makanan yang mengandung histamin.
Keju,
khususnya jenis parmesan mengandung histamin, sehingga jika
dikonsumsi dapat memperparah kondisi alergi.
Makanan yang dapat
merangsang histamin dalam
tubuh
Sejumlah makanan ini memang tak
mengandung histamin yang
membahayakan tubuh, namun seperti
cokelat, stroberi, putih telur, jeruk,
lemon, susu, dan kacang-kacangan
mengandung senyawa yang mampu
menghidupkan atau merangsang
histamin dalam tubuh.
Interaksi obat dengan makanan
Benadryl (diphenhydramine)
Xyzal (levocetirizin)
Ctm (chlorpheniramine maleat)
Claritin (loratadin)
Dianjurkan minum obat alergi
(antihistamin) dalam keadaan perut
kosong untuk meningkatkan efek obat.
Karena penyerapan obat ini dapat
terhambat oleh sistem pencernaan
manusia.
Sebaiknya obat-obat anti alergi
dikonsumsi 2 jam sebelum makan
Hati-hati dalam mengonsumsi alkohol.
Alkohol dapat meningkatkan rasa kantuk dan
pusing saat menggunakan diphenhydramine.
Hindari minum Terfenadin bersama jus
grapefruit karena dapat meningkatkan
terjadinya peningkatan efek samping
kardiotoksisitas akibat terjadinya
peningkatan kadar obat dalam tubuh
terutama pada penderita dengan resiko
tinggi.
Senyawa organik yang terkandung
pada jeruk terutama pada grapefuit
diidentifikasikan sebagai
furanokumarin yang dapat
mengganggu fungsi hati dan menyerap
enzim sitokrom P450 Sehingga dapat
mengganggu sistem pencernaan
Terdapat interaksi minor antara loratadin
dengan jus anggur. Jus anggur dapat
menghambat kerja CYP3A4 dan
menyebabkan peningkatan konsentrasi
loratadin dan metabolitnya dalam plasma.
Peningkatan konsentrasi akibat interaksi ini
tidak mempengaruhi profil keamanan dari
loratadin.
Mengkonsumsi sejumlah besar jus buah tertentu,
termasuk grapefruit, jeruk, dan apel, dapat
menurunkan kadar fexofenadine dalam tubuh
Anda.
Fexofenadine harus diminum dengan air dan tidak
diminum bersama jus jeruk, jeruk, atau apel dalam
jumlah besar. Ini akan mempermudah tubuh
untuk menyerap obat.
Mengkonsumsi buah apel setidaknya
dalam jeda waktu 4 jam sebelum atau
sesudah meminum obat.
Karena zat dari buah apel akan
menghalangi peptida membawa obat
dari usus ke aliran darah, sehingga
efek obat akan menurun hingga 70%
Didalam buah durian terdapat
kandungan alkohol yang tinggi selain itu
juga beberapa zat ethanol,methanol dan
juga ethyl metacrylate.
Mengantuk
Mulut kering
Disfagia
Pusing
Sakit kepala
Nyeri perut
Sulit buang air kecil
Mudah marah
Penglihatan kabur.
Diet penyakit alergi sebaiknya sebanyak mungkin
menggunakan bahan makanan yang jarang
menimbulkan alergi (hipoalergenik), menghindari
makanan yang sering menimbulkan alergi, macam
makanan sesedikit mungkin. Cara ini dipertahankan
sampai gejala alergi hilang cukup lama; kemudian
secara berangsur diberikan makanan yang diketahui
menimbulkan alergi tersebut dan memperhatikan
gejala yang timbul. Makanan yang ditambahkan dan
gejala yang timbul dicatat, sehingga dapat diketahui
jenis makanan mana sebagai penyebab alergi.
Macam-macam diit eliminasi:
-Diet bebas Serelia,
-Bebas Buah,
-Diit bebes zat Pewarna dan Pengawet.
yang dihindari pada diit ini semua serelia, susu,
telur, daging sapi, daging babi, ikan dan beberapa
sayur serta buah. Bila tidak terdapat alergi maka
secara berangsur ditambah sayur dan buah. Bila
tidak terdapat gejala dalam waktu 2-5 hari
ditambah jenis gandum; sedangkan telur dan susu
diberikan terakhir. Berikan vitamin dan mineral
pada penderita selama tes.
Berikut adalah bahan makanan yang boleh diberikan pada
diet serelia:
Sumber zat tenaga: kentang, tapioka, ubi, singkong, dan
hasil olahannya; gula pasir, minyak kelapa, kedelai dan
wijen; margarin.
Sumber zat pembangun: ayam, hati ayam, kambing, hati
kambing, kacang hijau, kacang merah, kedelai, susu
kedelai, tahu, dan tempe.
Sember yang pengatur: asparagus, bayam,
labu, kacang panjang, buncis, kacang
polong, kecipir, tomat, wortel, jeruk
peach, pir, dan nanas.
Minumman sari buah: jeruk, nanas,
tomat, susu kedelai.
Bumbu: cuka, garam, soda kue dan vanili.
Pada diet ini makanan yang dihindari sama dengan
diit bebas serelia yaitu buah dan aroma.
Hindari makanan dan minuman yang
mengandung zat pewarna dan pengawet; obat
tablet, sirup, pasta gigi, pastiles, vitamin dengan
pewarna (merah, oranye, hijau dsb) dan aroma
sintetis
Zat pengawet yang harus dihindari adalah:
sendawa, natrium bensoat, natrium sali silat yang
digunakan dalam minuman dan makanan.
Bila diet eliminasi tidak berhasil
menemukan penyebab alergi. Maka
diit provokasi yang diberikan
Diet ini kemungkinan menyebabkan
alergi yang lebih tinggi seperti ikan,
udang, telur, dan susu. Bahan
makanan tersebut diberikan 2-4 hari;
bila timbul gejala alergi, maka
makanan tersebutlah penyebabnya.
Eliminasi bahan makanan yang dicurigai melalui
anamnesis dan uji klinik.
Eliminasi bahan makanan yang sering menimbulkan
alergi, yakni BSTIK (buah,susu sapi, telur dan ayam, ikan
dan udang/kepiting/kerang/cumi-cumi serta kacang-
kacangan.
Diet minimal satu terdiri dari bahan makanan yang
hipoalergik: beras, sapi, tahu/tempe,
wortel/bayam/kentang dan bawang, kelapa/ minyak
goreng, bumbu gula/garam/kecap dan pala.
Diit minimal dua: diit yang berlainan dengan diit
mininal satu.
Diit eliminasi berlangsung 3 minggu.
Provokasi: satu bahan makanan setiap hari selama
1 minggu.
Bila alergen telah ditemukan hindari sebaik
mungkin, bila diit tidak dapat dilaksanakan beri
pengobatan simtomatis seperti pada penyakit
alergi lainnya; dan usahakan mencari makanan
pengganti untuk makanan yang telah
disingkirkan.
Thank You
1. Amalia Maharani
Jelaskan tentang makanan hipoalergenik beserta
contohnya
2. Nabila Fairuz
Mitos atau fakta jika seseorang alergi terhadap suatu
makanan (kerang) diberikan secara terus menerus
akan hilang alerginya?
1. Makanan hipoalergenik adalah jenis makanan yang memiliki resiko
alergi yang rendah. Contohnya seperti kedeli dan makanan olahannya
2. Jika seseorang memiliki alergi terhadap suatu makanan kemudian
diberikan terus menerus akan hilang alerginya adalah sebuah mitos.
Karena alergi adalah reaksi alami dari tubuh terhadap senyawa dalam
suatu makanan, jadi jika diberikan makanan penyebab alergi tersebut
seacra terus menerus maka tubuh juga akan menghasilkan reaksi alergi
saat makanan tersebut dikonsumsi.