Anda di halaman 1dari 18

JEJARING

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

BIDANG UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT


DINAS EKSEHATAN KOTA SAMARINDA
TAHUN 2017
DASAR HUKUM
• PMK 75 tahun 2014 tentang Puskesmas :
- konsep wilayah
- jejaring puskesmas
- Pembinaan puskesmas terhadap fktp di wilayah
kerja
• PMK 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
• PMK 19 tahun 2014 tentang klinik
PMK 75 Tahun 2014
• Pasal 3 : Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi :
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
e. Teknologi tepat guna
f. Keterpaduan dan kesinambungan
(3) Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
• Pasal 6 : Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang
(b) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakn kesehatan
(d) menggerakan masyarakat untuk mengidentifiaksi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait
PMK 75 Tahun 2014
• Pasal 7 : Dalam menyelenggarakan fungsinya ,Puskesmas
berwenang :
(i) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
• Pasal 40 :
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan ,
Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas
klinik,rumah sakit ,apotek,laboratorium dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
PMK 44 Tahun 2016
• Sesuai dengan kewenangan Puskesmas dalam mengoordinasikan dan
melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
di wilayah kerjanya, maka kegiatan lokakarya mini bulanan harus
melibatkan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Melalui forum tersebut, Puskesmas dapat menyampaikan hal-
hal yang perlu didukung oleh jejaring didalam menyelesaikan masalah
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas dari hasil analisa data Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, atau sebaliknya, bila
terdapat masalah kondisi kesehatan keluarga yang menjadi kepesertaan
JKN di jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang perlu dilakukan
intervensi oleh Puskesmas.
• Sehubungan dengan hal tersebut maka Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatannya dapat saling memberikan data keluarga
kepesertaan JKN yang membutuhkan intervensi karena kepesertaan
penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas dapat tercatat pada
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
PMK 9 Tahun 2014
Pasal 37
Penyelenggara Klinik wajib:
a. memasang nama dan klasifikasi Klinik;
b. membuat dan melaporkannya kepada dinas kesehatan
daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di
Klinik dengan menyertakan:
1) nomor Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin
Praktik (SIP) bagi tenaga medis;
2) nomor surat izin sebagai tanda registrasi atau Surat
Tanda Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat
Izin Kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain.
c. melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit
tertentu dan melaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan program
pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
DATA

FKTP Jejaring wajib melakukan pelaporan kunjungan


program ke Puskesmas
---- > Manual/SIKDA
----- > format sesuai kebutuhan program Puskesmas
KIA
Screening 7T/10T
 berlaku 1 kali untuk ibu hamil baik pada trimester
I,II,III,diupayakan pada trimester I
Buku KIA
 Permohonan dari FKTP swasta untuk permintaan
buku KIA per pasien ke Puskesmas,sebaiknya pada
saat screening
Jejaring Persalinan
Bidan jejaring dalam pelayanan persalinan di wilayah
kerja
GIZI

• Rujukan dari jejaring untuk penatalaksaan gizi buruk


di Puskesmas dan untuk mendapatkan MP-ASI bagi
Gakin
• Gizi Buruk dengan komplikasi yang ditemukan di
jejaring dirujuk ke RS dengan berkoordinasi dengan
Puskesmas terkait
Imunisasi

• Semua imunisasi dasar (program pemerintah)


dilakukan di Puskesmas, untuk monitoring
perkembangan imunisasi dilakukan oleh jejaring
berkoordinasi dengan Puskesmas bila terjadi KIPI
Tuberculosis dan Kusta

• Penegakan diagnosa TB  Pemeriksaan sputum BTA


dilakukan di Puskesmas, bila membutuhkan
pemeriksaan foto thorak dilakukan oleh FKTP swasta
(dengan merujuk ke faskes lanjutan)
• Obat paket TB DOT obat diberikan oleh Puskesmas
, dokter keluarga melakukan monitoring
perkembangan penyakit dan pengobatan
• Pengambilan obat Paket Kombipak bulanan di
Puskesmas,monitoring keluhan dan perkembangan
oleh jejaring
Malaria

• Obat Malaria setelah penegakan diagnosa lab


DDR (+) di dokter keluarga, FKTP swasta membuat
rujukan permohonan obat Malaria ke Puskesmas,
pemantauan dilakukan oleh FKTP swasta
Pneumonia,ISPA,diare,Hepatitis,Typhoid,DBD

• Pelaporan langsung lewat aplikasi SIKDA /manual


• Format  menyesuaikan
IMS/HIV

• Kasus fluor albus kecurigaan kasus IMS dilakukan


pemeriksaan IMS di Puskesmas, terapi dilakukan
oleh dokter FKTP swasta kecuali kasus HIV + langsung
ditata laksana sesuai prosedur program HIV dan
Puskesmas berkoordinasi dengan jejaring dalam
pengelolaan dan monitoring perkembangan pasien
PTM

• Pelaporan manual /Aplikasi SIKDA


• Format menyesuaikan
• Sinkronisasi pelaporan PTM
PROGRAM P2P
1. simtomatis penyakit program dilakukan oleh
jejaring
2. Obat program bisa didapatkan di Puskesmas
2. Puskesmas dan jejaring saling berkoordinasi untuk
kegiatan program seperti PE,dll
3. Komunikasi jejaring Puskesmas dengan FKTP 
minilokakarya bulanan rutin Puskesmas
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI JEJARING

• Pertemuan minilokakarya bulanan rutin Puskesmas


• Kontak Person :
- Daftar kontak Puskesmas
- Daftar kontak jejaring
- Daftar wilayah kerja Puskesmas
• Aplikasi SIKDA P-Care

Anda mungkin juga menyukai