RINITIS ALERGI
DEFINISI
2
Rinitis Alergi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi
pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan
alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika
terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut.
Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal, dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh
Ig E (WHO ARIA (Allergic Rhinitis and It’s Impact on Asthma tahun 2001).
ETIOLOGI
3
2 tahap:
- Immediate (Reaksi alergi fase cepat/RAFC)
terjadi sejak kontak dengan alergen s.d 1 jam
setelahnya
- Late (reaksi alergi fase lambat/RAFL)
terjadi 2-4 pasca pemaparan dapat
berlangsung sampai 24 s.d 48 jam oleh
karena akumulasi sel eusinofil & neutrofil di
jaringan target
Klasifikasi
WHO Initiative ARIA
Berdasarkan tingkat
berat/ringannya penyakit
1. Ringan
2. Sedang – Berat
GEJALA KLINIS
9
• Bersin berulang
• Rinorea yang encer
dan banyak
• Hidung tersumbat
• Mata dan hidung
terasa gatal; mata
berair
• Kehilangan nafsu
makan
• redness
• swelling
Diagnosa
10
Pemeriksaan Fisik
rinoskopi anterior : mukosa edema/hipertrofi, basah, sekret encer
Pada Anak
facial : allergic shinner
allergic salute
allergic crease
facies adenoid
cobblestone appearance
geographic tongue
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11
IN VITRO IN VIVO
ELIMINASI
ALERGEN PENATALAKSANAAN KONKOTOMI
PENYEBAB
MEDIKAMENTOSA
14
15
rhinitis vasomotor
Rhinitis akut
Pengertian Epidemiologi Gejala Klinis
Rinitis Alergi penyakit inflamasi yang Rinitis alergi pada anak lebih Gejala klinis pada rinitis
disebabkan oleh alergi pada sering terjadi pada anak laki- alergi adalah bersin berulang
pasien yang atopi yang laki dibandingkan anak pada pagi hari, keluar ingus
sebelumnya sudah perempuan, sedangkan pada (rinore) yang encer dan
tersensitisasi dengan alergen dewasa prevalensi rinitis banyak, hidung tersumbat,
24 yang sama serta alergi laki-laki sama dengan hidung dan mata gatal, yang
dilepaskannya suatu mediator perempuan. Sekitar 80% kadang-kadang disertai
kimia ketika terjadi paparan kasus rhnitis alergi dengan banyak keluar air
ulangan dengan alergen berkembang mulai usia 20 mata (lakrimasi).
spesifik tersebut tahun. Insidensi rinitis alergi
pada anak-anak 40% dan
menurun sejalan dengan usia
Rinitis Akut radang pada mukosa hidung National rinitis Classification Rasa panas, kering dan gatal
yagn berlangsung akut, Task Force (NRCTF) di dalam hidung, bersin,
kurang dari 12 minggu, dapat menemukan 71% pasien hidung tersumbat, dan
disebaban karena infeksi dengan rinitis nonalergik terdapatnya ingus yang encer
virus, bakteri, ataupun iritan, adalah wanita hingga mukopurulen. Mukosa
yang sering ditemukan karena hidung dan konka berubah
menifestasi dari rinitis simplek warna menjadi hiperemis dan
(commen cold), influenza, edema. Biasanya diikuti juga
penyakit eksantem (seperti dengan gejala sistemik seperti
morbili, variola, vericela, demam, malaise dan sakit
pertusis), penyakit spesifik, kepala.
serta sekunder dari iritasi
local atau trauma
Rinitis Vasomotor suatu keadaan idiopatik yang sebanyak 30 – 60 % dari kasus Gejala yang dijumpai pada rinitis
didiagnosis tanpa adanya rinitis sepanjang tahun vasomotor kadang-kadang sulit
merupakan kasus rinitis dibedakan dengan rinitis alergi
infeksi, alergi, eosinofilia, seperti hidung tersumbat dan rinore.
perubahan hormonal dan vasomotor dan lebih banyak
Rinore yang hebat dan bersifat
dijumpai pada usia dewasa
pajanan obat mukus atau serous sering dijumpai.
terutama pada wanita. Gejala hidung tersumbat sangat
Walaupun demikian insidens bervariasi yang dapat bergantian
pastinya tidak diketahui. dari satu sisi ke sisi yang lain,
Biasanya timbul pada dekade terutama sewaktu perubahan posisi.
ke 3 – 4.
komplikasi
25
1. Sinusitis
2. polip hidung
3. otitis media
Kesimpulan
26
Rintis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa
gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai
oleh IgE.
Dari anamnesis dijumpai keluhan dan gejala berupa bersin, keluar ingus (rinore)
yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang-
kadang disertai dengan banyak keluar air mata (lakrimasi).
Penatalaksanaan dari rinitis alergi adalah menghindari kontak dengan allergen,
medikamentosa, operatif, imunoterapi, dan edukasi kepada pasien.
Komplikasi yang sering terjadi pada rinitis alergi adalah polip hidung, otitis media,
gangguan fungsi tuba dan sinusitis paranasal.
27