Anda di halaman 1dari 46

Tumbuh Kembang

Pada Tahapan Bayi

Oleh FG 2
ASEP KRISTIANDI – IRFAN RAHMAYANTO
NUR IKHSAN - RETNO CITRO – YENNI MARYATI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA
2019
OUTLINE

Tumbuh Kembang Anak Tahapan Bayi

Promosi kesehatan pada tahapan


bayi

Bimbingan antisipasi pada bayi


(Anticipatory Guidance)
Tumbuh Kembang Anak Tahapan Bayi
1. Pertumbuhan biologis
2. Perkembangan psikososial
3. Perkembangan psikoseksual
4. Perkembangan moral
5. Perkembangan kognitif
6. Perkembangan spiritual
Bayi merupakan usia anak dimulai dari usia
lebih dari 1 bulan hingga 12 bulan. Semua
sistem tubuh utama mengalami maturasi
(kematangan) progresif dan pada saat yang
sama terjadi perkembangan keterampilan
sehingga bayi berespon terhadap
lingkungannya (Hockenberry, 2015).

retno.citro@ui.ac.id
A. Perkembangan Biologis

Perubahan Maturasi
Proporsional Sistem

Motorik Motorik
Halus Kasar
retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
Berat
Badan

Perubahan Tinggi
Syaraf
Proporsional Badan

Kepala
retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
Maturasi Sistem
Sistem Sistem
Imunitas Pencernaan

retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
Motorik Halus

Secara bertahap genggaman palmar


(menggunakan seluruh tangan) adalah
diganti dengan penjepit menjepit
(menggunakan ibu jari dan indeks jari)

retno.citro@ui.ac.id
Motorik Kasar

retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
retno.citro@ui.ac.id
(Hockenberry, 2015)
B. Perkembangan Psikososial
Menurut teori Erickson, umur 0-12 bulan adalah
pada tahap Percaya vs Tidak Percaya.

Tugas Perkembangan:
Untuk mengembangkan kepercayaan dasar pada
sosok ibu dan belajar untuk
menggeneralisasikannya kepada orang lain

retno.citro@ui.ac.id
C. Perkembangan Psikoseksual
Tahapan Psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase
Oral (0 – 1 Tahun) Sumber kenikmatan utama
bayi melibatkan aktifitas berorientasi mulut,
seperti menelan (makan, minum) dan
menghisap (menyusu, memasukkan jari-jari
tanagn ke mulut).

retno.citro@ui.ac.id
D. Tahap Perkembangan Moral Bayi
• Tahap perkembangan moral adalah ukuran dari
tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan
perkembangan penalaran mereka seperti yang
diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg, pada bayi
perkembangan penalaran moral belum ada
karena belum bisa membedakan baik buruk atau
benar salah.
E. Tahap Perkembangan Kognitif Bayi
Menurut Jean Piaget
Tahap Perkembangan kognitif menurut
Piaget yaitu :
• Tahap Sensori motor (0-2 tahun).
• Tahap Pra Operasional ( 2-7 tahun).
• Tahap Konkret ( 7-11 tahun ).
• Tahap Formal Operasional lebih dari 11
tahun sampai dengan dewasa.
Suparno, 2011
Tahap atau periode sensori motor dari perkembangan
intelektual menurut Piaget terdiri atas enam sub tahap yaitu :

• Periode 1 : Reflex ( 0-1 bulan ). Pada periode ini tingkah laku


bayi kebanyakan bersifat reflex. Contohnya menghisap,
meraba,, menangis, serta menggerakkan tangan dan kepala.
• Periode 2 : Kebiasaan ( 1-4 bulan ).
• Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik ( 4-8 bulan )
• Periode 4 : Koordinasi skemata ( 8-12 bulan )
• Periode 5 : Eksperimen ( 12-18 bulan )
• Periode 6 : Representasi ( 12-24 bulan )
Pada bayi hanya priode 1-4, periode 5 dan 6 ada pada tahap
perkembangan Todler
F. Perkembangan Spiritual Bayi
• Perkembangan spiritual bayi sangat berkaitan dengan
bagian moral dan etis dalam konsep diri anak. Oleh karena
itu harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penglajian
kebutuhan dasar anak. Anak-anak perlu memiliki arti,
tujuan dan harapan dalam hidupnya. Pada bayi tahap
perkembangan spiritual ada dalam tahap 0, yaitu
Undifferetiated. Tahap ini menekankan periode masa
bayi yaitu ketika anak tidak memiliki konsep benar
atau salah, tidak memiliki keyakinan dan tidak ada
keyakinan yang membimbing prilaku mereka. Meski
demikian awal keimanan terbentuk dari
pengembangan rasa percaya dasar melalui
hubungannya dengan pemberi asuhan primer.
Promosi kesehatan pada tahapan bayi
(nutrisi, hidrasi, kesehatan gigi, toilet
training, istirahat tidur, imunisasi,
pencegahan cidera)
Nutrisi & Hidrasi
6 bulan pertama
• ASI adalah makanan lengkap yang paling
diinginkan selama 6 bulan pertama.
• Bayi sehat yang menerima ASI dari ibu yang
bergizi baik biasanya tidak memerlukan suplemen
vitamin dan mineral tertentu.
• Bayi, tidak memerlukan cairan tambahan,
terutama air atau jus, selama 4 bulan pertama
kehidupan
• Asupan air yang berlebihan pada bayi dapat
menyebabkan keracunan air dan hiponatremia
• The 2018 SACN report, gives information on feeding practice and
evidence-based recommendations for feeding infants. Semua bayi
harus mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan.
• Yang banyak memberi manfaat:
– Memenuhi kebutuhan gizi bayi.
– Peningkatan sensorik dan perkembangan kognitif
– Lebih sedikit infeksi, Lebih lambat
– Kenaikan berat badan yang lebih sehat
– Peningkatan kesehatan ibu termasuk risiko kanker payudara dan
endometriosis yang lebih rendah, penurunan BB post partum yang
lebih besar dan IMT ibu yang lebih rendah.
• Rekomendasi SACN saat ini menyerankan pemberian makanan
tambahan harus dimulai pada usia 6 bulan. Namun diakuai bahwa
beberapa bayi memulai makanan padat lebih awal dan 17 minggu
adalah usia paling awal yang direkomendasikan untuk ini.

Bartleman J, Infant and child nutrition, Medicine, https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2018.12.002


Infant feeding guideline

Bartleman J, Infant and child nutrition, Medicine, https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2018.12.002


Lanjutan
• Alternatif yang dapat diterima selain ASI adalah
susu formula yang diperkaya zat besi.
• Susu murni, susu sapi rendah lemak, susu skim,
susu hewan lainnya, dan minuman susu buatan
tidak dapat diterima sebagai sumber nutrisi
utama untuk bayi karena pencernaannya yang
terbatas, meningkatkan risiko kontaminasi, dan
kurangnya komponen yang diperlukan untuk
pertumbuhan yang tepat.
Lanjutan
• Berikan bimbingan dan dorongan kepeda ibu yang bekerja untuk
tetap menyusui.
• Berikan informasi yang akurat mengenai biaya, risiko, dan manfaat
dari opsi pemberian ASI dan selain ASI
• Dorong ibu untuk memompa ASI dan menyimpan stok.
• ASI dapat disimpan dalam lemari es (39 ° C) tanpa bahaya
kontaminasi bakteri hingga 5 hari.
• Informasikan untuk mencairkan susu beku, letakkan wadah di air
hangat (40,5 ° C [105 ° F]), gunakan penghangat ASI komersial, atau
letakkan di lemari es semalaman
• Jangan gunakan microwave mencegah luka bakar pada mulut akibat
pemanasan susu tidak merata. Dapat mengurangi ketersediaan sifat
anti-infeksi dan vitamin C dan menyebabkan pemisahan lapisan
susu, yang mempengaruhi kadar lemak (Lawrence dan Lawrence,
2011).
Lanjutan
• Secara naluri bayi akan menghisap saat diberikan
makanan tetapi secara perkembangan bayi tidak
siap menerima makanan padat.
• pengenalan makanan padat secara dini adalah
jenis pemberian makanan secara paksa yang
dapat menyebabkan:
– Penambahan berat badan yang berlebihan
– Meningkatnya kecenderungan anemia defisiensi besi.
– Mengurangi frekuensi menyusui atau menyebabkan
berhentinya menyusui sebelum usia 6 bulan
(Clayton, Li, Perrine, et al, 2013).
Lanjutan
6 bulan kedua
• ASI atau susu formula terus menjadi sumber nutrisi utama.
• Perubahan besar dalam kebiasaan makan adalah penambahan
makanan padat ke makanan bayi.
• Pada saat ini saluran pencernaan telah cukup matang untuk menangani
nutrisi yang lebih kompleks dan kurang sensitif terhadap makanan yang
berpotensi alergi.
• Pilihan makanan padat untuk diperkenalkan pertama adalah bervariasi,
tetapi harus memasok nutrisi yang tidak ditemukan dalam susu
formula atau ASI.
• Seperti Sereal bayi yang diperkaya zat besi umumnya diperkenalkan
pertama kali karena kandungan besinya yang tinggi (7 mg / 3 sdm
sereal kering yang disiapkan).
Lanjutan
• American Academy of Pediatrics (Kleinman dan Greer, 2014)
merekomendasikan bahwa asupan jus buah tidak melebihi 4 hingga 6 ons
/ hari pada anak-anak usia 1 hingga 6 tahun dan jus tidak diberikan kepada
bayi yang berusia kurang dari 4 hingga 6 bulan; hanya jus buah 100% yang
harus ditawarkan.
• Urutan pengenalan makanan adalah buah, diikuti oleh sayuran, dan,
akhirnya, daging.
• Pengenalan makanan padat ke dalam makanan bayi pada usia ini terutama
untuk rasa dan pengalaman mengunyah.
Kesehatan gigi
• Promosi kesehatan gigi dimulai dengan konseling mengenai asupan
makanan untuk mempromosikan kebersihan mulut yang optimal.
• menghindari menyangga botol susu atau memberikan botol susu di
tempat tidur, dan menghindari jus buah dalam botol, terutama
sebelum usia 6 bulan. Ini berkontribusi pada erosi enamel dan
karies anak usia dini.
• Setelah gigi primer keluar, pembersihan harus dimulai. Orang tua
mula-mula harus membersihkan gigi dan gusi dengan menyeka
dengan kain lembab.
• American Academy of Pediatric Dentistry (2013)
merekomendasikan bahwa anak-anak usia 6 bulan hingga 3 tahun
mengonsumsi 0,25 mg fluoride setiap hari jika kandungan fluoride
air kurang dari 0,3 ppm.
TOILET TRAINING
usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam
melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)

latihan ini membutuhkan kematangan otot – otot pada


daerah pembuangan kotoran (anus dan saluran kemih).

Latihan ini hendaknya dimulai pada waktu anak berusia 15 bulan dan
kurang bijaksana bila anak pada usia kurang dari 15 bulan dilatih karena
dapat menimbulkan pengalaman – pengalaman traumatik

Toilet training merupakan latihan moral yang pertama kali diterima anak
dan sangat berpengaruh pada perkembangan moral anak selanjutnya
PRINSIP TOILET TRAINING

Melihat kesiapan anak

Persiapan dan perencanaan

Toilet training
POLA TIDUR
Usia 3 – 4 Bulan
Pola tidur malam hari yang berlangsung dari 9 hingga 11
jam. Total tidur harian sekitar 15 jam

6 Bulan
Total jam tidur 14,2 jam

12 Bulan
penurunan tidur siang hari dan peningkatan tidur malam
hari (sekitar 11,7 jam)
IMUNISASI
IMUNISASI
PENCEGAHAN CEDERA
Baru lahir sampai 4 bulan

terdapatnya refleks-refleks involunter, seperti refleks merangkak,


dapat mendorong bayi maju atau mundur; refleks mengejutkan
dapat menyebabkan tubuh tersentak. Bayi dapat berguling dan
telah meningkatkan koordinasi mata-tangan dan refleks genggam.

Pencegahan cedera berupa pencegahan dari bahaya-bahaya


seperti tersedak, mati lemas dan tenggelam, terjatuh, keracunan,
luka bakar, kecelakaan bermotor dan kerusakan atau cedera
tubuh
PENCEGAHAN CEDERA
Bayi 4 sampai 7 bulan

berguling, duduk sebentar, memegang dan manipulasi objek kecil,


mengembalikan objek yang jatuh, memiliki koordinasi mata-tangan yang
berkembang dengan baik, dapat fokus dan menemukan benda kecil,
dapat mendorong tangan dan lutut, merayap mundur dan
menempatkan benda-benda di dalam mulut (tangan ke mulut).

Pencegahan cedera berupa pencegahan dari bahaya-bahaya


seperti tersedak (aspirasi), mati lemas, terjatuh, keracunan, luka
bakar, kecelakaan bermotor.
PENCEGAHAN CEDERA
Bayi 8 sampai 12 bulan

Perkembangan utama berupa merayap, berdiri memegang


furnitur, berdiri sendiri, menarik benda, melempar benda,
menjelajahi dan memasukan benda ke mulut, tidak suka ditahan.

Pencegahan cedera berupa pencegahan dari bahaya-bahaya


seperti tersedak, mati lemas dan tenggelam, terjatuh, keracunan
dan luka bakar.
Bimbingan antisipasi pada bayi:
1. Fisik
2. Psikologis
3. Perkembangan
PENGERTIAN BIMBINGAN ANTISIPASI

Petunjuk antisipasi/ Antisipatory Guidance dapat


diartikan sebagai petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya secara
bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal (Nursalam, 2005).
1. FISIK

• Menghindari aspirasi: Simpan pada tempat yang aman dan tidak


terjangkau atau buang benda-benda yang berpotensi menyebabkan
aspirasi seperti bedak, kancing, permen, biji-bijian dan sebagainya.
1 Gendong bayi saat memberi makan dan menyusui.

• Kekurangan oksigen: jauhkan dan jangan biarkan anak bermain


plastik, sarung bantal atau benda-benda yang berpotensi membuat
anak kekurangan oksigen. Jangan pernah meninggalkan bayi
2 sendirian di kamar bayi atau kamar mandi.

Yuliastati dan Arnis, A. (2016).


1. FISIK

• Jatuh : beri pengaman tempat tidur saat bayi/anak sedang tidur, usahakan anak duduk
di kursi khusus atau tidak memakai kursi tinggi, usahakan ujung benda seperti meja
dan kursi tidak tajam. Jangan pernah meninggalkan bayi pada tempat yang tinggi dan
3 bila ragu tempatkan bayi di lantai dengan pengalas.

• Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai, simpan air panas di tempat yang aman
dan tidak terjangkau oleh anak. Jangan merokok di dalam rumah atau dekat dengan
4 bayi. Tempatkan peralatan listrik jauh dari jangkauan bayi dan gunakan pengaman.

• Keracunan : simpan bahan toxic dilemari/tempat yang aman. Buang bahan-bahan


yang mengandung zat kimia tidak terpakai seperti baterai ke tempat yang jauh dari
5 jangkauan bayi.

Yuliastati dan Arnis, A. (2016).


2. PSIKOLOGIS

6 bulan pertama 6 bulan kedua

 Ajarkan perawatan bayi dan bantu  Siapkan orang tua akan respons
orang tua untuk memahami stranger anxiety (takut pada orang
kebutuhan dan respons bayi asing) dari anak.
 Bantu orang tua untuk memenuhi  Bimbing orang tua mengenai disiplin
kebutuhan stimulasi bayi karena peningkatan mobilitas bayi.
 Tekankan kebutuhan imunisasi  Ajarkan pencegahan cedera karena
 Persiapkan untuk pengenalan peningkatan keterampilan motorik
makanan padat anak dan rasa keingintahuannya.

Yuliastati dan Arnis, A. (2016).


3. PERKEMBANGAN
Bayi Baru Lahir
1. Perkembangan kognitif
Usia 2 Bulan
 Visual terbaik fokus pada jarak 8-12
1. Perkembangan kognitif
inci
 Mengikuti jari yang digerakan secara
 Tertarik terhadap rangsangan visual
lambat dari pertengahan kedua sisi
dan auditori yang menarik baginya
mata
 Lebih menyukai wajah manusia,
 Panjang peningkatan konsentrasi
kontras, warna, suara, bernada tinggi
visual
2. Perkembangan sosial emosional
 Menggunakan tindakan untuk
 Menampilkan setidaknya tiga emosi
mencapai tujuan
(marah, sedih, gembira)
2. Perkembangan sosial emosional
 Mulai mengatur diri sendiri melalui
 Mulai untuk tersenyum
menangis dan lebih waspada
 Bangun siang hari dan tidur lebih
 Empati: menangis saat bayi lain
malam hari
menangis, suasana hati dicerminkan
melalui perubahan wajah
3. PERKEMBANGAN

Usia 4 Bulan Usia 6 Bulan

1. Perkembangan kognitif
1. Perkembangan kognitif
 Mulai mengeksplorasi suara dan menyukai
 Mulai senang melihat tangannya sendiri
hal-hal baru
 Matanya bergerak mencari orang tua atau  Meningkatkan konsentrasi pada mainan
pengasuhnya  Lanjutan menggunakan tindakan untuk
 Mengamati hubungan peristiwa yang mencapai tujuan
terjadi  Mencari mainan yang jatuh atau yang
 Mengantisipasi rutinitas disembunyikan
2. Perkembangan sosial emosional 2. Perkembangan sosial emosional
 Tersenyum, tertawa jika ada interaksi yang  Mulai percakapan
menyenangkan  Marah jika orang tua tidak merespon dengan
 Mulai interaksi pada sesuatu yang menarik cepat
 Mulai mempunyai jadwal tidur dan makan  Merespon secara khusus pada orang asing
 Jika terbangun, bayi bisa tidur kembali  Empati: menunjukan ketertarikan pada bayi
lain, memukul benda bersama-sama
dengan sendirinya
3. PERKEMBANGAN
Usia 12 Bulan
Usia 9 Bulan 1. Perkembangan kognitif
 Dapat mengingat setiap benda dan mencari
1. Perkembangan kognitif benda tersebut jika hilang atau tersembunyi
 Mengeksplorasi wajah pengasuh dan suka  Mencoba mengeksplorasi kegunaan
melihat diri di cermin mainannya
 Dapat menemukan benda setelah  Dapat mengerti kata tidak, sebab dan akibat
sebelumnya melihat disembunyikan dari mainan
 Meniru tindakan orang dewasa  Secara sengaja berkomunikasi menggunakan
gerakan dan vokalisasi
2. Perkembangan sosial emosional 2. Perkembangan sosial emosional
 Kasih sayang (anak-orang tua) muali tercipta  Memainkan permainan ci..luk..ba.. dengan
 Keadaan asing dan perpisahan akan membuat menggunakan gerakan
cemas, saat orang tua kembali bayi akan  Butuh perhatian: menunjukan dengan cara
merasa senang dan dapat dihibur memperpanjang lengan, sambil menunjuk
 Menyukai permainan ci...luk...ba... objek
 Menunjukan berbagai ekspresi wajah
 Empati: mulai menawarakan objek (maianan
atau makanan) kepada bayi lain
REFERENSI
• Ball, J. W., Bindler, R. C., & Cowen, K. J. (2012). Principles of Pediatric Nursing
Caring for Children, Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education.
• Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2013). Wong's Essentials of Pediatric
Nursing. Missouri: Mosby Elsevier.
• Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2015). Wong's Nursing Care on Infant and
Children. Missouri: Mosby Elsevier.
• Townsend, M.C. (2014). Essentials of psychiatric mental health nursing
: concepts of care in evidence-based practice/Mary C. Townsend. — 6th
ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
• Slavin, R.E. (2006). Educational Psychology: Theory and Practice.
United State of America: Pearson
• Hariyanto. (2010). https://belajarpsikologi.com/tahap-perkembangan-
psikososial-menurut-sigmund-freud/
• Suparno.P.(2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.
Jogjakarta. Kanisius
• Wong. D.L.(2009). Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta.
EGC
• Yuliastati dan Arnis, A. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan
Anak. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai