JARINGAN IRIGASI
Oleh kelompok 2
Nama nama kelompok:
1. Albinus Jamal
nim : 1523714651
2. Briantono Rachman
nim : 1523714652
Kelas/Smtr : B/VII
Jurusan/Prodi: Teknik Sipil/Tpipp
a) Kondisi baik jika nilai kondisi > 90 – 100 % dan nilai tingkat
kerusakan < 10 % dari kondisi awal bangunan/saluran, diperlukan
pemeliharaan rutin.
b) Kondisi rusak ringan, jika nilai kondisi 80 – 90 % dan nilai tingkat
kerusakan 10 – 20 % dari kondisi awal bangunan/saluran, diperlukan
pemeliharaan berkala.
c) Kondisi rusak sedang,jika nilai kondisi 60 – 79 % dan nilai tingkat
kerusakan 21 – 40 % dari kondisi awal bangunan/saluran, diperlukan
perbaikan.
d) Kondisi rusak berat, jika nilai kondisi < 60 % dan nilai tingkat
kerusakan > 40 % dari kondisi awal bangunan/saluran, diperlukan
perbaikan berat atau penggantian.
Penilaian Kondisi Fisik Bangunan pada Jaringan Irigasi
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan:
Kbbs = Kondisi bangunan bagi/sadap(%),
Kbbs(Kbbs )1 = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap 1(%),
Kbbs(Kbbs )2 = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap 2 (%),
Kbbs( Kbbs) ( n) = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap (n) (%),
n = Jumlah bangunan bagi/sadap.
3. Kondisi saluran pembawa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dengan:
Ksbg = Kondisi saluran pembuang (%),
Ks(Ksbg )1 = Kondisi rata-rata saluran pembuang 1(%),
Ks( Ksbg)2 = Kondisi rata-rata saluran pembuang 2 (%),
Ks( Ksbg) (n ) = Kondisi rata-rata saluran pembuang (n) (%).
n = Jumlah saluran pembuang.
5. Kondisi bangunan disepanjang saluran pembuang dihitung
dengan rumus sebagai berikut: