Anda di halaman 1dari 23

Clinical Science Session

Persalinan Lama

Oleh : Marisa Hana’ Mardhiyah


pembimbing : dr. Hanif M. Noor, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Obsgyn


FKIK UNJA/RSUD Raden Mattaher
2019
PENDAHULUAN
Penyebab kemacetan
Persalinan lama ialah
dapat disebabkan karena
suatu persalinan yang
beberapa faktor, yaitu
sulit dan ditandai dengan
kelainan power, passage,
kemajuan persalinan
passanger dan faktor
yang lambat
penolong

sekitar 8 – 11% ibu hamil


Data dari Survey
mengalami abnormalitas
Demografi dan Kesehatan
kala 1 persalinan.
Indonesia menyebutkan
Perlambatan persalinan
bahwa partus lama
pada fase aktif
menyebabkan 1 – 1,8%
ditemukan pada 25%
kematian ibu pada tahun
wanita nulipara dan 15%
2010 – 2013.
wanita multipara
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Persalinan lama merupakan persalinan abnormal atau sulit.


Persalinan lama (distosia) diartikan sebagai persalinan yang
berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, dan lebih dari 18
jam pada multipara
Epidemiologi
Global : 8-11% pada persalinan

25% pada kala aktif nulipara dan 15% pada multipara

Amerika Serikat : 8-11% dari seluruh persalinan presentasi kepala pada kala I

60% pada kasus seksio sesaria, morbiditas dan mortalitas ibu dan anak meningkat

Swedia : 23% pada fase laten, 29,2% pada nulipara dan 17% pada multipara.

Indonesia : angka kematian akibat partus lama yaitu 1-1,8% pada tahun 2010-2013
Etiologi
Faktor Kekuatan • Kelainan his (inersia uteri,
hiperkonstriksi uteri, incoordinate
Ibu (Power) uterine action)

Faktor Janin • Presentasi muka


• Presentasi bokong
(passanger) • Letak lintang

Faktor Jalan Lahir • Panggul ginekoid


• Panggul antropoid
(Passage) • Panggul Android
Diagnosis
Kriteria diagnostik kelainan persalinan akibat persalinan lama

Pola Persalinan Nulipara Multipara

Persalinan Lama (protraction disorders)


Pembukaan < 1,2 cm/jam < 1,5 cm/jam
Penurunan < 1,0 cm/jam < 2,0 cm/jam
Persalinan macet (arrest disorders)
Tidak ada pembukaan > 2 jam > 2 jam
Tidak ada penurunan > 1 jam > 1 jam
Gejala Klinis pada ibu
•Gelisah
•Letih
•suhu badan meningkat
•Berkeringat
•nadi cepat dan lemah
•pernapasan cepat dan meteorismus
•cincin retraksi patologis
•edema vulva, edema serviks
•his hilang atau lemah.
peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus
Gejala pada janin :
•Denyut jantung janin cepat, hebat, tidak teratur, bahkan negatif

• air ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau

•Kaput suksedaneum yang besar

•Moulase kepala yang hebat akibat tekanan his yang kuat, tulang
tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain

•Kematian janin dalam kandungan atau intra uterine fetal death


(IUFD)
Patofisiologi
Persalinan normal rata-rata berlangsung kurang dari 24 jam
dihitung awal pembukaan sampai lahirnya janin
power
POWER : Gangguan hantaran saraf untuk kontraksi uterus
 jaringan parut atau gangguan lain  kontraksi uterus
terganggu kelainan kemajuan dilatasi dan pendataran passage passenger
serviks
Cont..
PASSAGE : Kelainan pada kapasitas panggul (kelainan bentuk, luas pelvik)
dapat menyebabkan persalinan abnormal akibat adanya obstruksi mekanis.
selain tulang panggul, organ sekitar jalan lahir dapat pula menyebabkan
hambatan persalinan akibat vesica urinaria atau rectum yang penuh.

PASSANGER : Kelainan besar dan bentuk janin serta kelainan letak, presentasi
dan posisi janin dapat menyebabkan hambatan kemajuan persalinan.
Timbul gangguan emosi dan kelelahan pada ibu
Terjadi asidifikasi asam laktat  kontraksi uterus akan melemah
Tatalaksana
Tekanan darah diukur tiap 4 jam

Denyut jantung janin dicatat setiap setengah


jam

Dianjurkan untuk puasa


infus glukosa 5 % dan larutan NaCl isotonik
secara intravena bergantian
Pantau pembukaan dengan pemeriksaan
dalam

Simptomatik
Penanganan Khusus
Induksi persalinan

Operatif

Medikamentosa

Aktivitas
Induksi persalinan
•persalinan distosia untuk wanita yang diinduksi lebih awal beresiko lebih rendah
dibandingkan dengan mereka yang diinduksi dan melahirkan kemudian

•tidak ada perbedaan dalam risiko persalinan per vaginam operatif, termasuk
forsep atau persalinan pervaginam dengan bantuan vakum

•Induksi persalinan dapat menurunkan persalinan secara sectio cesaria.13


Operatif
Amniotomi
 Biasanya dilakukan pada fase aktif
 Tidak untuk terapi pada fase laten karena dapat menimbulkan infeksi intrauterin atau
prolaps tali pusat.

Persalinan pervaginam operatif atau sectio cesaria


 Dilakukan bila terdapat tanda-tanda gawat janin
 Dilakukan bila terapi konsevatif gagal
 Persalinan pervaginam operatif lebih berisiko menimbulkan cedera pada neonatal
Aktifitas
 Istirahat selama beberapa jam pada fase laten
 Bila berhenti, maka dapat dianggap persalinan palsu atau bila gagal, dapat
diberikan oksitosin drip dan persiapan rujukan
 Reposisi pasien
 Bila terjadi saat fase laten dan awal fase aktif, ibu dianjurkan agar tetap
bergerak
 Bila pecah ketuban, segera tirah baring dan pemantauan tepat
Medikamentosa

Dengan penggunaan oksitosin, dosis awal 6 mU / menit dan titrasi sebesar 6


mU / menit setiap 15 menit hingga maksimum 42 mU / menit

Bila dalam 12 jam setelah injeksi oksitosn, maka segera persiapkan untuk sectio
Secaria

Dapat digunakan dinoprostone dan misoprostol yang digunakan untuk


merangsang pelebaran serviks dan kontraksi uterus.
Komplikasi Ibu
Infeksi • Bakteri di dalam cairan amnion menembus amnion dan
menginvasi desidua serta pembuluh korion sehingga terjadi
intrapartum bakterimia dan sepsis pada ibu dan janin.

Ruptur • Apabila disproporsi antara kepala janin dan panggul


sedemikian besar sehingga kepala tidak cakap dan tidak terjadi
uteri penurunan segmen bawah uterus menjadi sangat teregang

Cincin • Tipe yang paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandl, yaitu
pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan. Cincin ini
Retraksi sering timbul akibat persalinan yang terhambat, disertai peregangan
Patologis dan penipisan berlebihan segmen bawah rahim
Komplikasi Ibu
• tekanan yang berlebihan >> gangguan sirkulasi, dapat
terjadi nekrosis yang akan jelas dalam bebrapa hari setelah
Fistula melahirkan dengan munculnya fistula vesikovaginal,
vesikovaginal, atau rektovaginal.

Cedera • Saat kelahiran bayi dasar panggul mendapat tekanan


otot-otot langsung dari kepala janin serta tekanan dari bawah akibat
upaya mengejan ibu. Gaya ini meregangkan dan
Dasar melebarkan dasar panggul sehingga terjadi perubahan
fungsional dan anatomik otot, saraf dan jaringan ikat
Panggul
Komplikasi janin
Kaput • Apabila panggul sempit, sewaktu persalinan sering terjadi
kaput suksedaneum yang besar di bagian terbawah kepala
Suksedaneum janin.

Molase • Akibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tulang


tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain di sutura-
Kepala Janin sutura besar.

• Fraktur dapat terjadi pada upaya paksa persalinan spontan


Fraktur atau bahkan sektio sesaria. Fraktur yang membentuk
tengkorak cekunganbila tidak ditangani secara bedah dapat
menyebabkan kematian neonatus.
Prognosis
Bila persalinan abnormal terjadi karena makrosomia, bayi berikutnya mungkin
tidak makrosomik. Namun, jika persalinan abnormal adalah sekunder dari
panggul yang sempit dengan bayi berukuran normal atau kecil, maka
kemungkinan terulangnya persalinan abnormal adalah tinggi.

Tindakan augmentasi oksitosin, persalinan lama, persalinan instrumen, dan


persalinan sesar intrapartum (termasuk sesar untuk distosia) semuanya
meningkat secara signifikan dan semakin bertambah usia ibu. Baik distosia
fungsional dan mekanik lebih banyak terjadi pada kelahiran pertama daripada
kelahiran berikutnya.
Kesimpulan

 Persalinan lama merupakan persalinan abnormal atau sulit. Dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kelainan pada tenaga power/ibu, kelainan pada jalan lahir, kelainan
pada bayi, gangguan psikologi ibu dan kesalahan dari penolong persalinan.
 Diagnosis persalinan lama didasarkan pada keadaan persalinan yang telah berlangsung
lama yang telah mengakibatkan komplikasi terhadap ibu, janin maupun keduanya.
Penanganan pada persalinan lama harus secepatnya dilakukan, diantarannya memperbaiki
keadaan umum ibu, mempercepat persalinan dan melakukan terminasi kehamilan.
 Persalinan lama yang tidak segera ditangani akan menyebabkan komplikasi kepada ibu
maupun bayi. Seperti infeksi, sampai sepsis, syok, rupture uteri, trauma pada janin, gawat
janin sampai kematian janin.
 Prognosis pada persalinan lama baik bila gejala terjadinya persalinan lama diketahui
dengan cepat dan juga ditangani dengan cepat sesuai dengan indikasi dan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai